Digitalisasi UMKM, Kunci Pertumbuhan Inklusif Perekonomian Indonesia

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita UMKM |  Blibli menekankan pentingnya kolaborasi multisektoral untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) sehingga Indonesia dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi serta mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif. Hal tersebut didukung oleh hasil temuan riset “Digitalisasi UMKM – Kunci Pertumbuhan Inklusif Perekonomian Indonesia” yang diluncurkan Blibli bersama Harian Kompas dan Boston Consulting Group (BCG).

Riset tersebut mempelajari perkembangan mitra UMKM Blibli untuk mendapatkan potret terkini dari sektor UMKM, termasuk aneka tantangan yang dihadapi UMKM serta kesempatan yang dihadirkan teknologi digital, terutama e-commerce. Penyusunan riset ini diapresiasi pemerintah, yang menempatkan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, seperti yang diungkapkan Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.

“UMKM di Indonesia saat ini menjadi kontributor terbesar dalam lapangan kerja dan memiliki peran besar dalam meningkatkan kualitas angkatan kerja. Menjaga dan meningkatkan kualitas UMKM ini juga menjadi fokus BUMN. Hadirnya teknologi serta platform digital tentunya akan memudahkan kita mendukung pertumbuhan UMKM. Semua ini sejalan dengan harapan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia,” ujar  Erick Thohir, Menteri BUMN Republik Indonesia.

Kusumo Martanto, CEO Blibli, mengatakan bahwa, sebagai e-commerce lokal yang mendukung lebih dari 130 ribu UMKM, telah menyaksikan bagaimana setiap UMKM telah menciptakan value chain yang berharga bagi ekonomi. Di hulu, UMKM menyerap hasil produksi para penyedia bahan mentah. Kemudian, UMKM membuka lapangan kerja bagi komunitas sekitar saat proses pembuatan produk dan pengoperasian bisnis. Lalu di hilir, mereka memunculkan kesempatan usaha baru bagi distributor dan pedagang eceran yang membawa produk UMKM ke pasar-pasar di seluruh Indonesia.

Riset menunjukkan bahwa 77% dari responden UMKM mempekerjakan orang-orang dari komunitas mereka, di mana satu UMKM dapat memunculkan hingga 5 kesempatan di lapangan kerja setempat.

“Temuan tersebut menekankan peran penting yang dimainkan UMKM bagi ekonomi Indonesia yang inklusif. Maka itu, sangatlah tepat bagi semua sektor berkolaborasi untuk menjaga keberlangsungan UMKM terutama di tengah pandemi. Hal ini juga yang mendorong Blibli untuk selalu bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga institusi keuangan, dalam menjalankan inisiatif pemberdayaan UMKM, termasuk pelatihan digital entrepreneurship,” lanjut Kusumo.

Sebab itu, meningkatkan literasi digital, atau digital literacy, UMKM sangat krusial karena teknologi akan mempertebal kemampuan mereka untuk melampaui tantangan dalam berbisnis, khususnya yang dihadirkan pandemi dalam bentuk penurunan penjualan, penyusutan sumber permodalan, dan penyumbatan jalur distribusi.

BE Satrio, Peneliti Litbang Kompas menambahkan bahwa mayoritas UMKM sudah memahami pentingnya teknologi digital, di mana 74% dari UMKM yang disurvei telah familiar dengan kehadiran e-commerce. Namun, hanya 20% yang memiliki literasi digital memadai untuk memanfaatkan teknologi secara optimal. Terbatasnya literasi digital berakar dari berbagai sumber seperti kurangnya akses ke perangkat teknologi dan pendanaan.

“Meningkatkan literasi digital membutuhkan pendekatan multisektoral. Semua pihak juga selayaknya bahu-membahu karena digitalisasi UMKM akan menciptakan multiplier effect yang membawa balik manfaat ke seluruh sektor ekonomi. UMKM yang sudah go online menghasilkan pendapatan 1,1 kali lebih tinggi dibanding yang offline dan penghasilan yang lebih baik ini memungkinkan UMKM online untuk semakin memperluas bisnis, dengan demikian menyerap lebih banyak sumber daya,” katanya.

Riset merekam bahwa UMKM online, dalam mengoptimalkan kapasitas usaha, mempekerjakan 1,4 kali lebih banyak orang dibanding UMKM offline.

Haikal Siregar, President Director PT Boston Consulting Indonesia, menyatakan bahwa multiplier effect yang dihasilkan digitalisasi UMKM pada akhirnya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia di masa depan.

“Peningkatan digital literacy UMKM hingga menyentuh 50% akan berdampak pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan nilai yang diperkirakan sebesar US$ 38 miliar. Selain menghadirkan kanal penjualan, teknologi digital juga membantu UMKM dengan memperluas akses ke permodalan karena data dari platform digital dapat digunakan sebagai insights saat merancang program peminjaman yang sesuai dengan sektor tersebut,” tambah Haikal.

Riset juga menyimpulkan bahwa perampingan kebijakan usaha, termasuk menghadirkan program untuk mempermudah pengurusan izin bagi UMKM yang ingin go digital, diperlukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here