Gabungan Tiga Pameran Berskala Internasional akan Digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta

0
interzum Jakarta 2025
Tanangga Karim Perwakilan dari PT Amara Pameran Internasional, Etty Anggraeni Director PT Amara Pameran Internasional, Cloudinia J. Dieter Project Director WAKENI, Stephanie, Sim Project Director Koelnmesse Singapore, Deasi Dianasari Treasurer of HDII, Sofyanto Widjaja Direktur PT Wahana Kemala Niaga, Jimmy Chandra, Deputy Chairman for R&D and Regulations Indonesian Sawmill and Woodworking Association (foto dari kiri ke kanan)
[Reading Time Estimation: 4 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Indonesia bakal menjadi pusat perhatian industri furnitur, woodworking, dan perangkat keras global melalui penyelenggaraan gabungan tiga pameran internasional berskala besar interzum jakarta (Trade Fair for Furniture Production and Interior Design), IHFI (International Hardware Fair Indonesia) dan IFMAC (International Furniture Manufacturing Components Exhibition) & WOODMAC (International Woodworking Machinery Exhibition).

Untuk pertama kalinya, ketiganya akan digelar secara bersamaan dalam format 3-in-1 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 24 – 27 September 2025. Penyelenggaraan pameran ini merupakan kolaborasi antara Koelnmesse, Amara Group, dan WAKENI, yang bersama-sama menghadirkan sebuah platform terintegrasi untuk menghubungkan seluruh rantai nilai industri, dari bahan baku dan komponen, hingga solusi desain dan teknologi manufaktur terbaru dalam satu kunjungan.

Keunikan dari penyelenggaraan bersama interzum jakarta, IHFI, dan IFMAC & WOODMAC, tidak hanya terletak pada sinergi lintas sektor yang saling terhubung, mulai dari furnitur, woodworking, hingga perangkat keras—tetapi juga pada lokasi strategisnya di Jakarta, kota pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah pameran industri berskala internasional seperti ini.

Dengan mengusung format terintegrasi yang efisien, acara ini memberikan kemudahan bagi para pelaku industri untuk mengakses seluruh rantai nilai produksi hanya dalam satu kunjungan, mencakup bahan baku, komponen, fitting, alat dan mesin produksi canggih, serta teknologi interior dan solusi desain terkini.

Melalui satu tiket, pengunjung mendapatkan akses penuh ke ketiga pameran yang saling melengkapi ini, memperluas cakupan peluang bisnis, pertukaran teknologi, dan kolaborasi strategis lintas industri. Pendekatan ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tetapi juga memberikan pengalaman industri yang lebih lengkap.

Setelah sukses besar dalam bentuk showcase di IFFINA 2024, interzum jakarta kini hadir sebagai pameran penuh berskala internasional dan menjadi bagian resmi dari keluarga besar interzum cologne, pameran paling berpengaruh di dunia untuk produksi furnitur dan desain interior.

interzum Jakarta 2025
Tanangga Karim Perwakilan dari PT Amara Pameran Internasional, Etty Anggraeni Director PT Amara Pameran Internasional, Cloudinia J. Dieter Project Director WAKENI, Stephanie, Sim Project Director Koelnmesse Singapore, Deasi Dianasari Treasurer of HDII, Sofyanto Widjaja Direktur PT Wahana Kemala Niaga, Jimmy Chandra, Deputy Chairman for R&D and Regulations Indonesian Sawmill and Woodworking Association (foto dari kiri ke kanan)

interzum jakarta bertujuan menjadi pasar dinamis dan komprehensif untuk industri komponen, material, dan teknologi desain interior di Asia Tenggara. Melalui interzum jakarta, pelaku industri di Indonesia dan kawasan dapat mengakses tren global, berinovasi dengan material dan desain baru, serta membangun posisi strategis dalam persaingan manufaktur berkelanjutan yang kian ketat.

Didukung oleh reputasi kuat dari EISENWARENMESSE – International Hardware Fair (IHF) Indonesia menghadirkan spektrum lengkap dari industri perangkat keras—mulai dari alat tangan dan peralatan teknik, mesin pertukangan dan konstruksi, hingga teknologi terkini dalam sistem pengamanan dan aksesoris.

