Digital Marketing berbasis Game

Selama ini kita bermain game, sebagai sebuah media hiburan yang dahsyat, setuju kan? Game terkenal dengan sifatnya yang menyenangkan, seru, memuaskan, dan bahkan adiktif. Bayangkan jika potensi natural dari sebuah game ini, dapat kita manfaatkan untuk tujuan marketing.

Game merupakan suatu media interaktif, di mana player dapat berkomunikasi, dan berinteraksi dengan permainan tersebut atau dengan pemainnya. Pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh sang pembuat permainan tersebut dapat tersampaikan melalui aturan main, dan proses bermain tersebut, sama seperti sebuah conversation yang dibawa oleh Social Media Marketing.

Untuk menjelaskan lebih lanjut, bagaimana game juga punya peranan penting dalam Social Media Marketing,  kita lihat lagi aplikasi-aplikasi social media yang sangat dekat dengan kita. Sadar atau tidak, social network pun sebenarnya sudah memanfaatkan game mechanic di dalamnya, dengan Twitter, dengan follower nya, atau Facebook dengan Facebook friends/fans nya, menerapkan angka yang notabene punya fungsi sama dengan Level di dalam game, ketika level player tinggi, player mendapatkan benefit yang lebih banyak dibandingkan player lain, dan akan lebih diapresiasi oleh player lain. Benefit dan apresiasi tersebut juga efek yang sama di dunia nyata: Facebook & Twitter.

Apa saja potensi yang dimiliki Game, sebagai media marketing?

1. Game = Fun + Exciting


Kebutuhan bermain sudah ada sejak dulu, dan menjadi kebutuhan dasar psikologis manusia untuk mencari kesenangan melalui bermain. Seseorang tidak akan pernah terlepas dari suatu permainan, dari yang paling sederhana, hingga yang tersentuh dengan teknologi. Bayangkan kebutuhan dasar psikologis manusia ini ketika dipenuhi oleh game sebagai suatu strategi marketing.

2. Game = Interactive + Experience

Seperti yang telah dijelaskan di atas, suatu game sarat akan interaksi dan dari pengulangan interaksi dalam sebuah game, kemudian muncul pengalaman baru dari pemain. Pengalaman ini membentuk suatu ikatan pemain untuk tetap bermain dalam game tersebut. Dan sebagai sebuah media informasi, hal ini sangatlah efektif.

3. Positive Feedback


Salah satu alasan kenapa game menjadi sangat dinikmati adalah adanya umpan balik yang positif, reward dari setiap aksi-aksi kecil yang dilakukan oleh pemain, yang mana mungkin tidak pernah didapatkan oleh player di kehidupan sehari-hari.

4. Challenging & Competitive


Faktor ini juga menjadi sifat alami makhluk hidup untuk menang dalam sebuah persaingan. Setiap saat player selalu ditantang untuk menjadi lebih baik dengan adanya tantangan baru, level, misi, hambatan-hambatan baru. Atau bersaing dengan teman-temannya untuk meraih skor tertinggi, menjadi yang tercepat dan lain sebagainya. Potensi ini juga dapat menarik massa untuk memainkan sebuah game.

5. Unlimited Possibilities

Sebuah game, dapat bertema apapun, membawa pesan apapun dan bahkan mempromosikan sesuatu yang tanpa batasan. Player (knowledge, experience, loyalty) dapat dibawa untuk memahami sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki dari game developer, bahkan ketika game tersebut dimanfaatkan oleh para marketers handal.

 

Hingga saat ini, industri ini bernilai lebih dari US$ 34 trilyun, dan mengalami perkembangan hingga 30% setiap tahunnya, yang berarti adalah demand dari market. Dalam buku Game Based Marketing, karya Gabe Zichermann pun, disebutkan bahwa generasi yang terlahir ketika game sudah marak di kehidupan sehari-hari, sangat mengkorelasikan sesuatu yang fun dengan game.

