Ganti Nama untuk Tingkatkan Brand Equity

MARKETING.CO.ID – Demi memperkuat positioning-nya sebagai penyedia layanan jasa transportasi, Adira Rent melakukan transformasi nama merek menjadi ASSA Rent pada tahun 2010. “Transformasi ini dimaksudkan untuk menciptakan brand equity yang kuat dalam industri penyedia layanan transportasi agar dapat mempertahankan diferensiasi di antara bidang usaha Adira yang lain,” kata Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur ASSA Rent.

Kekhawatiran turunnya brand awareness dan isu miring mengenai perubahan manajemen setelah penggunaan brand baru memang ditakuti dapat memengaruhi kinerja yang telah ditorehkan dengan baik selama ini. Namun sungguh berbahagia, kekhawatiran tersebut tidak terbukti.

Ini bisa dilihat dari pertumbuhan bisnis ASSA Rent setiap tahunnya meningkat sebesar 37% dengan jumlah kendaraan yang dimiliki saat ini sudah mencapai 9.000 unit. Jadi, tak ayal jika pada tahun 2010 lalu, ASSA Rent meraih penghargaan REBI.

Dari sisi konsumen, ASSA Rent bermain dalam bisnis B to B. Menurut Prodjo, ASSA Rent memang lebih banyak bermain di level korporat dan bukan individu seperti kebanyakan bisnis rental lainnya.

Telkomsel, XL, Sari Roti, Alfamart, adalah beberapa contoh perusahaan besar yang saat ini sudah menjadi klien tetap ASSA Rent. Biasanya rentang waktu penyewaan berkisar tiga sampai empat tahun dan tidak main daily atau short term.

Saat ini, ASSA Rent sudah mendirikan 17 cabang di kota-kota besar di Indonesia. Dan uniknya, penyewaan mobil ternyata sudah merapat hingga ke Papua, sesuai permintaan klien yang memang memiliki cabang perusahaan di seluruh Indonesia.

Mengingat bisnis penyewaan ini berkaitan erat dengan nilai-nilai customer satisfaction, ASSA Rent pun menyediakan layanan kritik dan saran baik di website perusahaan ataupun layanan call center 24 jam. Hal ini dilakukan agar kualitas dan loyalitas ASSA Rent tetap terjaga dengan baik dan tentu saja agar klien tetap betah melakukan kerja sama dengan ASSA Rent.

Terkait pelayanan, Prodjo tak mau tanggung-tanggung. Segala keperluan dan permintaan klien dituruti. Mulai dari pengadaan mobil, jenis mobil, asuransi, sampai dengan masalah pelayanan dan safety car. Namun, tentu saja pelayanan yang diberikan tergantung kesepakatan harga.

Untuk pengembangan bisnisnya, ASSA Rent menggunakan strategi marketing ATL seperti memasang iklan di media massa cetak, baliho, dan poster. Lalu, wujud aktivitas BTL berupa penyelenggaraan seminar dan edukasi ke perusahaan-perusahaan dengan memberikan materi seputar keuntungan menggunakan sewa dibanding dengan ownership.

“Target ASSA Rent lima tahun ke depan adalah memiliki 20.000 sampai 30.000 unit kendaraan. Kami juga berencana untuk memperlebar bisnis ke arah pengadaan logistik, penyewaan sepeda motor, truk, dan sekarang juga sudah mulai menjalankan bisnis penjualan mobil bekas (galeri mobil) yang saat ini baru didirikan di Surabaya dan Serpong,” pungkas Prodjo. (Merliyani Pertiwi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.