Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Cisco dan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat/IOH) menjalin kerja sama strategis pada Selasa (25/2/2025) di Jakarta. Kerja sama tersebut guna meningkatkan ketahanan siber di Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya ancaman digital yang semakin kompleks, terutama bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan hybrid dan multi-cloud.
Menurut Cisco’s 2024 Cybersecurity Readiness Index, hanya 12% perusahaan di Indonesia yang memiliki kesiapan tinggi dalam menghadapi serangan siber. Angka ini menyoroti kebutuhan mendesak akan strategi keamanan yang lebih kuat di berbagai sektor bisnis.
Solusi Keamanan Siber untuk Bisnis
Indosat, melalui anak perusahaannya, Lintasarta, bekerja sama dengan Cisco menghadirkan solusi keamanan siber yang mencakup konsultasi dan manajemen layanan seperti Firewall, Secure Service Edge (SSE), Extended Detection and Response (XDR), Multi-Factor Authentication (MFA), serta Splunk untuk analisis data dan pemantauan ancaman.

“Keamanan siber menjadi fondasi utama dalam membangun ekosistem digital yang terpercaya. Indosat berkolaborasi dengan Cisco untuk menghadirkan solusi keamanan cerdas yang melindungi berbagai sektor bisnis dari ancaman siber yang semakin kompleks,” ujar Vikram Sinha, President Director dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison.
Dengan teknologi XDR, perusahaan dapat memantau perangkat secara real-time untuk mendeteksi dan merespons serangan lebih cepat, memastikan kelangsungan operasional di tengah meningkatnya ancaman digital.
Tantangan Ketersediaan Talenta Siber
Selain memperkuat sistem keamanan, kerja sama ini juga menyoroti kurangnya tenaga ahli di bidang keamanan digital. Cisco’s Cybersecurity Readiness Index mencatat 97% perusahaan di Indonesia menghadapi kendala dalam merekrut tenaga ahli keamanan siber, dan 59% perusahaan masih memiliki lebih dari 10 posisi keamanan siber yang belum terisi.
Sebagai solusi, Cisco dan Indosat mengadakan program pelatihan Cisco Networking Academy yang telah melatih lebih dari 520.000 pelajar di Indonesia untuk meningkatkan keterampilan keamanan siber.
“Kami berkomitmen bersama untuk membantu mengamankan masa depan Indonesia. Anda tidak bisa melakukan digitalisasi atau mengembangkan kecerdasan buatan jika tidak bisa mengamankan hal-hal yang sedang Anda digitalkan,” kata Dave West, President, Asia Pacific, Japan, and Greater China, Cisco.
Langkah Konkret Keamanan Siber
Untuk meningkatkan pemahaman bisnis tentang keamanan siber, Lintasarta akan mendirikan experience center sebagai ruang interaktif bagi pelanggan untuk mengeksplorasi berbagai solusi digital guna meningkatkan ketahanan bisnis.
“Atas nama kita semua di Indonesia, mari kita berterima kasih kepada Dave dan tim Cisco atas perhatian besar mereka dalam merancang strategi khusus untuk Indonesia,” tambah Vikram Sinha. “Saya juga mengajak media untuk menyebarkan edukasi kepada semua pihak bahwa keamanan siber adalah hal yang sangat mendasar.”
Dengan nilai kejahatan siber global yang diperkirakan mencapai 10 triliun dolar, Cisco dan Indosat berkomitmen memperkuat sistem pertahanan digital nasional guna memastikan ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan di Indonesia.