Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025, Farid Nila Moeloek (FNM) Society bersama dengan United Nations Population Fund (UNFPA), didukung oleh Takeda, menyelenggarakan Women National Conference dengan tema “Perempuan Sehat dan Berdaya, Menuju Kesetaraan Global”.
Konferensi ini bertujuan untuk memperkuat upaya kolektif dan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, LSM, dan akademisi dalam meningkatkan kesetaraan gender di Indonesia.
Berbagai data menunjukkan adanya kemajuan yang cukup signifikan dalam pemberdayaan perempuan. Salah satunya, Indonesia berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Gender (Gender Development Index/GDI) dari 91,63 di tahun 2022 menjadi 91,85 pada tahun 2023, yang mencerminkan upaya menciptakan lingkungan dan akses layanan yang lebih baik bagi perempuan.
Namun, GDI Indonesia masih berada di bawah standar global dengan angka 0,94, sementara Women’s Empowerment Index (WEI) berada di angka 0,568. Hal ini menunjukkan bahwa ketimpangan gender, khususnya dalam sektor kesehatan, masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.
Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan yang diwakili oleh dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan RI, menyatakan dalam sambutannya, mengapresiasi atas inisiatif penyelenggaraan Konferensi Nasional Perempuan ini, karena ini menjadi momen untuk merefleksikan apakah hak dasar perempuan Indonesia telah terpenuhi dengan baik.
“Kami menyadari bahwa berbagai tantangan masih ada, mulai dari pemenuhan gizi, risiko penyakit tidak menular, hingga masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk itu, kolaborasi lintas kementerian dan berbagai lembaga sangat diperlukan,” ujar dia.
Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, menambahkan, “Kemitraan antara FNM Society, UNFPA, dan Takeda ini menjadi langkah nyata untuk membantu perempuan Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, dan perlindungan dari kekerasan. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan membangun lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi.”
Sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional 2025 “For ALL women and girls: Rights. Equality. Empowerment”, FNM Society mendorong aksi nyata untuk membuka akses yang setara bagi perempuan. Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, Sp.M(K), Ketua FNM Society, mengungkapkan, “Pemberdayaan perempuan adalah tanggung jawab kita bersama. Melalui forum ini, kita berupaya mendorong langkah konkret yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kehidupan perempuan Indonesia.”
Hassan Mohtashami, UNFPA Indonesia Representative, juga menekankan pentingnya komitmen terhadap kesetaraan gender dan hak-hak reproduksi perempuan. “Kesetaraan gender sangat erat kaitannya dengan kesehatan seksual dan reproduksi, dan memberikan otonomi kepada perempuan untuk menentukan masa depannya. Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, tantangan besar masih ada, seperti ketimpangan gender dan kekerasan terhadap perempuan.”
Sebagai bagian dari konferensi ini, Takeda juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Akiko Amakawa, Corporate Strategy Officer & CEO Chief of Staff Takeda Pharmaceuticals, menjelaskan, “Kami bangga bahwa 53% dari tim kepemimpinan global kami adalah perempuan, dan kami berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang membantu perempuan untuk mendapatkan akses kesehatan yang berkelanjutan dan pemberdayaan.”
Menutup acara, Prof. Nila Moeloek mengingatkan, “Ketika perempuan semakin kuat, bukan hanya dirinya yang maju, tetapi juga ekonomi tumbuh, kesehatan membaik, dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Kami berharap semakin banyak pihak yang bergandengan tangan untuk menciptakan perempuan yang sehat dan berdaya.”