Marketing.co.id – Berita Financial Services | Memperingati Hari Nelayan Nasional 6 April, Flip, perusahaan teknologi keuangan bersama Kesatuan Tradisional Nelayan Indonesia (KNTI) menggelar sosialisasi dan edukasi keuangan secara daring dan luring di area kampung nelayan Dadap, Tangerang, Banten, pada Minggu, 3 April 2022.
Inklusi keuangan di kelompok-kelompok strategis seperti petani, nelayan, dan UMKM menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah menargetkan kenaikan inklusi keuangan hingga 90% pada 2024. Sedangkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks inklusi keuangan nasional pada tahun 2019 mencapai 76,19% dengan tingkat literasi keuangan sebesar 38,03%.
“Kami melihat nelayan adalah kelompok yang mendesak mendapatkan literasi dan kemampuan pengelolaan keuangan. Siklus pendapatan mereka cepat, bukan bulanan tetapi tergantung pada jadwal melaut. Jika tidak dikelola dengan baik, pendapatan ini tidak akan memberi dampak kesejahteraan jangka panjang. Oleh karena itu, Flip berinisiatif untuk menggarap program literasi dan inklusi keuangan di komunitas nelayan,” kata Ginanjar Ibnu Solikhin, Co-Founder Flip.
Baca juga: BCA Salurkan Donasi Rp 280 juta ke Nelayan Binaan Susi Pudjiastuti
Salah seorang tokoh nelayan Desa Dadap, Ja’i, mengkhawatirkan kondisi nelayan tidak akan membaik karena gaya hidup yang jauh dari perencanaan keuangan. Ini menyebabkan kondisi ekonomi rumah tangga nelayan tidak pernah berubah dari tahun ke tahun walaupun besaran pendapatannya relatif cukup.
“Ibu-ibu nelayan tidak memenuhi kebutuhan yang penting dulu. Lebih banyak belanja barang-barang. Ambil kredit barang-barang baru, motor, TV, alat elektronik. Akibatnya, mereka hidup gali lubang tutup lubang. Oleh karena itu, kami sangat senang dengan adanya program sosialisasi dari Flip ini yang kami harapkan dapat mengubah cara pengelolaan keuangan para nelayan menjadi lebih baik,” papar Ja’i.
Pada kesempatan tersebut, mengenalkan solusi teknologi keuangan untuk memudahkan berbagai transaksi keuangan buat semua kalangan. Flip rencananya akan terus memberikan edukasi dengan topik-topik literasi keuangan lainnya bagi nelayan.
“Melalui program ini, Flip berharap dapat mendukung pencapaian target inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah dalam program-program literasi keuangan yang menarik, sehingga semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan solusi fintech yang adil (fair) dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangan sehari-hari,” tutup Ginanjar.
Baca juga: FinanSiap Bersama Pluang Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
Acara dihadiri oleh M. Riza Damanik Ketua Umum KNTI, Andri Rahmad Wijaya Head of Marketing Flip, Ruisa Khoiriyah Perencana Keuangan, dan lebih dari 300 nelayan dari Aceh, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa Tengah, dan berbagai wilayah pesisir lainnya.
Flip didirikan oleh alumni Universitas Indonesia, yakni Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin, yang mulai membangun perusahaan ini sambil kuliah pada 2015. Pada akhir 2021, perusahaan rintisan ini memperoleh pendanaan Seri B senilai USD 48 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.
Flip Gelar Kelas Literasi Keuangan untuk Nelayan
[Reading Time Estimation: 2 minutes]