Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa, Pererat Persatuan dalam Keberagaman

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Ada banyak cara dilakukan perusahaan untuk mengisi dan merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Seperti halnya, Outward Bound Indonesia (OBI), pelopor pendidikan luar ruang (outdoor education) menggelar program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa bertajuk “Merenda Mutiara Nusantara” di Kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat yang berlangsung pada 15-19 Agustus 2018.

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya, ekspedisi kali ini turut diikuti pelajar berkebutuhan khusus. Dari 33 pelajar SMA dan SMK yang dilibatkan, sebanyak 19 orang, atau sebesar 60% merupakan penyandang disabilitas yang terdiri dari peserta tuna netra sebanyak 11 orang, tuna daksa 3 orang, tuna rungu dan wicara 5 orang. Sementara peserta non disabilitas berjumlah 14 orang dari berbagai daerah dan latar belakang.

“Peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa berasal dari berbagai daerah. Sebanyak 24 pelajar berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Banten sebanyak 3 orang, Nanggroe Aceh Darussalam 2 orang, dan sisanya 1 pelajar yang masing-masing berasal dari Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau, serta Jambi,” sebut Djoko Kusumowidagdo, Founder & Chief Executive Officer Outward Bound Indonesia.

Menurut Wendy Kusumowidagdo Executive Director Outward Bound Indonesia, Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa merupakan pendidikan karakter dengan metode ekspedisi alam yang pertama di Indonesia untuk memacu semangat kebangsaan dan keberagaman diantara para peserta yang terlibat.

“Di sini para peserta ekspedisi diajarkan bahwa belajar toleransi dan keberagaman bukan hanya sebatas teori-teori saja, tetapi diimplementasikan langsung dengan berkumpul bersama teman-teman dari daerah dan latarbelakang berbeda. Bahkan kekuatan fisik yang berbeda dengan hadirnya peserta penyandang disabilitas,” terang Wendy.

Dalam ekspedisi Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa ini peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan, diantaranya pelatihan berinteraksi dan menginap di komunitas lokal, pendakian dan pelaksanaan upacara kemerdekaan dan penghormatan bendera merah putih di puncak Gunung Parang, berkemah, dan ekspedisi air.

Tujuan dari kegiatan tersebut untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, kemandirian dan kerjasama tim dalam keberagaman untuk berkontribusi positif terhadap pembangunan karakter Indonesia. “Nilai positif bagi peserta disabilitas, kegiatan ini menanamkan semangat juang dan pantang menyerah, serta memotivasi mereka untuk lebih kreatif dan berkarya,” ujar Wendy.

Berdasarkan survei internal OBI dan Riset English Outdoor Council menyebutkan outdoor education merupakan metode efektif dalam pendidikan karakter dan pengembangan potensi diri anak-anak muda. Dari survei tersebut juga terkuak, peserta yang telah mengikuti ekspedisi ini teridentifikasi lebih memahami dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika dalam mempererat rasa persatuan dan kesatuan antar anak bangsa.

Adapun, pemberian beasiswa peserta ekspedisi kali ini didukung Yayasan Helping Hands dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati, menyampaikan program CSR di bawah payung Bakti BCA, salah satunya turut serta dalam pembangunan ekonomi dan berpartisipasi katif meningkatkan sumber daya manusia, khususnya generasi muda.

“Bakti BCA mendukung kegiatan Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang diselenggarakan OBI untuk kedua kalinya. Kami berharap program ini meningkatkan jiwa toleransi para peserta, sekaligus mampu mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam keberagaman yang berlandaskan Pancasila,” jelas Inge.

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here