Enam Pengembang Bersinergi Bentuk Komite Koridor Timur Jakarta

Marketing – Rampungnya pembangunan sejumlah infrastruktur yang dilakukan pemerintah di Koridor Timur Jakarta membuat wilayah ini makin prospektif untuk pengembangan properti ke depan.

Komite Koridor Timur JakartaApalagi Koridor Timur Jakarta meliputi  Bekasi, Cikarang, dan Karawang merupakan jantung penting bagi perekonomian Indonesia. Faktanya kawasan ini menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp14,8 triliun di tahun 2018 atau tumbuh 5,17 persen lebih tinggi dari capaian tahun 2017.

Potensi besar tersebut membuat beberapa developer terkemuka bersatu membentuk Komite Koridor Timur Jakarta. Komite yang terdiri dari Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang, Jababeka, Lippo Cikarang, Vasanta Innopark, Pollux, dan PP Properti semakin mengukuhkan kawasan ini sebagai destinasi hunian dan investasi.

Sutedja S. Darmono –  Director PT Jababeka Tbk, mengatakan, lambatnya perkembangan properti di Koridor Timur Jakarta dibandingkan kawasan lainnya di Jakarta, lantaran image kawasan ini kawasan industri dan penuh kemacetan yang secara tidak langsung turut berdampak pada sisi pemasaran.

Lanjut Sutedja, sejatinya image ini sebenarnya tidak tepat. Sebab, macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. Sementara terkait image sebagai kawasan industri, Koridor Timur adalah light to medium industry yaitu kawasan indutri yang ringan atau tidak menciptakan polusi seperti daerah industri lainnya, sehingga sangat nyaman sebagai kawasan hunian.

“Pada awal 2020 mendatang, diprediksi Koridor Timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan ini. Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40 persen,” jelasnya.

Ada 10 infrastruktur baru yang dibangun di Koridor Timur Jakarta, yaitu Elevated Toll Road, Kereta api double double track, LRT, MRT , kereta cepat Jakarta Bandung, Cikampek Layang, JORR 2, Jalur Cikampek Selatan, Kereta cepat Jakarta – Surabaya, Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajadi. Berbagai infrastruktur ini cukup lengkap dan tidak ada di wilayah barat Jakarta.

“Diharapkan komite ini akan saling bersinergi untuk membangun bersama. Seperti melakukan pemasaran atau kampanye bersama untuk mendobrak image negatif yang selama ini telah berkembang di masyarakat, termasuk pembangunan infrastruktur bersama dan lain-lain,” ujar  Sutedja.

Senada disampaikan Albert Luhur – Executive Director PT Summarecon Agung Tbk, Koridor Timur Jakarta ke depannya akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrsatruktur yang masif.

Tak bisa dipungkiri, awalnya memang kawasan Timur Jakarta lebih dulu dikenal sebagai kawasan industri, namun beberapa tahun kemudian, kawasan residensial di sini justru terus berkembang dan menjadi kawasan hunian yang sangat nyaman. Apalagi, dari sisi harga wilayah timur Jakarta masih cukup affordable dibanding wilayah lainnya.

“Ke depan, masyarakat tidak lagi berbicara jarak tempuh, tapi waktu tempuh. Dan koridor timur sangat mendukung hal tersebut melalui berbagai transportasi yang telah dibangun Pemerintah. Maka, tak heran masyarakat nantinya akan sangat nyaman tinggal di wilayah koridor timur,” ucap dia.

Menurut Ketua Umum DPP AREBI, Lukas Bong, peta properti di Jakarta itu yang paling sengit perkembangannya adalah Timur dan Barat. Rute timur begitu panjang dan luas, namun, kenapa developer cenderung memilih barat daripada timur, hal ini tak terlepas dari letak geografisnya.

Selain itu, faktor wilayah barat lebih dulu berkembang sebagai kawasan hunian juga berpengaruh. Namun, yang harus diperhatikan, koridor timur itu sangat lengkap dalam berbagai hal dan dari segi fasilitas tidak kalah dibanding wilayah barat.

Selama ini banyak orang melirik properti wilayah barat salah satunya karena fasilitas pendidikan yang lengkap, padahal jika ditilik lebih dalam wilayah Timur Jakarta juga tidak kalah. Di beberapa kawasan perumahan bahkan sudah banyak tersedia fasilitas pendidikan berstandar internasional.

“AREBI menyambut cukup baik dengan terbentuknya komite ini, karena dengan begitu dapat membuat penjualan semakin bergairah lagi, tak terkecuali bagi teman-teman broker yang menjadi terbantu untuk memasarkan properti di kawasan ini,” pungkas Lukas.

Saat ini Kawasan Koridor Timur Jakarta dengan luas mencapai 10.000 Ha telah tumbuh menjadi aset properti unggulan yang didalamnya sudah dilengkapi dengan pusat bisnis, gaya hidup, destinasi hunian, pusat industri, dan pusat lapangan pekerjaan. Pengembangan pesat dan lengkapnya fasilitas yang menjamin kenyamanan hidup memberikan dampak pada permintaan dan kebutuhan hunian.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.