Marketing.co.id – Berita Marketing | Momentum investasi dalam transisi energi bersih di Indonesia kembali bergulir dengan diumumkannya kesepakatan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Saguling berkapasitas 92 MWp. Proyek yang dikembangkan oleh PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan ACWA Power ini berhasil memobilisasi investasi sebesar USD 60 juta sebagai bagian dari inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.
Kesepakatan pembiayaan ini melibatkan tiga lembaga keuangan terkemuka, yaitu Standard Chartered, DEG (lembaga pembiayaan pembangunan Jerman), dan Proparco (lembaga pembiayaan pembangunan Prancis). Investasi ini menjadi proyek surya pertama yang dibiayai di bawah kerangka JETP Indonesia, menambah total dana yang telah terkumpul menjadi USD 1,2 miliar.
PLTS terapung Saguling yang berlokasi di Jawa Barat ini diperkirakan akan mampu mengurangi emisi karbon dari sistem kelistrikan Indonesia setidaknya 63.100 ton per tahun. Dengan kapasitas terpasang 92 MWp, proyek ini akan meningkatkan produksi listrik tenaga surya nasional sekitar 13 persen. Kemitraan antara PLN Indonesia Power, sebagai perusahaan pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, dan ACWA Power, perusahaan swasta global terdepan dalam desalinasi air dan pionir transisi energi dari Arab Saudi, menunjukkan sinergi kuat dalam mewujudkan proyek ini.
JETP Indonesia sendiri diluncurkan pada tahun 2022 dengan tujuan mempercepat transisi energi bersih dan menyediakan energi terjangkau untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Investasi dalam proyek Saguling ini diharapkan menjadi model bagi pengembangan proyek energi bersih lainnya di masa depan, dengan dukungan pendanaan dari sektor publik dan swasta.
International Partners Group (IPG), yang terdiri dari pemerintah Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, dan Uni Eropa, berkomitmen mendukung JETP Indonesia melalui pendanaan pembangunan. IPG bekerja sama dengan Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), sebuah koalisi global lembaga keuangan terkemuka, dalam memobilisasi pendanaan transisi energi.
Monika Beck, Anggota Dewan Manajemen DEG, menyatakan kebanggaannya dalam mendukung proyek inovatif ini bersama Standard Chartered dan Proparco. “Sebagai impact investor, DEG fokus pada pendanaan proyek transformasi berkelanjutan seperti ini, dan kami bangga menjadi lead arranger dalam transaksi ini,” ujarnya.
CEO Proparco, Françoise Lombard, menekankan, bahwa Saguling menjadi pilar penting dalam transisi energi Indonesia di bawah JETP. “Proparco bangga mendukung proyek bersejarah ini bersama mitra terpercaya kami. Ini juga menandai investasi pertama Proparco dalam teknologi PLTS terapung, menegaskan komitmen kami terhadap inovasi,” katanya.
CEO Standard Chartered Indonesia, Donny Donosepoetro OBE, menegaskan kesiapan lembaganya dalam mendukung transisi energi Indonesia. “Partisipasi kami dalam pembiayaan PLTS Terapung Saguling merupakan bukti nyata dedikasi kami dalam mobilisasi modal swasta untuk investasi energi bersih, khususnya melalui kemitraan seperti JETP,” ungkapnya.
Dukungan kuat juga datang dari para duta besar negara mitra. Duta Besar Prancis untuk Indonesia, H.E. Mr. Fabien Penone, menyatakan, bahwa Prancis secara aktif mendukung transisi energi Indonesia melalui JETP. Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, menyoroti bahwa kesepakatan ini menunjukkan kolaborasi erat antara IPG dan GFANZ dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Presiden Direktur PT PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyampaikan bahwa proyek PLTS Terapung Saguling adalah tonggak sejarah sebagai proyek PLTS terapung pertama yang dibiayai melalui kemitraan sektor publik dan swasta. “Kami yakin bahwa melalui kolaborasi dengan mitra global terkemuka, kita dapat mempercepat pencapaian target energi terbarukan nasional,” tegasnya.
Wakil Ketua GFANZ, Mary Schapiro, menekankan pentingnya kemitraan antara sektor publik dan swasta dalam membuka pembiayaan untuk energi hijau di Indonesia. “Transaksi besar ini dapat menjadi contoh bagi proyek energi bersih di masa depan,” katanya.
Kesepakatan pembiayaan proyek PLTS Terapung Saguling ini menjadi angin segar bagi upaya transisi energi di Indonesia, menunjukkan minat dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.