Cashback Jadi Primadona

Pemberian reward dalam bentuk cashback menduduki peringkat teratas kebutuhan pasar bagi perusahaan untuk menarik hati pelanggan.

Cashback

Daya beli masyarakat Indonesia terbilang masih stabil di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Hal ini terbukti dari peningkatan transaksi penjualan di berbagai platform e-commerce dalam beberapa bulan terakhir. Peningkatan volume transaksi tidak lepas dari beragam promo, cashback reward, serta loyalty program yang ditawarkan platform e-commerce untuk menarik minat belanja masyarakat.

Berdasarkan laporan dari Nielsen pada 2016, pemberian reward dalam bentuk cashback menduduki peringkat teratas kebutuhan pasar bagi perusahaan untuk menarik hati pelanggan. Sementara itu, survei yang baru-baru ini dilakukan Shopback terhadap lebih dari 5.600 responden di lima kota besar di Indonesia (Jabodetabek, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar), menunjukkan diskon atau potongan harga menjadi promo yang paling disukai dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia dengan persentase 41%, diikuti cashback (37%), buy 1 get 1 (13%), dan hadiah langsung (8%).

Cashback

Indra Yonathan, Country Head of Shopback Indonesia, mengatakan promo potongan harga memang selalu menjadi pemikat masyarakat untuk berbelanja, baik di toko offline maupun toko online. “Namun saat ini, reward cashback perlahan mulai menarik perhatian masyarakat, terutama mereka yang suka berbelanja online. Data dari Shopback juga menunjukkan bahwa reward cashback menjadi alasan utama yang memengaruhi masyarakat Indonesia untuk berbelanja di platform online, diikuti potongan harga di urutan kedua dan promo bebas ongkos kirim di urutan ketiga.”

Dia menambahkan, tidak hanya di platform online, promo cashback hingga 30% juga menjadi promo restoran paling menarik bagi responden dibanding promo buy 1 get 1 dan voucer potongan harga hingga 50% di pembelian selanjutnya. Berdasarkan data survei yang sama, setidaknya 70,2% responden mengaku dalam satu bulan terakhir mereka melakukan transaksi 1─10 kali di platform e-commerce karena tertarik dengan reward cashback yang diberikan, dan 19,1% melakukan transaksi sebanyak 10─20 kali.

Cashback

Jika dilihat berdasarkan gender, pria lebih tertarik dengan promo cashback reward, sedangkan wanita lebih tertarik dengan promo diskon. Namun di balik ketertarikan tersebut, ternyata ada beberapa hal yang menjadi kekurangan reward cashback di mata responden, yakni tidak dapat ditarik tunai (52,7%), hanya bisa digunakan untuk pembelanjaan berikutnya di platform yang sama (32%), serta proses verifikasi yang terlalu lama (19,8%).

Shopback, sebagai platform gaya hidup yang mendorong masyarakat untuk berbelanja online dengan cara hemat dan cermat, menjawab keluhan masyarakat dengan memberikan cashback hingga 30% kepada pengguna yang melakukan transaksi pembelanjaan di Shopback. Cashback yang didapat bisa ditransfer ke rekening bank pengguna atau dikonversi menjadi pulsa.

Dalam ajang Hari Cashback Nasional pada 10 Oktober lalu, beberapa platform e-commerce pun turut memberikan beragam nominal cashback dan potongan harga kepada masyarakat Indonesia. Shopback pun mencoba merangkum semua promo cashback tersebut di dalam platform dan aplikasinya. Hal ini guna mempermudah masyarakat mengetahui promo yang sedang berjalan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti diketahui, Hari Cashback Nasional ini juga merupakan rangkaian ShopFest 2018 yang resmi digelar dari 5 September 2018 hingga 3 Januari 2019.

Cashback

Tidak hanya platform e-commerce yang gencar memberikan cashback reward, beberapa digital payment di Indonesia pun memanfaatkan cashback untuk menarik minat masyarakat menggunakan platform mereka. Terbukti, pada survei Shopback, lebih dari setengah responden (51,6%) mengaku menggunakan aplikasi digital payment saat ada promo cashback berlangsung.

“Saat ini, baik pelaku e-commerce maupun bisnis digital lain berlomba-lomba untuk memikat hati pengguna menggunakan jasa atau layanan mereka. Promo cashback reward dinilai sebagai bentuk loyalty program yang dapat menarik pengguna baru serta mempertahankan pengguna lama,” ujar Yonathan. Tercatat ada banyak digital payment di Indonesia, namun berdasarkan hasil survei, Go-Pay dan OVO menjadi aplikasi digital payment yang paling banyak digunakan responden, dengan persentase masing-masing 41,6% dan 29,7%.

Fisamawati

MM.11.2018/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.