Dari Karyawan Jadi Pemilik Perusahaan Digital

Berawal dari menggeluti pekerjaan sederhana bukan berarti Anda tak bisa sukses. Buktinya, Hengki Widjaja programmer komputer asal Surabaya yang awalnya bekerja sebagai pegawai biasa sukses menjadi direktur, sekaligus pemilik Itree Pty Ltd.

Itree yang berkantor pusat di Wollongong, Australia merupakan pemimpin pasar (market leader) perangkat lunak (software) keamanan lalu lintas darat dan laut, produktivitas lembaga, dan penegakan hukum di seluruh wilayah Australia dan Selandia Baru.

Hengki bergabung Itree saat karyawan perusahaan tersebut baru tiga orang sebagai casual software developer. Sejurus dengan waktu, karirnya kian bersinar menjadi project manager, bahkan ia ditunjuk oleh pemegang saham Itree untuk menempati posisi sebagai managing director.

“Saat saya menerima jabatan sebagai managing director, jumlah karyawan Itree sudah 60 orang. Bersama dengan tim, saya mampu memimpin perusahaan menjadi sekitar 100 orang,” ujar peraih gelar Master of Computer Security, University of Wollongong ini.

Memiliki karier yang cepat melejit membuat Hengki dibidik beberapa perusahaan besar di Australia. Namun, ia lebih memilih untuk tetap bertahan di Itree dan tidak bergeming meski ditawarkan gaji yang lebih besar dan fasilitas yang lebih baik dibandingkan tempatnya bekerja.

“Saya memilih bertahan karena menimbang bisa belajar semuanya di Itree dibandingkan perusahaan besar,” beber Hengki menjelaskan alasannya tetap bertahan di Itree sampai sekarang.

Tak hanya mendapatkan tawaran menggiurkan dari perusahaan besar di  Negeri Kanguru tersebut. Hengki juga pernah diminta saudaranya untuk kembali ke Surabaya dan membantu usaha yang sedang dibangun oleh saudaranya pada tahun 2004.

Meski sempat dilema, akhirnya Hengki menyampaikan tawaran tersebut kepada pemegang saham Itree. Jawabannya di luar dugaan, beralasan takut kehilangan dirinya pemegang saham tidak menyetujuinya, justru menawari membeli saham dan bergabung menjadi pemegang saham perusahaan.

Sebaliknya Hengki malah menerima tawaran tersebut dan memutuskan untuk tetap tinggal di Wollongong, tak jadi kembali ke kampung halamannya. “Akhirnya saya membeli saham dan bergabung menjadi 1 dari 4 pemegang saham Itree,” ungkap dia.

Kini, Itree bukan perusahaan kecil lagi. Setelah menguasai Australia perusahaan tersebut akan memperkuat pasarnya di Selandia Baru, sebelum merambah ke negara-negara lainnya.

Turut memiliki Itree rupanya belum cukup bagi Hengki. Obsesinya untuk mendirikan perusahaan sendiri tetaplah besar. Mulai Agustus 2017, ia memilih hanya bertindak sebagai direktur dan pemegang saham di Itree, demi membesarkan dua perusahaan rintisan (startup),  Accelerion dan Dayspring Care yang dikembangkan bersama dua orang mitra, satu dari Indonesia dan satu dari Australia. Kedua startup tersebut teregister di Australia, tetapi operasionalnya dijalankan dari dua negara.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.