IFMAC & WOODMAC kembali digelar dengan menghadirkan solusi produksi terkini dan teknologi manufaktur canggih dari pelaku industri global maupun lokal. IFMAC menampilkan berbagai komponen dan material furnitur, sementara WOODMAC menghadirkan mesin serta teknologi pengolahan kayu terbaru. Kolaborasi keduanya membentuk platform bisnis strategis bagi para pelaku industri yang ingin meningkatkan efisiensi, presisi, dan daya saing produksi, sekaligus mendukung transformasi sektor manufaktur menuju digitalisasi dan otomatisasi.

Pameran tahun ini juga diramaikan oleh berbagai program menarik seperti hosted buyer program, business matching, industry talks, DIY workshop, hingga Mobile Space Interior, sebuah showcase desain interior inovatif untuk gaya hidup urban yang serba cepat dan menuntut fleksibilitas ruang. Konsep ini hadir sebagai jawaban atas keterbatasan ruang di kota besar seperti Jakarta dan kebutuhan masyarakat modern akan mobilitas tinggi.

Selain itu, The Re:Create Stage akan menghadirkan rangkaian sesi diskusi yang dipandu oleh KOL, peserta pameran, dan asosiasi, yang akan membagikan wawasan seputar desain, inovasi, dan perkembangan pasar. Sementara itu, Material Library yang dikurasi oleh Playo akan menampilkan berbagai pilihan material dan finishing yang dikurasi secara khusus memberikan pengunjung perspektif visual dan taktil terhadap tren yang sedang berkembang.

Seluruh rangkaian acara ini mendapat dukungan dari asosiasi industri terkemuka, seperti ISWA (Asosiasi Sawmill dan Woodworking Indonesia), ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia), dan HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia).

”Dengan dukungan kuat dari pelaku industri global, asosiasi industri, serta program-program terkurasi seperti Re:Create Stage, Material Library, dan Business Matching, kami percaya bahwa acara ini akan mempercepat kolaborasi lintas sektor dan memberikan nilai nyata bagi seluruh peserta. Indonesia berada dalam posisi strategis saat ini, dan kami bangga dapat menjadi bagian dari momentum pertumbuhan ini,” ujar Mathias Kuepper, Managing Director, Koelnmesse Pte Ltd.

Etty Anggraeini, Director PT Amara Pameran Internasional, menyampaikan, tujuan utama dari menggabungkan tiga pameran besar ini adalah untuk membentuk sebuah ekosistem industri yang saling terhubung dan saling menguatkan.

”Dengan mempertemukan pelaku dari hulu hingga hilir—mulai dari penyedia bahan baku, teknologi, komponen, hingga solusi desain dan interior—pameran ini membuka ruang kolaborasi lintas sektor yang mendorong pertumbuhan bersama. Di tengah dinamika perubahan industri global, platform ini menjadi landasan strategis untuk mendorong inovasi dan membangun koneksi bisnis yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan di industri woodworking dan furnitur.”

Cloudinia J. Dieter Project Director WAKENI, mengatakan, IFMAC & WOODMAC telah menjadi tolok ukur industri selama bertahun-tahun, dan kini semakin kuat dengan kehadiran interzum jakarta dan IHFI.

”Kami berharap, tahun ini akan menjadi titik balik penting untuk memperkuat jejaring manufaktur dan menampilkan teknologi kelas dunia dari Jakarta ke Asia Tenggara dan dunia,” kata Cl.oudinia

Pada kesempatan yang sama, Tanangga Karim Perwakilan dari PT Amara Pameran Internasional memaparkan, terpilihnya Indonesia sebagai lokasi tiga pameran tersebut karena Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar di Asean dengan total penduduk 280 juta jiwa. “Alasannya lainnya karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama untuk kayu dan potensi ekspor furnitur yang besar,“ katanya.

Dalam jumpa pers tersebut hadir juga hadir Deasi Dianasari Treasurer of HDII (Himpunan Desain Interior Indonesia). Deasy mengatakan persaingan diantara pelaku usaha industri desain interior semakin ketat. Tapi di sisi lain, potensi pasar industri ini di Indonesia juga masih sangat besar.

“Ada lima sektor desain interior yang berkembang pesat yakni desain perkantoran, desain hunian, desain rumah sakit dan pusat kesehatan, desain ritel (pusat perbelanjaan), serta desain area komersial seperti airport, resto, dan cafe,“ ucap Deasy.