Marketing.co.id – Berita UMKM | Langkah melindungi dan membangun UMKM menjadi salah satu inisiatif yang dapat membantu pemulihan ekonomi lebih cepat. Bagaimana tidak, dari keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia, 99,99% adalah UMKM. UMKM juga memberikan sumbangan 61,1% pada PDB negara ini.
Baca Juga: UMKM Perlu Memikirkan Kembali Media Sosial
Youtap Indonesia bersinergi dengan Coca-Cola, Belfoods dan Bintang Toedjoe dalam Gerakan Toko Bersama ikut membantu kebangkitan UMKM termasuk dalam transformasi digital.
Didukung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju) bertujuan untuk memberdayakan para pelaku UMKM ritel untuk dapat bertahan di saat krisis dan berkembang setelahnya dengan memberikan pelatihan dan akses pendukung usaha untuk pemilik toko/warung tradisional.
Baca Juga: 20 Ide Pemasaran untuk Membantu UMKM Tumbuh Cepat
Dalam menyikapi situasi pandemi dan persiapan memasuki normal baru, upaya dari Gerakan Toko Bersama diawali dengan sosialisasi penerapan protokol operasional toko yang sehat dan aman melalui berbagai media.
“Saat ini fokus Gerakan Toko Bersama adalah melakukan edukasi seputar operasional toko yang sehat dan aman dapat diimplementasikan para pelaku UMKM retail, selanjutnya kita akan memulai edukasi mengenai tata kelola keuangan, tatakelola persediaan (Inventory Management) dan digitalisasi toko,” jelas Joko Wiyono, Managing Director QASA, selaku Mitra Pelaksana Gerakan Toko Bersama.
Baca Juga: Media Sosial dan Bisnis, Tantangan Bagi Para Pelaku UMKM
Sebagai kolaborator, nantinya Youtap akan membantu mendigitalisasi pelaku UMKM retail dalam ekosistem partner Gerakan Toko Bersama. Sampai saat ini sudah lebih dari 85.000 pelaku usaha telah bergabung, Youtap menargetkan tambahan 100.000 merchant dari partner Gerakan Toko Bersama.
Herman Suharto, Chief Executive Officer Youtap Indonesia menjelaskan, edukasi yang dilakukan Youtap dalam program ini akan mencakup 3 hal. Penggunaan transaksi nontunai baik untuk pembeli offline dan online, keuntungan memiliki analisa keuangan untuk kemajuan usaha, dan peningkatan loyalitas pelanggan.
Manajemen keuangan yang matang menjadi salah satu kendala yang dihadapi para pelaku UMKM, hal ini sering menimbulkan kendala dalam menjalankan usaha agar dapat mempertahankan penjualan. Untuk memudahkan hal tersebut edukasi dan fungsi aplikasi akan dapat sangat membantu UMKM mengatasi hal ini.
“Momen pandemi ini, membuat UMKM bergerak lebih lambat namun menjadi punya banyak waktu untuk mengembangkan diri. Kami akan memanfaatkan momen ini untuk mengedukasi dan membantu mereka memiliki kemampuan yang lebih mumpuni agar dapat berlari kencang usai masa-masa sulit ini berlalu,” kata Herman.
Selain Gerakan Toko Bersama, baru-baru ini Youtap juga bekerja sama dengan Dinas UMKM Kota Bandung, Dinas UMKM Kota Medan dan Dinas UMKM Garut melakukan edukasi pada UMKM binaan dan khalayak umum lewat webinar yang ditayangkan di media sosial. “Berbagai medium akan kami coba untuk menjangkau lebih banyak UMKM. Kebangkitan UMKM akan memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya, karena UMKM adalah kunci pemulihan ekonomi Indonesia,” tutup Herman.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis