Gen Z Ramaikan LinkedIn dengan Tagar #DESPERATE, Putus Asa Cari Kerja

0
Pada platform LinkedIn, banyak Gen Z yang mencari pekerjaan mulai menggunakan banner atau tagar #Desperate agar menarik perhatian perekrut.
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Pada platform LinkedIn, banyak anggota Gen Z yang sedang mencari pekerjaan mulai menggunakan banner atau tagar #Desperate agar menarik perhatian perekrut. Selama ini, LinkedIn dikenal sebagai platform profesional yang digunakan untuk berjejaring. Bisa juga mempromosikan keahlian, dan menampilkan pengalaman kerja, dengan harapan bisa mendapatkan tawaran dari perusahaan.

Biasanya, orang menggunakan banner #OpentoWork sebagai tanda bahwa mereka siap menerima pekerjaan. Namun, di kalangan Gen Z, kini muncul tren baru di mana mereka memilih menggunakan banner #Desperate. Banner ini mengindikasikan rasa putus asa dalam mencari pekerjaan.

“LinkedIn adalah platform yang dibuat untuk berjejaring dan terhubung dengan orang lain. Kami melakukannya karena itu akan membantu kami dalam beberapa hal,” ujar Courtney Summer Myers, desainer spanduk, dalam wawancara dengan Fortune, seperti dikutip dari NY Post.

Tagar #Desperate di profil LinkedIn

Banner tersebut tampak jelas di foto profil akun LinkedIn, dengan latar belakang berwarna pink cerah. Hanna McFadyn, seorang ilustrator dan desainer berusia 22 tahun, memilih untuk menggunakan banner ini di foto profilnya. Ia berbagi cerita tentang bagaimana ia mengajukan sekitar 20 lamaran kerja setiap hari.

Namun, lamaran-lamarannya sering kali tidak mendapatkan tanggapan. Ketika ada yang merespon, biasanya hanya berisi pujian tanpa adanya tawaran pekerjaan.

Walaupun McFadyn menggunakan banner #Desperate untuk menarik simpati dari para perekrut. Dia tetap selektif dan tidak serta-merta menerima setiap tawaran yang datang.

“Kami masih cukup percaya diri untuk memberi tahu perekrut: ‘Dengar, kami tahu kami putus asa, tetapi kami tidak akan dipermainkan karena label itu’,” tambahnya.

Konsep Purple Cow

Pendekatan kreatif #Desperate yang digunakan oleh Myers mencerminkan konsep “purple cow”. Diperkenalkan oleh pakar pemasaran dan penulis Amerika, Seth Godin. Purple cow secara harfiah berarti sapi ungu, dan istilah ini merujuk pada sesuatu yang sangat luar biasa dan tidak bisa diabaikan.

Mengutip dari laman Forbes, Selasa (1/10/2024), Godin memperkenalkan konsep tersebut dalam buku larisnya Purple Cow: Transform Your Business by Being Remarkable. Singkatnya, seekor sapi ungu akan menonjol di antara sapi-sapi cokelat karena sifatnya yang tak terduga, unik, dan mustahil diabaikan.

Banyak Gen Z yang merasa senasib dengan McFadyn. Terbukti, banner yang dibuat Myers menuai lebih dari 400 ribu reaksi dan komentar soal nasib mereka.

Elena Carballo yang belum lama ini kehilangan pekerjaan mengungkap tidak masuk akal saat pemberi kerja tidak mencoba berkomunikasi dengan calon pekerja yang pasang banner #OpentoWork.

“Ini paradoks,” kata Carballo.