Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Cap Bali, merek fesyen asal Pulau Dewata garapan Putu Fitri Ertaningsih, kembali memukau panggung Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 di Jakarta dengan peluncuran koleksi terbarunya bertajuk ‘Tropical Peacock’. Setelah 11 tahun konsisten menghadirkan busana bernuansa resort yang nyaman, Cap Bali tidak hanya menyajikan keindahan visual, tetapi juga membawa cerita pemberdayaan wanita pekerja di sekitar area produksinya.
“Cap Bali mulai berdiri tahun 2014. Awalnya saya ingin menghadirkan koleksi pakaian yang memadukan nilai budaya Bali dalam kemasan yang nyaman khas gaya tropis,” ujar Putu Fitri Ertaningsih, Founder Cap Bali. Ia menjelaskan bahwa seluruh proses pembuatan, mulai dari motif dengan teknik handprint atau sablon tradisional, tenun, hingga menjadi koleksi pakaian dengan desain modern, stylish, dan nyaman, dilakukan secara mandiri. Koleksi Cap Bali dirancang untuk menyatu dengan iklim tropis dan gaya hidup santai namun tetap elegan.
Kenyamanan pada setiap koleksi Cap Bali tidak lepas dari penggunaan material pilihan seperti rayon, yang memiliki tekstur ringan dan breathable. Fitri sengaja memilih rayon karena selain terasa sejuk dan lembut saat dikenakan serta memberi kesan elegan, material ini juga ramah lingkungan. Cap Bali berkomitmen pada konsep less waste dengan memanfaatkan limbah tekstil berupa kain perca untuk dijadikan produk bernilai ekonomi.
Lebih dari satu dekade, Cap Bali telah menjadi wadah pemberdayaan perempuan lokal di industri kreatif Bali. Hingga kini, lebih dari 100 pekerja Cap Bali didominasi oleh wanita (90%), berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan berdomisili di sekitar area workshop Cap Bali di Mas-Ubud dan Sanur. Sebagian besar dari mereka menjadi penjahit, bahkan banyak yang merupakan tamatan SMK Tata Busana dan diajari berbagai skill tambahan dari nol di Cap Bali.
Inspirasi koleksi terbaru Cap Bali selalu datang dari kekayaan visual khas Bali, seperti motif pewayangan, ukiran tradisional, hingga pepatran (ornamen Bali yang menstilasi corak daun, bunga, dan tumbuhan). Dalam koleksi ‘Tropical Peacock’ yang ditampilkan di IFW 2025 ini, Cap Bali merayakan perpaduan keanggunan burung merak dengan semangat tropis Bali. Motif burung merak ditampilkan secara unik, menyatu dalam pola yang berirama, melambangkan kelembutan sekaligus ketangguhan perempuan Bali.
Menggunakan teknik handprint tradisional, koleksi ini hadir dalam palet warna pastel seperti pink, biru langit yang cerah, serta hijau dedaunan yang segar. Harmoni warna ini menciptakan nuansa segar yang diramu dalam siluet feminin yang cantik.
“Koleksi ini sangat istimewa, karena motif burung merak merupakan sebuah simbol dalam budaya lokal yang kerap kali hadir dalam seni tari serta ukiran tradisional,” jelas Fitri. “Tak hanya itu, dalam pembuatan koleksi ini momen nostalgianya pun cukup kuat karena berawal dari kenangan masa kecil saat pertama kalinya saya melihat burung merak.
Pesona warnanya yang begitu indah serta gerakannya yang anggun sangat menancap di ingatan saya hingga kini, seakan ada aura percaya diri yang sangat kuat ditampilkan oleh burung merak tersebut. Sejak saat itu, saya selalu mengingat burung merak sebagai simbol keindahan. Dan lewat koleksi ini saya ingin membawa apa yang pernah saya rasakan ke dalam karya, agar setiap pemakainya nanti merasa cantik, percaya diri, dan bebas mengekspresikan dirinya.”
Sebanyak tujuh koleksi perempuan dan dua koleksi pria dihadirkan lewat gaya kasual yang ringan dan nyaman. Setiap item didesain untuk menemani berbagai aktivitas di iklim tropis Indonesia, baik saat santai di pantai, hingga momen hangout atau acara spesial bersama keluarga. Ini telah menjadi DNA Cap Bali dalam mengolah budaya lokal menjadi koleksi ready-to-wear bergaya kontemporer.
Pagelaran ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan selebriti yang turut memberikan dukungannya, antara lain Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia; Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan Indonesia, bersama sang istri Cynthia Ganesha; Ari Satria, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag RI; Dewi Rokhayati, Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag RI; Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kemenkraf RI; Fajar Santoso, VP Corporate Communication PT. Pertamina; Fitri Ruswita, VP Regional PT. Garuda Indonesia; Serta deretan selebriti seperti Demplon Devi, Yasmine Napper, Juliana Moechtar, Melissa Karim, dan Andini Effendi.
Irene Umar menyampaikan apresiasinya, “Sangat luar biasa karena menghadirkan koleksi yang membawa nama Bali yang fashionable sekali. Tak hanya berjaya di ranah lokal, tetapi Cap Bali juga telah menembus pasar internasional.”
Giring Ganesha menambahkan, “Cap Bali merupakan sebuah brand yang melestarikan kebudayaan Indonesia dalam bentuk produk fesyen. Kolaborasi antara fesyen dengan kearifan lokal ini menurut saya tidak hanya memperlihatkan budaya Bali saja, namun Indonesia dengan gaya kekinian.”
Koleksi ‘Tropical Peacock’ sudah bisa didapatkan di seluruh butik Cap Bali yaitu di Beachwalk Shopping Center, Icon Mall, Discovery Mall Bali, Sidewalk Jimbaran, Sogo Bali Collection Nusa Dua, Kempinski Hotel Nusa Dua, Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Cap Bali Sanur, serta melalui online store mulai awal bulan Juni 2025.