Cashback dan loyalty points adalah dua strategi yang popular dalam meningkatkan loyalitas pelanggan. Lalu, mana yang akan lebih efektif untuk jangka panjang?
Marketing.co.id – Berita UMKM | Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, menjaga loyalitas pelanggan adalah salah satu kunci sukses jangka panjang. Berbagai strategi pun diterapkan perusahaan untuk menarik minat pelanggan dan mendorong mereka agar terus kembali menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
Dua strategi yang populer dalam meningkatkan loyalitas pelanggan adalah program cashback dan loyalty points. Kedua pendekatan ini memiliki keunikan masing-masing dan mampu menawarkan manfaat berbeda bagi pelanggan.
Lalu, mana yang lebih efektif dalam jangka panjang—cashback atau loyalty points?Â
Program cashback dan loyalty points adalah dua strategi yang umum digunakan oleh berbagai perusahaan untuk meningkatkan retensi pelanggan. Cashback memberikan pengembalian dana instan setelah pembelian, sementara loyalty points mengumpulkan poin yang dapat ditukarkan dengan hadiah di masa depan. Pilihan antara keduanya tergantung pada tujuan dan karakteristik pelanggan yang ingin dijangkau.
Cashback dan loyalty points sama-sama memberikan keuntungan bagi pelanggan, tetapi pilihan terbaik tergantung pada kebiasaan belanja dan tujuan perusahaan. Cashback memberikan manfaat instan yang cocok bagi pelanggan yang menginginkan hasil cepat, namun dampaknya dalam membangun loyalitas jangka panjang terbatas. Karena, retention atau retensi pelanggan tidak optimal.
Pelanggan cenderung berpindah jika ada cashback lebih besar dari pesaing. Di sisi lain, loyalty points menawarkan insentif yang memperkuat keterikatan jangka panjang tanpa biaya besar secara terus-menerus. Loyalty points sangat ideal untuk perusahaan yang ingin membangun hubungan berkelanjutan.
Chief of Product Growth and Marketing OttoDigital Grace Sunarjo menyoroti pentingnya program loyalty points dalam membangun keterikatan yang mendalam dengan pelanggan. Menurutnya, program seperti loyalty points menawarkan lebih dari sekadar insentif jangka pendek, tapi juga memungkinkan pelanggan terus terlibat dan termotivasi karena merasa menjadi bagian dari brand.
Loyalty points juga membantu brand memberikan benefit kepada pelanggan secara tepat sasaran, dengan melihat perilaku atau kebiasaan pelanggan. Dengan begitu, setiap interaksi menimbulkan kedekatan dan menciptakan hubungan berkelanjutan untuk menciptakan loyalitas jangka panjang.
Nah, setelah mengetahui perbedaan dan kelebihan dua strategi yang popular dalam meningkatkan loyalitas pelanggan tersebut, mana yang akan Anda gunakan?