Marketing.co.id — Berita Consumer Goods | Ratusan dokter gigi dari 24 negara berkumpul di Merlynn Park Hotel Jakarta menghadiri acara “The 9th ICD XV International Congress and Induction”. Dalam acara yang bertema “The New Technologi in Dentistry”, Formula – merek produk oral care asli Indonesia berkesempatan mempresentasikan teknologi perawatan gigi dan mulut yang dikembangkan di Indonesia, karya anak bangsa.
Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) menjelaskan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan “The 9th ICD XV International Congress and Induction” untuk pertama kali, sejak Indonesia memiliki nomor keanggotaan sendiri yaitu ICD XV Region 38 bersama dengan Malyasia, Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Banglades, Pakistan, Hongkong, Macau dan Afganistan.
ICD telah berdiri sejak tahun 1920 dan telah memiliki anggota yang tersebar di 124 negara. Formula sebagai produk perawatan gigi dan mulut asli Indonesia dapat bermitra dengan ICD khususnya chapter Indonesia, ICD XV Region 38. Tahun 2022, Formula dan ICD Indonesia bekerjasama melakukan aksi sosial peduli kesehatan gigi dan mulut di Lombok, Nusa Tenggara Barat kepada lebih dari 7.500 warga setempat.
“Kemitraan kami terus berlanjut hingga saat ini melalui dukungan Formula terhadap penyelenggaran acara Kongres Internasional ICD ke-9. Pada kesempatan kali ini, tim Formula memperkenalkan teknologi “System Protective Layer” untuk perawatan gigi dan mulut yang diciptakan oleh Formula dan telah terbukti membantu merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia,” jelas Harianus.
Dia menambahkan, Formula memperkenalkan teknologi System Protective Layer (SPL) yang menjadi keunggulan utama pasta gigi Formula. Teknologi SPL adalah teknologi yang dikembangkan oleh Formula untuk melindungi email gigi dari serangan asam penyebab timbulnya karies pada gigi. Karies dapat membuat gigi rapuh dan berlubang.
“Adanya teknologi SPL ini membentuk lapisan pelindung pada email gigi sehingga mencegah dan meminimalisir kontak langsung gigi dengan asam. Kandungan senyawa Fluoride yang terdapat pada SPL menyediakan ion Fluoride dan membentuk Fluoro-apatit yang meremineralisasi gigi sehingga membuatnya lebih kuat dari serangan asam,” tambah dia.
Untuk lebih memberikan gambaran mengenai bagaimana teknologi SPL ini bekerja melindungi gigi, para dokter peserta kongres diajak melakukan kegiatan “Eggsperimen” dimana media yang digunakan merupakan cangkang telur yang memiliki kandungan kalsium sama seperti gigi manusia. Pada kegiatan ini ditunjukkan perbedaan cangkang telur yang dilapisi oleh pasta gigi Formula dengan cangkang telur yang dilapisi pasta gigi lain. Keduanya direndam beberapa saat dengan larutan cuka yang bersifat asam. Dapat dilihat cangkang telur yang dilindungi oleh teknologi SPL tidak berbuih banyak, karena kalsium pada cangkang telur tersebut lebih tahan serangan asam sehingga lebih sulit terkikis dan gigi lebih tetap terjaga.
“Kami mengajak para dokter gigi ICD untuk menyaksikan percobaan sederhana mengenai cara kerja teknologi SPL. Percobaan ini dapat dilakukan oleh siapapun karena sangat sederhana, namun dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana gigi dilindungi dari serangan asam. Kami berharap, para dokter gigi dari berbagai belahan negara di dunia ini mengetahui bahwa produk oral care asli Indonesia memiliki teknologi yang tidak kalah dengan produk-produk oral care lainnya,” tutup Harianus.