Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | DataOn, penyedia solusi Human Resource Information System (HRIS), sukses menggelar The 15th Annual HR Conference 2025 di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta. Mengusung tema “Empowering People in a Complex Digital Future,” konferensi ini kembali menjadi ajang tahunan bergengsi yang dinantikan para profesional dan praktisi HR di Indonesia.
Acara yang berlangsung satu hari penuh tersebut dihadiri ribuan peserta dari berbagai industri, termasuk pimpinan HR, eksekutif perusahaan, hingga pengambil keputusan strategis.
Dalam sambutannya, Gordon Enns, CEO DataOn, menyoroti lima pergeseran utama menuju Future-Ready HR yang didorong oleh teknologi SunFish. Menurutnya, transformasi HR bukan sekadar adopsi alat digital baru, melainkan tentang bagaimana organisasi menyelesaikan tantangan nyata melalui sistem yang cerdas dan saling terhubung.
“HR Technology akan semakin kompleks setiap tahunnya dengan banyak functionality baru, termasuk AI. Dukungan AI akan tetap menjadi tren utama karena banyak faktor makroekonomi memengaruhi perkembangan karier karyawan. World Economic Forum memprediksi hingga 2027, sekitar 6% pekerja harus mengubah cara mereka bekerja. Kami berkomitmen membantu proses reskilling dan menyediakan dukungan teknologi yang adaptif,” jelas Gordon.
Ia menegaskan, HR modern harus beralih dari sistem administratif yang terfragmentasi menuju platform terpadu yang menghadirkan kejelasan, kelincahan, empowerment, insight real-time, dan kemitraan strategis sejalan dengan visi DataOn untuk membangun organisasi yang lebih adaptif dan human-centered.
Sementara itu, Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan RI, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi transformasi digital tenaga kerja.
“AI dan big data science kini menjadi skill set penting yang harus dimiliki generasi muda Indonesia. Konferensi ini bisa menjadi sarana diseminasi dan jejaring strategis bagi para pakar dan praktisi HR untuk berkontribusi membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif dan produktif,” ujar Yassierli.
Dari sisi industri, Gemini Aryanto, Group Chief People & Culture Officer Kopi Kenangan, membahas tema “Scaling Culture and Performance for Growth.” Ia memperkenalkan konsep H.O.P.E (Humanism, Openness, Proximity, Enthusiasm) sebagai filosofi budaya organisasi yang menyeimbangkan pertumbuhan bisnis dengan nilai-nilai kemanusiaan.
“Pertumbuhan berkelanjutan hanya bisa dicapai jika perusahaan setia pada jiwanya budaya yang menghargai manusia dan membangun hubungan autentik di tengah laju digitalisasi,” tegas Gemini.
Adapun Swasono Satyo, CHRO Sinar Mas Mining, menyoroti pergeseran dari sekadar AI adoption menuju adaptive intelligence. Ia memaparkan HR Blueprint yang menempatkan kecerdasan buatan sebagai alat prediktif untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja, mengantisipasi risiko, dan memperkuat ketahanan organisasi.
Salah satu daya tarik utama konferensi ini adalah pengalaman interaktif “Walk Through the Employee Journey”, di mana peserta dapat mencoba langsung teknologi SunFish HR Mobile melalui lima zona digital.
Mulai dari proses rekrutmen, digital onboarding, time & attendance management, hingga learning & development, pengalaman ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana solusi HR modern dapat meningkatkan efisiensi dan keterlibatan karyawan.

