
Marketing.co.id — Berita Marketing | Hari ini, Pebble meluncurkan aplikasi pertama yang membayar Anda untuk menyimpan, membelanjakan, dan mengirim uang Anda — semuanya dalam satu dompet digital. Bersamaan dengan peluncuran produk, Pebble juga mengumumkan pendanaan sebesar US$ 6,2 juta untuk memicu pertumbuhan dari Revolusi Uang (The Money Revolution).
Pebble adalah produk keuangan pertama di mana Anda dibayar untuk menabung, membelanjakan, dan mengirim uang Anda — semuanya dalam satu saldo. Dibangun di atas blockchain untuk mengaktifkan model bisnis baru, Pebble memberi insentif kepada pedagang, pelanggan, dan mitra untuk berpartisipasi dalam sistem keuangan yang lebih efisien.
Misi Pebble telah menarik dukungan dari Y Combinator, East Ventures, Lightshed Ventures, LD Capital, Soma Capital, Cadenza Capital, Eniac Ventures, dan Global Founders Capital — serta superstar NFL Odell Beckham Jr, penyanyi utama Muse Matthew Bellamy, CEO dari Quantstamp Richard Ma, dan CEO Alt Leore Avidar.
Berlawanan dengan pesatnya perkembangan teknologi, bank tampaknya mengabaikan perkembangan zaman. Bank memberikan bunga yang sangat rendah setiap bulannya, dan turut membebankan biaya yang cukup besar dalam mengakses uang Anda sendiri. Pengalaman keuangan pribadi secara keseluruhan masih terasa sangat kuno.
“Pebble didirikan untuk memperkenalkan standar baru pada keuangan pribadi,” kata Sahil Phadnis, co-founder dan Chief Technology Officer Pebble. Melalui dompet digital Pebble, pengguna dapat memperoleh 5% keuntungan dari persentase hasil tahunan atau Annual Percentage Yield Rewards dari uang mereka serta cashback sebesar 5% tanpa batas di 55 merchant rekanan, antara lain: Amazon, Domino, AirBnB, Adidas, dan banyak lagi. Selain itu, mereka telah berkolaborasi dengan Mastercard untuk merilis kartu debit yang ramping untuk setiap pengguna.
Pebble menawarkan solusi yang memungkinkan semua keuntungan ini. Saat para pengguna menyetorkan uangnya ke Pebble, Pebble mengubahnya menjadi sebuah mata uang berbasis blockchain dengan nominal US$ yang disebut dengan USDC (US dollar-denominated blockchain-based currency). Kemudian, Pebble akan meminjamkannya ke lembaga keuangan yang terdaftar secara resmi. Teknologi USDC memberdayakan transaksi global tercepat dan termurah, sehingga banyak lembaga keuangan besar di dunia bersedia untuk membayar lebih dalam mengakses stablecoin.
Semua keuntungan ini dapat diakses para pengguna tanpa harus memahami kompleksitas dari kripto. Pebble percaya bahwa adopsi massal dari teknologi blockchain akan terjadi jika para pengguna dapat melihat manfaat kripto sebelum menilai kripto berdasarkan stereotip.
Dengan visi untuk memberdayakan sebanyak mungkin orang secara finansial, Pebble akan menggunakan dana investasi baru ini untuk mendorong ekspansinya ke pasar global. Pebble berencana untuk merilis aplikasinya di Asia Tenggara pada akhir tahun 2022. Meskipun aplikasi Pebble saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat, Aaron Bai, co-founder dan Chief Executive Officer Pebble menyatakan, “Komunitas Pebble telah menyatukan orang-orang di seluruh dunia yang bersemangat untuk membangun sistem keuangan berstandar global di blockchain.”
Aaron juga menganjurkan untuk siapapun yang ingin merancang ekonomi masa depan untuk mendaftar di “www.pebble.us”, di mana mereka dapat bergabung dengan komunitas Pebble di Discord.
Melalui website Pebble, para pengguna dapat mengumpulkan mata uang open rewards pertama (diberi nama Pebbles) yang bertujuan untuk memudahkan perkenalan ekonomi blockchain bagi para pengguna yang belum memahami kripto. Pebbles belum memiliki nilai atau fungsi apa pun saat ini; namun, Pebbles adalah kunci untuk menyelaraskan insentif tim, investor, mitra, merchant, dan para pengguna untuk membangun ekonomi global baru di atas blockchain — secara bersama-sama. “Keuntungan akan didapatkan bagi mereka yang mulai lebih awal”, tutup Aaron.