Eco Driving for Smart Driver, Program Sosial TNT

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Sadar bahwa perusahaannya menyumbangkan emisi karbon dioksida (CO2), TNT Indonesia kembali mengadakan pelatihan tentang Eco Driving for Smart Driver.

Tomy Sofyan, Managing Direktur TNT IndonesiaJika sebelumnya TNT Indonesia bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Trans Jakarta, kali ini TNT Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya dan Safety Devensive Consultant Indonesia (SDCI).

Dalam kegiatan ini, para peserta akan diberikan pelatihan mengenai perilaku berkendara dengan benar dan ramah lingkungan (Eco Driving).

“Kegiatan ini merupakan program sosial kami sekaligus wujud komitmen kami untuk secara aktif ikut mengurangi CO2,” ujar Tomy Sofyan, Managing Direktur TNT Indonesia di Hotel Peninsula, Jakarta, (10/12).

Kegiatan edukasi ini melibatkan 50 orang yang terdiri dari anggota Ditlantas dan pengemudi TNT Indonesia.

“Kerja sama ini adalah salah satu bentuk upaya edukasi kepada para pengendara, sehingga mereka mampu berpikir lebih pintar dan bijaksana yang pada akhirnya dapat mengurangi polusi udara sekaligus menekan angka kecelakaan,” ujar Tomy lagi.

Tomy menyadari bahwa CO2, termasuk dari kegiatan bisnis logistik dan pengiriman, dalam jangka panjang akan berkontribusi terhadap perubahan iklim yang makin dirasakan belakangan ini.

Oleh karenanya, kegiatan ini diharapkan dapat menjawab permasalahan tersebut dengan cara menjalankan kegiatan bisnis ramah lingkungan.

Pelatihan ini akan berlangsung dua hari, dan terdiri dari dua sesi, hari pertama teori dan hari kedua praktek.

Pelatihan ini akan lebih banyak menekankan pada teknik berkendara dengan menggunakan prinsip dasar devensive driving dan safety driving dengan tujuan agar dapat berkendara dengan lebih hemat, ramah lingkungan dan mengurangi angka kecelakaan.

Diskusi dan pemaparan mengenai pemahaman eco driving akan banyak dilakukan selama pelatihan ini, seperti penerapan sistem pengoperasian kendaraan, termasuk sistem kemudi kendaraan, sistem kopling, sistem pengereman, dan sistem suspensi.

“Semoga para peserta nantinya menjadi agent of change terhadap lingkungannya,” harap Tomy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here