Ciptakan Brand Experience dengan Jalan Kaki

www.marketing.co.id – iris Worldwide menggelar sebuah proyek percontohan, acara JalanKakiKemang. Konsep ini bisa menjadi sarana advertising yang bersifat one stop services.

Banyak hal yang bisa didapat saat berjalan kaki, mulai dari keunikan masyarakat dan kota tempat tinggal mereka. Sehingga, keasyikan berjalan kaki menjadi layaknya sebuah rekreasi—sesuatu yang jarang dilakukan karena kesibukan dan keengganan berjalan kaki di kota besar seperti Jakarta. Hal tersebut memunculkan ide bagi iris Worldwide untuk menggelar acara “JalanKakiKemang”—sebuah proyek percontohan yang terinspirasi untuk mendukung gerakan jalan kaki.

“Kami menyadari betapa banyaknya area di Jakarta yang menarik untuk dijelajahi, seperti Kemang yang terkenal akan deretan kafe dan restoran. Acara ini diikuti oleh 200 orang manajer dan staf iris di Jakarta yang akan berjalan kaki dan menikmati potongan harga dari kedai dan restoran di area Kemang sambil tweeting dan posting pesan di Facebook. Sedangkan ritel yang terlibat sebanyak 35,” ujar Luke Nathans, Regional Development Director iris Worldwide.

Dia menambahkan, konsep ini bisa menjadi sarana advertising yang bersifat one stop services. Ketika yang lain menggunakan media televisi sebagai sarana advertising, iris Worldwide memberikan konsultasi di bidang advertising agar klien mengerti bagaimana menjalankan bisnis secara efektif, baik menggunakan below the line maupun customer relationship management.

“Bagi pemasar, event seperti ini sangat baik untuk memasarkan dan mengedukasi produk mereka kepada masyarakat. Jadi, sifat komunikasi yang dibangun adalah dua arah antara pemasar dan konsumen. Selain sebagai sarana edukasi, pun dapat digunakan untuk mengetahui seberapa kuat brand tersebut, mengenal siapa kompetitor, serta banyak bahan yang bisa didapat untuk analisis,” papar dia.

Untuk menambah serunya jalan kaki, iris Worldwide mengajak kedai dan toko di seputar Kemang untuk berpartisipasi sebagai mitra kegiatan serta memberikan potongan harga kepada peserta yang melintas dan berbelanja di toko tersebut. Para peserta yang berjalan kaki diberikan tugas khusus dan dibekali “paspor” yang harus diisi dengan cap dari kedai atau toko untuk mendapatkan poin. Selain cap, peserta juga diminta untuk mengirimkan pesan dan berbagai foto melalui tweet dan laman Facebook.

“Kami melakukan banyak hal yang berbeda. Termasuk menggunakan media digital dan media sosial. Tujuannya adalah untuk membantu mitra mendapat eksposur yang lebih luas dari aktivitas media sosial. Oleh karena itu, umumnya klien yang datang membutuhkan konsultasi seputar dunia marketing, khususnya kegiatan below the line guna meningkatkan nilai branding, baik dari sisi produk maupun melalui event yang digelar,” papar Nathans.

Ya, di sinilah kekuatan utama iris Worldwide yang menggunakan media sosial sebagai channel utama untuk menaikkan komunikasi antara pemasar dan publik. Dalam hal ini, iris bertugas untuk merencanakan kampanye suatu produk sehingga mendapatkan respons yang lebih baik dibandingkan melakukan advertising secara tradisional, misalnya TVC. Sedangkan cara yang diterapkan adalah dengan membuat publik mendapatkan, membicarakan, bahkan secara tidak langsung memasarkan produk melalui komunikasi yang sederhana.

Terkait dengan banyaknya pengguna media sosial yang beragam, Nathans mengatakan, pihak iris Worldwide akan mengarahkan materi iklan hanya ke dalam komunitas tertentu yang sesuai dengan ruang lingkup produk tersebut sehingga akan lebih efektif. Namun, dia menambahkan, tak menutup kemungkinan bahwa pihak di luar komunitas dapat mengetahui produk tersebut.

Selain itu, iris Worldwide pun tak ingin mendapatkan suatu impact yang di luar rencana—misal komentar di luar topik, bahkan sifatnya cenderung negatif, dari pengguna media sosial. Maklum saja, seperti diketahui bahwa karakteristik pengguna media sosial berbeda satu sama lain. Sebab itu, dia menambahkan, harus pandai menempatkan posisi dan menyasar langsung ke konsumen berdasarkan riset. Begitu juga dalam mengkaji dan memperkirakan efek atau komentar yang timbul dalam ruang publik.

“Oleh sebab itu, kami melakukan riset dengan menyeleksi pengguna media sosial yang mungkin dan akan bersentuhan langsung dengan produk yang kami tawarkan, target yang dibidik, bagaimana berinteraksi, dan hasil yang dicapai. Itulah bagian yang kami lakukan dalam riset. Selain itu, kami juga melakukan riset mendalam kepada pengguna media sosial, misal mencari tahu apa yang sedang diinginkan, dibicarakan, trending topic, dan apa yang dapat kami lakukan,” jelas Nathans.

Namun, seberapa efektifkah kampanye below the line seperti JalanKakiKemang? Dia mengungkapkan, kemungkinan besar akan efektif karena sebagian besar masyarakat sudah menggunakan media sosial. Tentunya, ini menguntungkan iris Worldwide untuk menggerakkan masyarakat agar masuk ke dalam kampanye tersebut. Istilahnya, ketika mereka menggunakan dan membicarakan produk, maka semakin besar pula tingkat keberhasilan dari kampanye itu.

“Kami menggunakan beberapa trik untuk mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam kampanye ini. Kami juga akan menciptakan kampanye yang bersifat cluster dan berkesinambungan. Tentunya ini tidaklah sama seperti cara-cara pada advertising yang biasa dilakukan. Oleh karena itu, kampanye ini sangat efektif karena saat seseorang memiliki produk, dia akan memberitahukan kepada orang lain, dan begitu seterusnya,” ungkap dia.

Nathans menambahkan, teknik yang unik akan memberikan kedekatan kepada konsumen. Pendekatan tersebut dinilai berbeda karena konsumen harus merasa terlibat di dalamnya. Jika tidak, rasa kedekatan itu tak akan terbangun. “Saat ini, komunikasi adalah salah satu bentuk penjualan. Kini, komunikasi verbal pun harus dilengkapi dengan memanfaatkan media sosial. Sehingga, konsumen pun bisa mendapatkan informasi dari media sosial,” terang dia.

Dia menegaskan, meskipun JalanKakiKemang merupakan proyek percontohan, tak tertutup kemungkinan akan diadakan di kemudian hari nanti. Bahkan, tak hanya seputar produk food and baverage, namun merambah produk dan area yang lebih luas lagi. “Kami akan mengolah denah lokasi yang menarik dan menjadikannya sebuah aplikasi menarik yang dapat diunduh. Ke depan, peta JalanKaki dan aplikasi mobile tersebut dapat dijadikan panduan bagi masyarakat untuk mengikuti apa saja yang ada dalam map tersebut,” kata Nathans. (Fisamawati)

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.