Combiphar Serap Hasil Panen Jahe dan Lengkuas Hasil 5 Desa Binaan di Jawa Tengah

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Perusahaan healthcare PT Combiphar menyerap hasil panen jahe dan lengkuas yang digunakan sebagai bahan baku jamu Air Mancur – salah satu entitas dibawah Combiphar Group – dari 5 desa binaannya di Kabupaten dan Karanganyar dan Wonogiri, Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan oleh perwakilan PT Combiphar dalam acara simbolisasi panen Raya yang dilakukan pada 4 – 5 Desember 2024 lalu di Ngadirojo, Wonogiri dan Jumapolo, Karanganyar kepada ratusan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani yang tergabung dalam program Combi Hope Women Empowerment.

Program ini dilakukan untuk meningkatkan livelihood perempuan, khususnya Kelompok Wanita Tani dan PKK di sekitar wilayah operasional Combiphar Group. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas produk di segmen preventif (pencegahan), salah satunya melalui pengadaan produk-produk herbal yang berkualitas.

Baca juga: BPOM Kunjungi Daewoong Pharmaceutical untuk Perkuat Kerjasama Farmasi Indonesia – Korea

Tahun ini merupakan tahun ke-4 program pemberdayaan Perempuan di Jawa Tengah ini dilakukan dengan didukung oleh Tim Penggerak PKK (TPPKK), Dinas Pertanian, UPF Yankestras Tawangmangu serta PERSADA. Sekitar 230 wanita dari 12 Kelompok Wanita Tani dari 2 desa binaan di Wonogiri dan 3 desa binaan di Karanganyar telah mengikuti pelatihan pembudidayaan TOGA (tanaman obat keluarga), pembuatan simplisia yang baik Kesehatan (PHBS – Pola Hidup Bersih dan Sehat) khususnya pencegahan penyakit akibat gaya hidup, kewirausahaan, dan motivasi diri sejak Juni 2021 lalu.

Program ini dilakukan dengan konsep dari hulu ke hilir yang berarti, tidak hanya memberikan pelatihan, Combiphar juga berkomitmen dalam menyerap hasil panen jahe dan lengkuas dalam bentuk simplisia yang merupakan bahan baku utama pembuatan jamu Air Mancur. Pembuatan simplisia tidak mudah dilakukan, karenanya Combiphar membantu desa binaannya dengan menyerahkan rumah pengering pada November 2022 dan mesin perajang pada Mei 2024 ke 5 desa binaannya”, ujar Ance Yoslyn – Internal Communication & CSR Manager PT Combiphar.

Combiphar
Simbolisasi panen raya di Wonogiri diwakili oleh Baroto Eko Pujanto selaku Kepala Dinas Pertanian Kab. Wonogiri, Santosa selaku Kepala Instalansi dan Produk UPF Yankestrad Tawangmangu RSUP Dr Sarjito Yogyakarta, Ance Yoslyn – Internal Communication & CSR Manager PT Combiphar , Bernadetta Widiandayani – Direktur PERSADA serta perwakilan dari TPPKK dan Wanita tani setempat. Sementara di Karanganyar simbolisasi dilakukan oleh Wakil Ketua Bidang 2 TPPKK Karanganyar- Siti Muslichah, Ance Yoslyn – Internal Communication & CSR Manager PT Combiphar serta Bernadetta Widiandayani – Direktur PERSADA.

Dinas Pertanian senantiasa mendukung program ini dengan berupaya Bersama ibu-ibu KWT untuk memberikan usaha terbaik, apalagi tiap tahun target kami dinaikkan oleh Combiphar. Beberapa penyuluhan dilakukan di sepanjang 2024 untuk membantu pelaksanaan program sehingga seluruh target tercapai dan juga menambah wawasan para ibu dalam hal memperluas jaringan, membuat pupuk dan peningkatan produktifitas / kewirausahaan herbal,” ujar Baroto Eko Pujanto – Kepala Dinas Pertanian Kab. Wonogiri.

Baca juga: Jumlah Petani Menyusut, Sharp Hydro Heroes Jadi Harapan Baru

Target yang dicanangkan Combiphar di tahun 2024 ini adalah menghasilkan 1.000 kg simplisia Jahe, dan 2.400 kg simplisia lengkuas. Dengan penggunaan lahan 20.732 m2 , diharapkan target dapat tercapai dan kualitas simplisia sesuai spesifikasi yang ditetapkan Combiphar sesuai pengarahan UPF Yankestrad.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here