Canangkan Gerakan Menabung Sampah OJK Gandeng BNI

Gerakan menabung sampah kedengarannya sudah beda, biasanya yang ditabung itu uang atau sejenisnya, kenapa harus menabung sampah? Maka dari itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) untuk mencanangkan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sebagai rangkaian Bulan Inklusi Keuangan Oktober Tahun 2018.

OJK menunjuk BNI sebagai bank perintis atau First Mover dalam mengembangkan budaya menabung sekaligus mencintai lingkungan hidup melalui program menabung di Agen46 atau Agen Laku Pandai BNI. Warga dilatih untuk menjual sampahnya kepada Agen46, dan hasil penjualannya pun ditabungkan melalui Agen46 sebagai kepanjangan tangan BNI.

Pencanangan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah ini dilaksanakan di Gedung Olahraga Sunter, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Tirta Segara, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Marta Samosir, Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemerintah Daerah DKI dan Banten Duma Riana, Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Aji, Perwakilan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Momon Sulaiman, dan Walikota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau pada 30 Oktober 2018.

Pada kesempatan tersebut, OJK menyerahkan buku edukasi kepada perwakilan sekolah, yang dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat Agen46 bagi Bank Sampah kepada perwakilan sekolah. Selain itu, BNI juga menyerahkan apresiasi kepada siswa berprestasi dalam bentuk tabungan BNI Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 5 siswa berprestasi dari jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA.

Kegiatan ini menghadirkan 200 siswa dari jenjang Pendidikan SD, SMP hingga SMA yang merupakan perwakilan dari seluruh siswa di Jakarta Utara dan 240 Kepala Sekolah  se-Jakarta Utara. Pada kesempatan ini dilakukan sosialisasi dan simulasi transaksi menabung dengan sampah yang diperagakan BNI dengan siswa SDN 01 Rawa Badak.

“Suatu kehormatan bagi kami program ini akan segera diimplementasikan di seluruh sekolah negeri di Jakarta Utara dengan jumlah siswa 120.620 di 220 sekolah,” ujar Tambok.

Sebagai rangkaian penutup acara, juga dilakukan talk show dengan narasumber dari OJK, BNI Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dimana para peserta yang hadiri diberikan kesempatan untuk melakukan dialog dan tanya jawab interaktif dengan para narasumber yang hadir. Kegiatan diakhiri dengan simulasi transaksi menabung yang dilakukan baik di mobil layanan BNI maupun di Bank Sampah Unit Sekolah yang sudah menjadi Agen46 oleh beberapa perwakilan siswa yang hadir.

Program Kombinasi

Program Ayo Menabung dengan Sampah ini merupakan kombinasi program edukasi keuangan dengan kepedulian terhadap lingkungan serta menjadi bagian upaya pembentukan karakter anak yang pandai menabung dan cinta lingkungan.

“Program Ayo Menabung dengan Sampah merupakan salah satu first mover Dalam Strategi Keuangan Berkelanjutan untuk meningkatkan Inklusi Keuangan yang dicanangkan OJK,” ungkap Tambok.

Adapun BNI SimPel merupakan produk tabungan yang diinisiasi oleh OJK dan dikolaborasi bersama dengan BNI untuk segmen siswa, mulai usia tingkat PAUD hingga sekolah menengah tingkat atas atau yang setara. Fitur yang menarik dan persyaratan diharapkan dapat mendorong minat menabung dan edukasi menabung sejak dini bagi para siswa.

Tambok menambahkan bahwa peran BNI dalam kolaborasi ini adalah memastikan adanya nilai tambah yang dapat diterima oleh seluruh siswa yaitu memberikan kemudahan bagi anak-anak tersebut untuk menabung melalui pemberian rekening yang dilengkapi berbagai fasilitas perbankan.

Khusus BNI SimPel, selain fitur standar melalui ATM, juga dilengkapi dengan fitur transaksi melalui SMS banking dan yap! (Your All Payment), sehingga para siswa mulai terbiasa dengan transaksi menggunakan mekanisme digital, mengikuti trend yang ada di market.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.