Marketing.co.id – Berita Financial Services | Gejolak ekonomi yang sedang terjadi di dunia menyebabkan inflasi finansial dan dampak di berbagai area. Hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan harga di berbagai sektor, termasuk pangan dan kesehatan, daya beli dan tren konsumsi masyarakat, dan volatilitas pasar investasi. Sebagai contoh inflasi di kelompok obat dan produk kesehatan mencapai 3,54% pada Juni 2022.
Kondisi tersebut terjadi justru di saat kesadaran masyarakat untuk berasuransi meningkat. Melihat kondisi yang penuh ketidakpastian dan kebutuhan proteksi dari masyarakat tersebut, Generali meluncurkan solusi inovatif terbaru, BeSMART.
“Menurut survei kami kepada nasabah, mereka bilang kondisi saat ini memang tidak pasti, mereka perlu asuransi yang manfaatnya pasti, yang ada proteksi kesehatannya, yang rasa-rasanya seperti unit link,” tutur Edy Tuhirman, CEO Generali Indonesia, saat jumpa pers virtual peluncuran BeSMART, Senin (8/8).
BeSMART merupakan rangkaian terbaru dari seri solusi proteksi inovatif BeSMART–setelah sebelumnya Generali meluncurkan BeSMART Link dan BeSMART Link Syariah di awal tahun 2022. BeSMART menjawab kebutuhan proteksi masyarakat yang menginginkan manfaat perlindungan jiwa pasti, serta memberikan 100% premi kembali dengan kondisi pernah melakukan klaim maupun tidak pernah melakukan klaim.
Baca juga: Asuransi Unit Link: Cara Kerja, Alokasi Premi serta Biaya-Biaya
BeSMART yang dapat dimiliki nasabah dengan premi mulai Rp300 ribu per bulan juga dilengkapi manfaat kesehatan yang customized dengan jangkauan hingga ke seluruh dunia, perlindungan penyakit kritis, dan manfaat tambahan lainnya. Produk ini juga memberikan pilihan jangka waktu pembayaran premi yang diinginkan dengan masa perlindungan hingga usia 100 tahun.
Pada kesempatan tersebut Edy kembali mengingatkan asuransi memiliki dua komponen utama, yaitu proteksi dan investasi. BeSMART sebenarnya masuk kategori produk asuransi tradisional atau produk on unit link. Menurut Edy, baik asuransi tradisional maupun unit link sama-sama memiliki benefit proteksi. Yang membedakan pada sisi investasinya, karena di unit link risiko investasi ditanggung nasabah.
“Perbedannya pada produk ini kita yang menjamin hasil investasinya. Persamaanya dimana, kalau terjadi hal-hal yang menyangkut jiwa dan kesehatan, akan dibayarkan oleh Generali,” tandas Edy.
Pertumbuhan kebutuhan asuransi juga semakin meningkat seiring dengan hadir meningkatnya kesadaran masyarakat sejak awal pandemi hingga saat ini. Sesuai dengan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, tercatat jumlah kepemilikan polis sebesar 17,4% dan juga pertumbuhan jumlah tertanggung sebesar 18,1% sehingga menjadi 75,45 juta secara industri.
Selain itu, berdasarkan data klaim Generali, sepanjang semester I – 2022 Generali telah embarking klaim sebesar lebih dari Rp. 521 Miliar, dimana diantaranya terjadi kenaikan klaim kesehatan sebesar 45% (yoy) dibandingkan dengan periode yang di tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa proteksi jiwa dan kesehatan sangat diperlukan, terlebih dengan munculnya berbagai varian baru Covid-19 dan virus-virus lainnya seperti monkey pox (cacar monyet).
Baca juga: Tips Bagaimana Memilih Asuransi Kesehatan Anak yang Terbaik?
Untuk memiliki polis BeSMART, masyarakat bisa menggunakan aplikasi iPropose. Melalui aplikasi ini, nasabah bisa langsung konsultasi online dengan lebih dari 10.000 agen profesional Generali yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk memilih kebutuhan proteksi, hingga melakukan pembayaran premi pertama secara online.
Selain itu, kemudahan nasabah juga difasilitasi Generali melalui aplikasi Gen iClick. Melalui aplikasi ini nasabah bisa melakukan transaksi polis dengan lebih mudah, yang salah satunya pengajuan klaim online hingga fitur telemedicine ‘Dokter Leo’ dimana nasabah dan keluarga bisa berkonsultasi online dengan dokter profesional, gratis. Fitur ini juga memungkinkan nasabah untuk menebus resep secara online, dan obat langsung diantar ke rumah.