Marketing.co.id – Berita Marketing | Sektor hulu migas terus menjelma sebagai mesin ekonomi penting di Indonesia. Peningkatan investasi di sektor ini bukan hanya akan memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga akan meningkatkan penerimaan negara. Untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030, SKK Migas telah menggelar Forum Leadership Hulu Migas 2023 bertema “Human Resource Challenges to Realize The Oil Production Target of 1 Million Barrels of Oil Per Day.” Acara berlangsung di Hotel Hyatt Regency, Yogyakarta, pada tanggal 11-12 September 2023.
Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, menyampaikan bahwa melalui forum ini, para pemangku kepentingan sektor migas dapat membangun kesepahaman dan sinergi untuk mencapai target produksi yang ambisius ini. Dia mengatakan, “Melalui forum yang diisi oleh para pembicara dengan expertise di bidang leadership, corporate culture, komunikasi, dan inovasi ini diharapkan akan me-refresh kembali mindset dan cara pandang akan tujuan besar di depan kita yakni, pencapaian target produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.”
Nanang menguraikan dalam forum yang penyelenggaraannya didukung oleh EMP, Medco Energi, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri dan Asuransi Jasindo.
Para pembicara dalam forum ini adalah para ahli terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya adalah David M.R. Covey, pakar global dalam pengembangan kepemimpinan yang terkenal dengan bukunya, “Trap Tales: Outsmarting the 7 Hidden Obstacles to Success.” Melalui presentasinya, David berbagi berbagai faktor hambatan kesuksesan dan strategi untuk mengatasinya.
Selanjutnya, Andrew Tani, CEO AndrewTani & Co, yang dikenal sebagai pelopor dalam pelatihan budaya korporat di Indonesia, dan Ika Sastrosoebroto, CEO Prominent PR, yang memiliki pengalaman puluhan tahun dalam mengelola komunikasi untuk klien dari berbagai sektor, baik pemerintah, BUMN, hingga swasta dalam dan luar negeri, juga menjadi pembicara.
Indrawan Nugroho, CEO Corporate Innovation Asia (CIAS) yang juga seorang YouTuber terkenal dalam bidang inovasi bisnis, serta Apung Sumengkar, Cofounder dan Managing Director Sajid Consulting, yang merupakan pakar dalam manajemen perubahan perusahaan, turut berbicara dalam forum ini.
Dalam materinya, Andrew Tani menekankan pentingnya faktor manusia, terutama dalam hal mindset dan pola perilaku, untuk mencapai target produksi sejuta BOPD. Ika Sastrosoebroto menyoroti pentingnya peran flag carrier untuk memperkuat kepemimpinan dalam perusahaan. Sementara Apung Sumengkar menjelaskan pentingnya perubahan budaya perusahaan saat menghadapi krisis. Indrawan Nugroho menekankan peran visi dan pemimpin dalam mendorong inovasi di perusahaan.
Peningkatan kebutuhan minyak dan gas yang terus tumbuh mencerminkan pentingnya peran sektor migas dalam memenuhi kebutuhan energi negara. Meskipun persentase kontribusi minyak dan gas terhadap energi global mungkin menurun, volume kebutuhan minyak dan gas tetap meningkat. Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak di tahun 2050 diperkirakan akan meningkat 139%, sementara kebutuhan gas akan meningkat 298% dibandingkan dengan saat ini.
Untuk memenuhi tantangan ini, SKK Migas telah merancang roadmap melalui rencana strategi Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0. Nanang Abdul Manaf dari SKK Migas mengungkapkan, “Kami berusaha mencapai level produksi terbaik nasional pada tahun 2030, yaitu 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari. Selain itu, kami juga ingin meningkatkan multiplier effect, di mana setiap pengeluaran kegiatan hulu migas memberikan dampak positif bagi industri pendukung hulu migas, UMKM, dan ekonomi daerah.”
Sejalan dengan upaya pemerintah mencapai target Nett Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, investasi di sektor hulu migas juga akan memperhatikan pertumbuhan berkelanjutan. “Saat ini, ada implementasi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) oleh perusahaan seperti British Petroleum, yang akan diikuti oleh INPEX, Repsol, Genting Oil, dan lainnya,” kata Nanang. Selain itu, kegiatan offset seperti penanaman pohon juga dijadwalkan untuk mencapai 2 juta pohon pada tahun 2023.
Teknologi juga memainkan peran kunci dalam meningkatkan produksi minyak nasional. Nanang mengutip data yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah berubah dari importir minyak menjadi eksportir berkat pemanfaatan teknologi. “Indonesia memiliki potensi serupa karena dari 128 cekungan yang ada, hanya 20 yang telah dieksplorasi. Pemanfaatan teknologi akan mendorong peningkatan produksi migas nasional di masa mendatang, yang akan membantu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat,” jelas Nanang.
Pemerintah terus memberikan dukungan untuk meningkatkan iklim investasi di sektor hulu migas. Investasi hulu migas di Indonesia pulih dengan cepat setelah pandemi Covid-19, mencapai US$ 12,3 miliar pada tahun 2022. Target investasi untuk tahun 2023 adalah mencapai US$ 15,5 miliar, meningkat 26%, sementara tingkat investasi global hanya tumbuh sebesar 6,5%. Hal ini menunjukkan bahwa daya saing hulu migas Indonesia terus membaik, yang berpotensi menarik investasi yang lebih besar di masa depan.
Nanang berharap bahwa Forum Leadership Hulu Migas ini akan memberikan wawasan kepada para peserta dari berbagai pemangku kepentingan sektor migas di Indonesia. “Kami berharap diskusi yang komprehensif dan interaktif ini akan memberikan inspirasi bagi bisnis-bisnis kami untuk mencapai target ambisius kami, yaitu produksi 1 juta BOPD dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” tutup Nanang, dengan optimisme.
Dengan semangat yang tinggi dan komitmen bersama, sektor hulu migas Indonesia bertekad untuk meraih kesuksesan besar dalam industri migas nasional.