Game memiliki potensi yang luar biasa besar di dunia digital marketing. Sama seperti social media yang ketika dimanfaatkan dengan baik dapat menimbulkan conversation, bahkan dapat menjadi viral/buzz, game juga memiliki engagement yang demikian intens dengan para playernya sehingga ketika mereka bermain, terdapat informasi-informasi yang dapat disampaikan melalui game.

Beberapa benefit dari pemanfaatan game dalam marketing adalah:

1. Awareness Content

Sebuah game yang mempromosikan sesuatu pada dasarnya adalah content dari awareness, yang kemudian menciptakan engagement dengan konten tersebut. Ketika seseorang mendengar kata “game”, “permainan”, tentu akan mengkorelasikan dengan hal yang menyenangkan (fun). Dan resistance dari seseorang untuk mencoba mengalami hal yang menyenangkan sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali.

2. Customer Engagement

Game dapat membuat orang berinteraksi dalam tempo yang dapat ditentukan oleh game designernya. Ada game yang singkat, namun memiliki efek mendalam untuk orang-orang yang memainkannya, ada juga game yang tempo permainannya lambat, hingga sampai berbulan-bulan sehingga banyak pesan dan pengetahuan yang secara soft dapat ditanamkan dibenak player. Sebagai advertising media, hal ini sangatlah efektif, karena mengubah iklan, menjadi dua arah dan menyenangkan.

Beberapa efek engagement yang dihasilkan dari sebuah game:

  • Product Knowledge & Experience: dengan bermain sebuah game, player menjadi mengerti manfaat dari produk dengan “mengalami”nya sendiri di dalam game tersebut. Sebagai contoh, di game balap mobil, player dapat membedakan rasanya mengemudikan brand mobil A dan B; karakteristik mobil tersebut, hingga akhirnya player menemukan mobil yang cocok untuk performa balapnya. Lewat game, player diberikan informasi yang tidak hanya sekedar kata-kata, namun juga ikut mengalami efek informasi tersebut secara virtual.
  • Bring Quality of Contact: dengan bermain sebuah game, player memiliki kualitas kontak yang sangat tinggi dengan suatu iklan. Tidak hanya bicara berapa lama orang akan bermain game, dan terekspos akan iklan yang dibawa dengan halus. Player juga tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang menerima sebuah iklan, bahkan bermain dengan iklan tersebut. Game juga dapat mengubah kualitas interaksi antara suatu produk dengan konsumennya, dengan bermain, melibatkan produk tersebut dalam elemen permainan.
  • Game juga dapat mengubah pola interaksi, tingkah laku, ataupun kebiasaan seseorang. Salah satu unsur yang membuat hal ini terjadi di dalam game adalah dengan adanya target, peraturan, dan imbalan/reward yang membuat game tersebut menjadi menyenangkan. Ketika seseorang diberikan target dan peraturan dalam melakukan sesuatu, dan diberikan imbalan ketika berhasil mencapai target tersebut, orang tersebut akan sangat menikmati permainannya.

 

3. Bring Activation

Game pun ketika didesain dengan benar, untuk produk yang tepat, dapat membawa efek yang signifikan pada peningkatan penjualan. Game dapat berperan untuk push sales dari suatu produk.

Sebagai contoh yang paling mudah, bayangkan Farmville, game di Facebook, memiliki dua buah apel; satu apel standar yang biasa kita tanam, dan satu lagi apel spesial yang dapat memberikan bonus lebih banyak. Tentu semua player akan tertarik untuk mencoba menanam apel spesial ini. Nah, bayangkan lagi, ketika apel tersebut dibranding dengan brand Washington. Di sini terjadi adanya brand awareness & engagement berupa brand experience: “apel Washington memiliki manfaat yang lebih banyak dibanding dengan apel-apel lain”.

Lebih hebat lagi, ketika player difasilitasi untuk mendapatkan apel spesial tersebut dengan membeli apel Washington di toko, yang sudah dibubuhi unique code. Kemudian dari unique code tersebut dapat diredeem ke dalam game, dan menjadi biji virtual yang dapat menghasilkan apel spesial tadi. Player yang telah terkoneksi dengan game ini, akan dengan senang hati untuk membeli apel Washington tersebut dengan harapan juga akan mendapatkan manfaat, di kehidupan nyata dan di kehidupan virtualnya di dalam game.

