Tuesday, October 14, 2025
HomeDIGITAL & TECHNOLOGYDari Dapur ke Data, Strategi Baru Bertahan di Bisnis F&B

Dari Dapur ke Data, Strategi Baru Bertahan di Bisnis F&B

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Di tengah padatnya ritme industri kuliner, banyak pelaku usaha masih bergantung pada intuisi dalam mengambil keputusan. Padahal, ketika persaingan makin tajam, pendekatan berbasis data bisa menjadi penentu sukses.

ESB, perusahaan teknologi berbasis cloud yang fokus pada industri F&B, mengenalkan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Olin. Sistem ini dirancang untuk membantu merchant menganalisis data operasional secara otomatis dan memberikan rekomendasi bisnis yang langsung bisa diimplementasikan.

Penggunaan AI dalam bidang F&B semakin membantu para pengusaha kuliner dengan rapih dan tepat. Foto: Ist.

Gunawan, Co-Founder & CEO ESB, menegaskan bahwa AI bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. “Penggunaan AI hari ini bukan lagi soal mau atau tidak. Suka tidak suka, AI memang sedang, dan akan terus, mengubah cara kita menjalankan bisnis sehari-hari,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik restoran Hongkong Bay, Regan S. Subagio, membagikan pengalamannya: “OLIN membantu menganalisis promo yang berjalan dan menunjukkan dampaknya terhadap penjualan. Jadi kami tidak lagi mengandalkan perasaan, tapi data.”

Solusi OLIN diperkenalkan secara resmi oleh ESB dalam acara ESB Founders’ Table Media Luncheon 2025 bertema “Dari Dapur ke Data.” Acara ini digelar sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan digitalisasi bisnis kuliner di Indonesia.

Mengadopsi sistem digital seperti ESB membantu merchant mengurangi trial and error yang merugikan. “OLIN tidak hanya mencatat, tapi memberi kami insight berbasis data. Ini membantu kami menyusun strategi menu dan operasional dengan lebih percaya diri,” kata Ayu Switriani, F&B Director Temuku.

Olin dilatih selama dua tahun dan mampu membaca data transaksi harian, mendeteksi potensi kecurangan, memprediksi tren penjualan, hingga merekomendasikan strategi promosi. Setelah tiga bulan penggunaan, akurasinya mencapai 98%, dan dalam beberapa kasus, peningkatan penjualan tercatat lebih dari 50%.

RELATED ARTICLES

Most Popular