DBS Asian Insights Conference 2025: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen

0
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Ketidakpastian ekonomi global, tekanan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menjawab tantangan ini, Bank DBS Indonesia menggelar Asian Insights Conference 2025 dengan tema “Growth in a Changing World”, di Jakarta, Rabu (21/5).

Konferensi ini antara lain menghadirkan Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong dan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo sebagai pembicara

Lim mengatakan, Bank DBS Indonesia menyadari bahwa dunia usaha saat ini menuntut ketegasan dan kecepatan dalam mengambil keputusan di tengah lanskap yang semakin tidak menentu.

Dengan jaringan mendalam di Asia, lanjut Lim, Bank DBS hadir sebagai mitra strategis dan tepercaya yang mampu menghadirkan konektivitas dan wawasan regional yang mumpuni dalam perdagangan, investasi, dan arus modal.

“Kami akan terus mengoptimalkan kekuatan jaringan kami di Asia untuk membuka peluang lintas batas bagi para pelaku usaha, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak. Melalui DBS Asian Insights Conference 2025, kami ingin menghadirkan diskusi lintas sektor untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Lim.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo

Salah satu sumber ketidakpastian global yang turut menjadi perhatian adalah kebijakan tarif dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0. Meskipun dampaknya terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih terbatas, sektor-sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki dinilai cukup rentan terhadap guncangan perdagangan. Hal ini memperkuat urgensi untuk memperkuat pasar domestik, melakukan diversifikasi ekspor, dan meningkatkan ketahanan industri dalam negeri.

Di tengah tekanan tersebut, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim S. Djojohadikusumo tetap optimistis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh hingga 8 persen.

“Menurut saya, faktor penentu utama adalah meningkatkan pendapatan negara. Dan kita akan meningkatkan pendapatan itu di antaranya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi informasi, termasuk melalui sistem perpajakan elektronik, untuk menambah jumlah pembayar pajak. Itulah salah satu metode dan alat yang akan kita gunakan untuk meningkatkan pendapatan negara dalam beberapa tahun ke depan.”

Dukung Transisi Energi

Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk menjadi mitra strategis nasabah dalam memperkuat konektivitas mereka di Asia serta mendampingi perjalanan transisi menuju model bisnis yang lebih hijau. Ini tercermin dari peningkatan pendanaan terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sepanjang tahun 2024.

“Peningkatan ini mencerminkan komitmen Bank DBS Indonesia sebagai mitra tepercaya dalam menyediakan solusi pembiayaan transisi dan pembiayaan berkelanjutan. Dengan jaringan cross-border dan fokus pada sektor strategis, kami terus mendorong pembiayaan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan bisnis, tetapi juga dekarbonisasi menuju Net Zero Emission 2050. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’,” ucap Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Anthonius Sehonamin.