Schneider Electric: Era Internet Segala Benda Ciptakan Ledakan Data Digital

schneider electric
Astri R. Darmawan, Vice President Schneider Electric IT Indonesia, Malaysia dan Brunei (tengah)

Schneider Electric Indonesia (SEI) turut meyakini bahwa era Internet of Things (Iot) sudah di depan mata. IoT adalah era di mana semua benda terhubung dengan internet. Salah satu imbas dari IoT masifnya lalu lintas data digital. Menurut SEI, lalu lintas data digital tumbuh 25% tiap tahun. Bahkan, tahun 2018 Schneider Electric Indonesia memperkirakan setiap orang akan mentransmisikan 1 GB data setiap harinya, atau setara dengan lalu lintas digital sebesar 10,4 Zettabytes.

Ledakan lalu lintas data digital menjadi konsekuensi logis dari tingginya pengguna internet di Indonesia. SEI memperkirakan pengguna internet di dunia mencapai 2 miliar pengguna dan ada 21 miliar device yang terhubung ke internet.

Namun besarnya jumlah data yang saling terkoneksi menimbulkan permasalahan baru, yakni latency atau lambatnya komunikasi data melalui jaringan—sesuatu yang tidak bisa ditolerir ditengah pertumbuhan bisnis yang makin dinamis.

“Ledakan Big Data akibat pertumbuhan IoT adalah hal yang tidak bisa dihindari, sudah saatnya perusahaan secara proaktif mentransformasi data center dan seluruh teknologi pendukung yang dimiliki untuk mengurangi latency, sehingga dapat beroperasi secara efisien, fleksibel, dan aman. Salah satu solusi yang efektif adalah edge data center yang mampu mendistribusikan beban komputasi lebih dekat ke perangkat, sehingga dapat mengurangi masalah secara signifikan,” papar Astri R. Darmawan, Vice President Schneider Electric IT Indonesia, Malaysia dan Brunei pada acara Schneider Electric IT Solution Day, hari ini (17/5) di hotel Fairmont, Jakarta.

Schneider Electric IT Solution Day merupakan event rutin tahunan Schneider Electric Indonesia. Tahun ini tema yang diusung “Mission Imposible; Finding The Perfect For Your Edge Data Center. Dalam event tersebut Schneider selain mengedukasi pengunjung mengenai pengelolaan data center juga memperkenalkan lini produk data center yang dimilikinya. Lini produk data center yang dimiliki SEI antara lain InfraStruxure, Micro Data Center, Prefabricated Data Center, dan Flexpod Express.

Astri menegaskan, perusahaan yang berpusat di Perancis ini tiap tahun mengalokasikan 0,5% dari revenue untuk litbang. Dia mengatakan, kontribusi pasar emerging market dan kawasan Asia Pasifik cukup besar. Sebanyak 43% revenue Schneider Electric disumbang dari pasar emerging market. Sementara kawasan Asia Pasific menyumbang pendapatan sebesar 29%.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.