Golf sangat erat kaitannya dengan kaum borjuis. Inilah yang kemudian mendasari terciptanya persepsi bahwa olahraga golf adalah olahraga orang kaya.
Selain itu, alasan lainnya adalah biayanya yang tidak murah membuat hanya orang kaya saja yang mampu menikmati memukul bola menggunakan stik di hamparan rumput luas.
Menilik fenomena ini, lagi-lagi MasterCard Affluent Report melaporkan hasil riset yang menyatakan bahwa golf akan menjadi olahraga yang kian digemari kaum berkantung tebal.
“Bermain golf merupakan salah satu kategori paling populer di kalangan orang kaya di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (APMEA). Dua dari lima orang kaya di APMEA pernah bermain golf dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, dan meningkatnya jumlah orang kaya turut mendukung industri pariwisata golf,” tulis MasterCard Affluent Report pada laporannya.
Mereka juga menjelaskan, orang-orang tajir menganggap bahwa bermain golf merupakan ajang sosialisasi sekaligus mengistirahatkan diri dari rutinitas yang melelahkan.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa pemain golf kaya dari APMEA tidak hanya menginginkan merek dengan kualitas yang lebih baik, namun juga pengalaman sesekali seumur hidup seperti sesi latihan dengan legenda golf dan akses menuju lapangan eksklusif yang mereka pandang sebagai hadiah atas kerja keras mereka,” ungkap Porush Singh, Senior Vice President for Core Products, Global Products & Solutions, MasterCard Asia Pasifik, Timur Tengah & Afrika.
Tidak hanya itu, ada pula berbagai catatan menarik tentang perkembangan golf di kawasan APMEA:
– Menurut laporan Mindshare Global Sports Index 2012, di Tiongkok, penggemar golf mencapai hampir 40 juta pemain. Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, angka ini hampir mencapai dua kali lipatnya.
– Golf Asian 2013 menemukan, industri pariwisata golf di Thailand diperkirakan tumbuh sebesar 15%, menjadi US$ 4 miliar pada 2015 mendatang.
– Masih dari Golf Asian 2013, mereka juga melihat bahwa pengeluaran sehari-hari wisatawan untuk golf dua kali lipat dari rata-rata wisatawan regular.
Jika diperhatikan, meski hanya kalangan berduit saja yang mampu menikmati olahraga yang satu ini, namun bisnis tempat golf diramalkan akan terus meningkat, khususnya di kawasan APMEA. Karena menurut riset yang dilakukan MasterCard, pada tahun 2017, sebanyak 70% orang kaya seluruh dunia akan tinggal di wilayah APMEA.
