Marketing – Industri ruang kerja bersama (coworking space) adalah industri yang terus berkembang. Di Asia sendiri, jumlah keanggotaan coworking space terus bertumbuh sekitar 40% per tahun – jumlah yang sebanding dengan jumlah pertumbuhan CAGR (Compound Annual Growth Rate) keanggotaan coworking global sebesar 41%. Tentunya, perkembangan ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan ruang kerja dinamis dan fleksibel.
Era industri 4.0 menyaksikan tenaga kerja yang didominasi oleh generasi milenial, yang berupaya mentransformasi budaya kerja. Semisal, secara global, perusahaan adidaya seperti Microsoft dan Bank of America kini mulai memindahkan tim-tim mereka ke coworking space, yang memiliki banyak ruang terbuka yang dinamis untuk mendorong gerakan pendekatan yang lebih berpusat pada kualitas hidup para pekerja terhadap ruang kerja.
Bahkan, sebuah studi JLL menemukan bahwa pada tahun 2030, 30% denah ruang perusahaan akan mulai mengadopsi struktur dan susunan coworking. Sejalan dengan pertumbuhan industri coworking global, industri coworking space di Indonesia saat ini juga tengah mencetak pertumbuhan tinggi. Jumlah penyedia coworking di Indonesia pun akan terus bertumbuh.
Di antara beberapa pemain di industri ini, beberapa operator coworking space lokal besar seperti GoWork dan CoHive akan bertanding dengan raksasa coworking global seperti WeWork – terutama di Jakarta, rumah bagi ratusan perusahaan dengan jumlah yang kian bertumbuh. Kini, ada lebih dari 100 pemain coworking menengah di penjuru negeri.
GoWork – salah satu operator coworking di Indonesia, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pergerakan progresif industri 4.0 di Indonesia. GoWork menyuarakan gerakan ekonomi-berbagi (sharing economy) dengan mendedikasikan lebih dari 25% dari 65.000 meter persegi total ruang kerja mereka (per kuartal 2 tahun 2020) sebagai fasilitas komunal lokasinya, seperti area lounge, area coworking, ruang rapat dan ruang acara yang dapat dipesan oleh lebih dari 15.000 anggota dan 500 perusahaan anggotanya.
Vanessa Hendriadi, CEO & Co-Founder, GoWork mengatakan, meski banyak operator coworking di Indonesia, posisi GoWork sebagai penyedia ruang kerja fleksibel kelas dunia yang terjangkau dan pembangun komunitas profesional tetap kuat.
Kini, GoWork sedang melaju pesat seiring dengan pertumbuhan industri coworking. Melalui kemitraan dengan mall dan gedung perkantoran Grade-A yang berlokasi di pusat-pusat bisnis ekonomi, hiburan, dan gaya hidup di 4 kota besar di Indonesia, GoWork akan memiliki 490 kali lipat total area awalnya di 2020.
“Melalui lebih dari 30 lokasi, per kuartal 2 tahun 2020, yang dapat ditemukan di mall dan gedung perkantoran kelas A di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Medan, GoWork menghadirkan manfaat bagi anggota untuk dapat membawa pekerjaan mereka ke mana saja,” kata dia. Perusahaan yang memiliki kantor GoWork dapat setidaknya menghemat antara 30 hingga 40 persen dari total biaya.
Dia meyakini bahwa ini adalah peluang pasar, kemampuan tim, dan dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan untuk terus mengembangkan area GoWork dalam beberapa tahun ke depan. Inovasi dalam desain, produk mutakhir berbasis teknologi, dan jaringan yang kuat mendorong ke jumlah penyewaan tiap lokasinya yang stabil di atas 90% dan angka retensi di atas 80% sejak GoWork mulai beroperasi.
Vanessa menambahkan, “Sebagai tempat kerja, coworking melibatkan ruang kerja dengan kegiatan produktif lain guna saling melengkapi, sehingga para member dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang. Ruang coworking lebih dari sekadar tempat untuk berbisnis, tetapi juga untuk memperluas koneksi kenalan dan pertumbuhan para member secara profesional. GoWork memiliki tujuan untuk menghapus garis antara work and play, menyatukan aspek mutu hidup ke aspek pekerjaan.”