Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Penelitian global yang dilakukan oleh State University of New York at Fredonia baru-baru ini mengungkap bahwa 93 persen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ternyata mengandung mikroplastik berbahaya. Penelitian menguji sebanyak 295 botol air minum dari 11 merek yang dijual di delapan negara termasuk air minum yang diproduksi market leader AMDK di Indonesia.
“Indonesia menjadi salah satu negara yang diambil sampelnya karena memiliki pangsa besar AMDK. Tim peneliti mengambil 30 botol merek milik market leader AMDK di Jakarta, Bali dan Medan dan dibawa ke New York pada November 2017 untuk diuji di laboratorium State University of New York at Fredonia.” demikian paparan tim peneliti via rilis mereka.
Paparan dari banyak temuan hasil riset, kandungan mikroplastik dalam air minum dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius bagi manusia. Ahli toksikologi dari Universitas Indonesia, Budiawan, menyatakan bahwa partikel mikroplastik berukuran sama atau lebih kecil dari sel manusia berpotensi menjadi bahaya, karena dapat diserap dan masuk ke dalam aliran darah. Selain itu, akumulasi mikroplastik dalam tubuh dapat mengganggu kerja organ vital seperti ginjal dan hati.
Di luar botol plastik, riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP), Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, bekerja sama dengan lembaga FMCG Insights menunjukkan, air minum dalam kemasan (AMDK) gelas plastik ternyata juga paling banyak terkontaminasi mikroplastik.
Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa merek AMDK dalam berbagai bentuk kemasan, yaitu botol, galon, dan gelas. Dari tiap-tiap merek dan kemasan diambil sampel empat buah.
Hasil penelitian ini kemudian mendapati bahwa hanya ada lima dari total 48 sampel yang tidak terkontaminasi oleh mikroplastik. “Dengan kata lain, ada 89,6 persen sampel AMDK yang terkontaminasi mikroplastik,” kata Khusnul Yaqin, salah satu peneliti utama yang bersama timnya melakukan penelitian dan pengambilan sampel di Makassar, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan laporan brand audit yang dikeluarkan oleh NGO di bidang lingkungan. AMDK gelas plastik dari market leader adalah yang paling banyak ditemukan menyumbangkan sampah di perairan Indonesia. Itu artinya memperbesar kerusakan lingkungan dan memperbesar risiko penyebaran mikroplastik dari konsumsi makanan laut ke tubuh manusia.
Marketing.co.id: portal berita marketing dan bisnis.