BukuWarung Raih Pendanaan Seri A Terbesar untuk Sektor UMKM Senilai USD 60 Juta

Dana segar ini akan digunakan untuk memperkuat solusi pembayaran dan membangun sistem operasi digital bagi UMKM. BukuWarung juga bertujuan untuk memperbesar jumlah timnya menjadi lebih dari 300 orang di seluruh Indonesia, Singapura, dan India.

marketing.co.id – Berita Digital | BukuWarung, perusahaan FinTech untuk digitalisasi bisnis UMKM di Indonesia, meraih pendanaan Series A senilai US$ 60 juta atau setara Rp 870 miliar. Seri pendanaan ini dipimpin oleh Valar Ventures dan GoodwaterCapital.

Proses penggalangan dana yang melebihi target ini (oversubscribed) juga diikuti beberapa investor yang pada tahap sebelumnya juga terlibat dan angel investor seperti mantan CEO GoPay Aldi Haryopratomo dan pendiri Klarna Victor Jacobsson, dan Thrill Capital.

Pendanaan ini merupakan pendanaan seri A terbesar di seluruh dunia bagi startup fintech di  sektor UMKM. Dengan investasi baru ini, maka total pendanaan BukuWarung hingga kini mencapai US$ 80 juta. Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan teknologi dan kemampuan dari produk yang dimiliki BukuWarung meliputi pembukuan, pembayaran digital, dan penjualan, termasuk juga membangun infrastruktur pembayaran yang kuat sehingga bisa membantu menyelesaikan persoalan pembayaran bagi para pedagang di Indonesia, seperti pembayaran menggunakan QR, layanan keuangan, dan persoalan pembayaran lainnya.

James Fitzgerald, Founding Partner Valar Ventures mengatakan, bisnis UMKM merupakan salah satu kegiatan ekonomi utama bagi masyarakat Indonesia dan juga  bagian dari budaya bangsa. Namun, mereka terpaksa harus menggunakan produk-produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Kondisi pandemi sekarang membuat masalah ini menjadi semakin jelas terlihat dari sebelumnya.

“Tim BukuWarung memiliki keinginan untuk membantu para pedagang UMKM agar bisa beradaptasi dan ikut menjadi bagian dari perdagangan online. Investasi di BukuWarung merupakan kesempatan yang menarik dan kami dengan bangga menyampaikan ini sebagai investasi pertama kami di Indonesia,”  kata James.

Abhinay Peddisetty, Co-Founder & CEO BukuWarung menambahkan, “Investasi ini selanjutnya akan membantu kami untuk membangun sistem operasi bagi UMKM, menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang positif di seluruh Indonesia yang kini sedang bangkit dari pandemi COVID-19. Kepercayaan yang diberikan para investor menjadi bekal bagi kami dalam mendorong misi BukuWarung untuk digitalisasi UMKM terutama pada saat krisis global seperti yang terjadi saat ini. Kami berencana akan melakukan digitalisasi UMKM di seluruh Indonesia, dan kemudian juga akan merambah ke negara lain.”

Membawa pedagang Indonesia ke ranah ekonomi digital

Hingga kini, BukuWarung memiliki lebih dari 6,5 juta pedagang yang terdaftar di platform miliknya, yang tersebar di 750 lokasi dan sebagian besar berada di wilayah tier 2 dan tier 3. Pertumbuhan pengguna dan volume transaksi berjalan dengan sangat efisien dimana 90% dari pendanaan sebelumnya masih tersimpan di bank.

BukuWarung saat ini fokus pada peningkatan kemampuan pembayaran digital bagi UMKM di Indonesia, mengingat para pedagang yang menjadi mitra kini menjual produk mereka secara digital. Sejak fitur pembayaran digital diperkenalkan pada tahun lalu, BukuWarung sudah memproses pembayaran tahunan sekitar US$1,4 miliar atau Rp 20,3 triliun, dan menjadi pemimpin pasar untuk pembayaran digital bagi UMKM Indonesia dengan menguasai 90% pangsa pasar dibandingkan dengan kompetitornya.

BukuWarung saat ini sedang dalam tahap pertumbuhan yang tinggi, sehingga diperkirakan dapat memproses pembayaran dengan nilai lebih dari USD 10 miliar pada tahun 2022. Perusahaan juga akan memperkuat infrastruktur pembayaran digital untuk UMKM dengan menawarkan beragam solusi pembayaran yang dapat menyelesaikan kebutuhan para pedagang seiring peralihan bisnis mereka ke ranah digital.

Dalam jangka panjang, BukuWarung akan menghadirkan lebih banyak layanan keuangan yang fokus pada kebutuhan UMKM, seperti pinjaman, tabungan, asuransi, dan lain-lain. Hal ini merupakan bagian dari tujuan besar perusahaan untuk mengembangkan solusi digital yang sesuai dengan kebutuhan UMKM dan membantu mereka beralih ke bisnis online, terutama paska COVID-19.

“COVID-19 terus mempengaruhi kinerja UMKM Indonesia yang tetap menjadi penyangga utama perekonomian nasional. Kami telah mengamati ekosistem secara keseluruhan – baik itu pemangku kepentingan besar maupun kecil – untuk membantu mempercepat digitalisasi UMKM melalui peningkatan ketahanan dan jangkauan pasar mereka. Berdasarkan pengalaman saya, BukuWarung tidak hanya mengupayakan hal ini, namun juga muncul sebagai pemain penting dalam mempercepat transformasi digital yang paling dibutuhkan saat ini. Upaya BukuWarung untuk terus meningkatkan kemampuan pembayaran digital melalui platform yang mudah diakses akan membantu para pelaku UMKM untuk menutup kesenjangan digital.” kata Aldi Haryopratomo, Mantan  CEO GoPay.

Menciptakan platform satu atap bagi UMKM

BukuWarung akan terus membangun dan memperbarui sistem operasi untuk UMKM, meliputi peningkatan alur kerja platform pembayaran yang lebih baik, serta semakin serius mendalami kebutuhan pencatatan membangun use case accounting yang lebih mendalam pada bidang pembukuan untuk para pedagang. BukuWarung saat ini memiliki fitur Manajemen Inventaris, pembuatan nota yang dapat dikostumisasi, fitur Bulk Transaction yang terintegrasi ke dalam sistem operasi, dan bertujuan memperkenalkan beberapa fitur canggih untuk UMKM.

BukuWarung juga membantu UMKM untuk menjangkau pelanggan baru dan memulai berjualan secara online melalui Tokoko – sebuah aplikasi yang memungkinkan para pedagang, terutama yang berada di daerah terpencil, untuk membuka toko online dan menjual produknya langsung kepada para pelanggan melalui WhatsApp dan media sosial lainnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.