 

Community Building

Ketika berinvestasi di social media mampu membentuk komunitas audience, game pun dapat membentuk komunitas player yang solid pula. Dengan adanya sebuah game, social media menjadi tempat sharing experience yang intensif. Dalam game facebook misalnya, tak jarang seorang player bergabung menjadi bagian dari sebuah komunitas pencinta game tersebut untuk menambah teman, sekaligus bekerjasama satu sama lain untuk menambah bonus di dalam gamenya.

Data Gathering

Social media memiliki profiling, user database yang saat ini sangatlah diminati menjadi pengumpul data yang dahsyat. Game pun dapat menjadi sarana untuk pengumpulan data dari customer. Bahkan market research pun dapat dilakukan melalui game. Misalnya, suatu saat game developer ingin mengetahui tema apa yang diminati oleh para pemain nya, developer dapat merilis beberapa item ataupun fitur di dalam game untuk ditest, dan dilihat respon nya.

 

Seperti halnya social media, komunikasi di dalam game juga terjadi dua arah. Game memberikan peraturan, tujuan, dan reward, player memberikan aksi terhadapnya. Ada perbedaan di dalam game dan social media terkait dengan ini. Social Media terjadinya komunikasi difasilitasi dengan adanya admin, human factor, di sana memungkinkan terjadinya pembicaraan dan konflik. Di dalam game komunikasi tersebut dapat dikontrol, menjadikan komunikasi terpusat, menyampaikan pesan yang sama ke seluruh pemainnya. Hal ini dapat memperkecil terjadinya human error, dan disamping itu, juga menjaga sebuah konflik terjadi di dalam game. Game dapat menjaga image sebuah brand dalam berkomunikasi dengan audience nya.

Penutup

Game sebagai digital marketing media mampu memberikan benefit yang unik, ditengah saturasi model marketing yang konvensional. Kolaborasinya dengan potensi social media yang ada dan marak saat ini, menjadikannya suatu marketing tool yang sangat powerful. Di luar negeri sendiri, sudah banyak yang membuktikan cara ini berhasil, misalnya:

–          Tohato, dengan campaign World’s Worst War

–          Doritos, dengan www.hotel626.com, dan www.asylum626.com

–          California Milk Processor Board, dengan gettheglass.com

Dan masih banyak lagi game yang memberikan marketing benefit untuk sebuah Brand.

Bagaimana dengan di Indonesia? Negara ini merupakan negara kedua terbesar untuk Facebook, dan memiliki 250 juta ponsel aktif, yang di dalamnya terdapat game yang dapat dimainkan secara personal. Dan hal ini merupakan modal awal yang luar biasa untuk pemanfaatan game dalam dunia marketing. Are we dare to enter this gaming generation?

 

by @skullomonster, Chief Advergaming Hunter @AgateStudio

www.agatestudio.com

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

2 COMMENTS

  1. Sangat setuju dengan positive feedback. Selain mudah mendapatkannya, efeknya yang terjadi juga luar biasa. Cahaya Surga, nyanyian malaikat, terompet kerajaaan dan lain sebagainya. Semua itu jarang sekali didapatkan di dunia nyata dan ketika didapatkan dengan mudah (bertahap menaik kesulitannya) di dunia game, mengapa tidak untuk terus kembali ke dunia itu? Game bisa menjadi bentuk baru dari advertising.

  2. Superb! Memang game media interaktif yang dashyat!
    Tingkatan emosional pemain lebih dalam daripada membela tokoh film favorit, mereka akan lebih emosional dalam sebuah game, karena itulah citra diri mereka.

    So once the brand is tied up with games.
    Kemungkinan besar ada orang-orang yang bela-belain brand tersebut karena game 😀

    Bravo!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.