Dukung Asian Games 2018, TORAJAMELO Hadirkan Koleksi Tenun Terbaik Di Pameran Wastra Asia 2018

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Torajamelo, sebuah komunitas peduli seni dan budaya khususnya bidang tenun, sejak 09 Agustus hinggi 09 September 2018 hadir di ajangĀ  Asian Textiles Exhibition atau Pameran Wastra Asia bertempat di Museum Tekstil Jakarta. Pameran ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara menyambut Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada 18 Agustus 2018 mendatang. Di Pameran ini TORAJAMELO menampilkan inovasi kain tenun dengan warna yang kekinian serta bahan yang lebih populer sehingga kain tenun digemari masyarakat umum. Selain itu TORAJAMELO juga menghadirkan lini mode, aksesoris serta produk cinderamata yang berkualitas tinggi hasil kerajinan dari komunitas ibu-ibu penenun di Toraja.

Pendiri TORAJAMELO, Dinny Jusuf (Berdiri). Foto: Majalah MARKETING/Lialily.

Berkolaborasi dengan Komunitas Perempuan Penenun, TORAJAMELO ingin meningkatkan derajat kerajinan khas Toraja dan daerah lain yang telah bekerjasama terlebih dahulu. Bersama pelaku kreatif muda, TORAJAMELO berusaha mengidentifikasi warisan lokal agar dapat diinovasikan menjadi produk-produk berdaya ekonomi tinggi sehingga secara tidak langsung dapat menggairahkan ekonomi kreatif di daerah-daerah yang ada di Indonesia sehingga dapat mandiri serta membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal, pukas Dinny Jusuf Pendiri TORAJAMELO saat ditemui disela-sela Pameran Wastra Asia di Jakarta, 09 Agustus 2018.

Sebagian produk TORAJAMELO yang dihasilkan dari kain tenun, digunakan untuk pakaian, asesoris, dll. Foto: Majalah MARKETING/Lialily

TORAJAMELO sendiri bangga terlibat menjadi pendukung dalam ajangĀ Asian Textiles ExhibitionĀ karena merupakan pameran yang prestisius, tidak hanya menampilkan kain tradisional Nusantara saja tapi juga kain-kain tradisional dari negara-negara Asia lain. Maraknya industri kreatif saat ini yang didukung pemerintah melalui BEKRAF membuat tim TORAJAMELO makin bersemangat tinggi untuk membina para penenun di daerah terpencil membuat kain tenun tangan asli yang bernilai jual tinggi sehingga para penenun-penenun itu dapat menambah penghasilan sekaligus menghidupkan seni dan budaya menenun di Indonesia yang saat ini sudah banyak ditinggalkan oleh generasi muda. Kain TORAJAMELO yang masuk sebagai kainĀ artisan merupakan salah satu hasil karya anak bangsa dalam usaha untuk mengupayakan regenerasi meneruskan pengetahuan menenun kepada generasi muda. Ke depan TORAJAMELO ingin dapat membina sekitar 5000 penenun di seluruh Indonesia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here