Cicilan praktis sebanyak empat kali yang menjawab kebutuhan konsumen dan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Marketing – Pasar fintech point-of-sale (POS) terus berkembang seiring dengan semakin banyaknya konsumen yang mencari pilihan kredit yang lebih transparan, serta para pelaku bisnis yang terus mencari cara baru untuk meningkatkan penjualan.
Dewasa ini, kartu kredit konvensional menjadi kurang diminati di kalangan konsumen muda di seluruh dunia. Sebuah survei oleh LendEdu menunjukkan bahwa generasi milenial bersusah payah mengelola pengeluaran melalui kartu kredit. Tiga dari 5 orang pengguna kartu kredit mempunyai tagihan menumpuk setiap bulannya. Sementara 45% pemilik kartu kredit tidak mengetahui suku bunga pada kartu kredit yang digunakan.
Menanggapi hal tersebut, EmpatKali hadir dengan konsep peminjaman ‘kekinian’ melalui pusat pembayaran atau POS untuk memudahkan konsumen berbelanja pakaian, aksesoris, produk kecantikan dan peralatan rumah tangga.
Jamie Camidge, Chief Executive Officer dan Co-Founder EmpatKali menjelaskan, EmpatKali merupakan salah satu produk kredit yang paling memahami konsumen. Ketika konsumen membeli suatu produk melalui EmpatKali, mereka hanya perlu membayar sesuai dengan harga yang tertera di toko. EmpatKali tidak mengenakan bunga untuk transaksi apapun.
“Kami berkomitmen membantu para pelanggan dalam mengambil keputusan berbelanja yang sesuai dengan kemampuan finansial, serta mencegah akumulasi beban utang yang dapat menyebabkan kesulitan keuangan dan emosional, ”kata Jamie.
Dengan EmpatKali, konsumen dapat membeli produk yang diinginkan melalui cicilan tanpa bunga sebanyak empat kali, yang akan ditagih setiap dua minggu. Setelah pembayaran pertama dilakukan melalui aplikasi atau secara langsung di toko mitra, tiga cicilan selanjutnya akan terjadwal secara otomatis pada 14, 28 dan 42 hari kemudian yang dapat dilunasi menggunakan akun virtual.
Saat ini, EmpatKali bekerja sama dengan lebih dari 100 brand lokal dan berencana menggaet 1.000 brand sampai akhir 2020.
