Filosofi dan doa dibalik Enam Set Cincin Kawin Kekaseh Anne Avantie

kekaseh 4

Sebuah produk berkualitas tidak hanya menonjolkan fungsi, melainkan juga filosofi dan makna dibalik keberadaannya. Demikianlah yang dipahami Anne Avantie dalam mendesain enam buah cincin kawin berlian Kekaseh yang dikhususkan bagi calon pasangan pengantin.

Kekaseh merupakan seri terbaru dari rangkaian perhiasan The Palace, merek ritel dari PT Central Mega Kencana yang menaungi brand Frank & Co, Mondial Jeweler, dan Miss Mondial. The Palace sebagai brand ekslusif Kekaseh menggandeng Anne Avantie dalam rancangan detil cincinnya.

Enam set cincin Kekaseh tersebut terbuat dari paduan white gold, yellow gold dan rose gold 18 karat dengan ornamen butiran berlian merupakan kolaborasi Anne Avantie dan The Palace. Koleksi Cincin Kawin Kekaseh sudah mulai dipasarkan di semua outlet The Palace yakni Mal Taman Anggrek, Summarecon mal Bekasi, Trans Studio Bandung dan E-Walk Balikpapan  sejak Juni 2015 dengan bandrol harga mulai Rp 20 jutaan.

Salah satu dari enam Motif Cincin Kawin KEKASEH rancangan Anne Avantie
Salah satu dari enam Motif Cincin Kawin KEKASEH rancangan Anne Avantie

“Cincin pernikahan dipilih karena maknanya yang spesial. Kami juga mengamati, semakin banyak pasangan muda yang menikah dan menginginkan cincin dengan desain yang unik. Sangat sesuai dengan jiwa The Palace. Filosofi Kekaseh diartikan pengikat perjalanan sepasang kekasih,” ujar Tanya Alisa, General Manager Marketing and Communication The Pallace di sela peluncuran.

Rangkaian cincin kawin Kekaseh ini terdiri dari enam motif ukiran yang terinspirasi dari enam motif batik khas Jawa yakni Parang Kusumo, Wahyu Tumurn, Truntum, Sekar Jagad, Sido Asih, Sido Mukti. Masing-masing motif tersebut memiliki makna dan doa yang indah bagi pasangan pengantin.

“Kekaseh artinya cinta, kekasih, tapi sama Ibu diplesetin jadi Kekaseh. Maknanya ya cincin itu sesuatu yang kita pakai dan ada cinta di dalamnya. Ibu menyematkan cinta dan doanya dalam cincin-cincin itu sama seperti saat Beliau membuat baju. Ada sentuhan pribadi Ibu di sana,” kata Intan Avantie, anak Anne Avantie.

Sebut saja motif parang kusumo yang mengharapkan pasangan pengantin memperoleh kebahagiaan lahir dan batin tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana.

Cincin Kekaseh motif Sido Mukti perlambang kemakmuran dan ketentraman bagi pengantin
Cincin Kekaseh motif Sido Mukti perlambang kemakmuran dan ketentraman bagi pengantin

Lain lagi dengan motif wahyu tumurun yang menyiratkan berkah kehidupan lahir batin dalam kehidupan berumah tangga, juga keharmonisan dan kebahagiaan yang langgeng dan terjaga selama-lamanya. Ada juga motif truntum yang berarti cinta yang bersemi kembali, cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin berkembang (turuntum). Motif sekar jagad yang menjadi simbol dari keanggunan, bermakna hubungan yang serasi dan harmonis antara manusia dengan sang pencipta dan sesama.

Tidak ketinggalan motif sido asih yang mendaraskan kesetiaan yang berkelanjutan bagi sepasang pengantin, serta motif sido mukti yang mengharapkan kemakmuran dan ketentraman dunia akhirat dengan usaha dan kerja keras, keluhuran budi, ucapan dan tindakan.

“Selama ini orang tidak tahu makna dari batik-batik yang sering digunakan dalam perkawinan, melalui karya ini, diharapkan masyarakat jadi menyadari filosofi luhur di balik batik,” pungkas Intan.

 

Angelina Merlyana Ladjar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.