Tips Membaca Peluang: Bukan Berlian di antara Pasir

www.marketing.co.id – Perbedaan antara orang sukses dengan yang tidak seringkali hanya terletak pada kemampuan orang tersebut dalam mengenali peluang. Kita semua diajarkan untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada. Tetapi, bagaimana kita bisa memanfaatkan peluang jika mengenalinya saja tidak mampu?

Banyak orang menganggap atau menyamakan peluang seperti mukjizat. Seakan-akan mereka harus mendapatkan “pencerahan” dulu, baru bisa melihat peluang. Padahal, peluang itu adalah hal yang biasa. Tetapi, jika dimanfaatkan peluang bisa menjadi luar biasa. Lagi pula, kesuksesan itu jauh lebih sering tercipta karena seseorang mampu melihat dan memanfaatkan banyak peluang kecil—bukan dari menunggu dan mengambil satu peluang besar.

“Kesuksesan itu terjadi bukanlah karena kemampuan mengenali berlian di antara pasir atau menemukan jarum di tumpukan jerami. Tetapi, lebih pada memanfaatkan sedikit demi sedikit pasir untuk mendapatkan berlian, atau menyingkirkan sedikit demi sedikit jerami untuk menemukan jarum.”

Jadi, buanglah pikiran bahwa kita harus menunggu mukjizat dahulu sebelum bisa mendapatkan suatu peluang yang bagus. Kita sendiri yang harus berusaha untuk mengenali sebanyak mungkin peluang yang bisa dimanfaatkan. Pengalaman akan semakin kaya jika kita mampu mengenali dan memanfaatkan lebih banyak peluang, walaupun peluang-peluang tersebut tidak semuanya berhasil, atau bahkan gagal sama sekali.

Kita sering membayangkan bahwa peluang itu menunggu di suatu tempat. Tetapi, tidak ada orang yang tahu di mana tempatnya. Jadi, bagaimana kita bisa mengenalinya jika kita dan peluang sama-sama menunggu? Tanpa disadari, kita terjebak dalam “zona nyaman” kita. Memakai kacamata kuda dan kehilangan peluang, walaupun peluang tersebut sebenarnya sudah lewat tepat di depan mata.

Berikut adalah beberapa tips membaca peluang agar kita bisa mengenali lebih banyak peluang (baik dalam dunia kerja, bisnis, maupun sosial), daripada menunggu durian jatuh dari pohonnya.

Pengakuan

Apakah Anda yakin bahwa jika diberikan suatu peluang yang tepat, Anda bisa langsung mengenalinya? Jawabannya adalah seringkali tidak. Mengapa? Itu karena Anda sendiri “belum membuka diri” kepada peluang yang ada. Pikiran kita jadi tidak waspada terhadap segala peluang dan perubahan yang terjadi. Tak jarang kita selalu membiarkan diri “mengalir” begitu saja, baik dalam kehidupan sosial maupun karier. Kita tidak membuka diri pada peluang-peluang yang ada di sekitar kita. Akuilah bahwa Anda butuh berubah dan butuh berkembang. Bahkan, suatu nasib baik pun butuh keterbukaan kita untuk bisa menerimanya. Di lain pihak, jika Anda tidak mau berubah atau sudah merasa puas dengan posisi sekarang, Anda tidak perlu buang-buang waktu untuk membaca artikel ini lebih lanjut.

Siap

Langkah selanjutnya untuk dapat mengenali peluang adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bagaimana caranya? Percayalah bahwa langkah ini adalah yang tersulit. Dalam tahap ini, Anda harus mempersiapkan diri dengan mencari informasi dan pengetahuan sebanyak mungkin. Ada beberapa orang yang membaca belasan buku dalam sebulan, membaca koran setiap hari, browsing ke situs-situs berita sekitar satu jam sehari, dan lain-lain. Memenuhi kepala Anda dengan informasi dan pengetahuan sebanyak mungkin.

Tak jarang banyak peluang lewat tanpa disadari karena kita sendiri tidak sadar bahwa itu adalah peluang. Bagaimana mungkin kita bisa mengambil tawaran pekerjaan yang bagus jika kita sendiri tidak mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk pekerjaan tersebut? Bagaimana mungkin Anda bisa mengenali peluang jika Anda tidak tahu apa yang terjadi di sekeliling Anda?

Hal lain yang membuat paling sulit adalah langkah ini akan banyak memakan waktu, serta perlu proses dalam menjalankannya. Anda tidak mungkin memenuhi kepala dengan banyak informasi dan pengetahuan hanya dalam semalam. Seringkali tanpa kita sadari, beberapa puzzle bisa dipecahkan karena kita mampu mengumpulkan pecahan-pecahan puzzle tersebut secara bertahap. Peluang bisa dikenali karena Anda sudah mempunyai bekal informasi dan pengetahuan yang cukup sebelumnya. Pernahkah Anda mendengar diri Anda sendiri atau orang lain berkata, “Wah, coba saya sudah tahu sebelumnya!”

Cari Apa yang Berubah

Selain mencari informasi dan pengetahuan sebanyak mungkin, kita juga harus mencari tahu tentang hal-hal yang sudah berubah di dunia ini. Segala hal pasti berubah—dan ketika sesuatu berubah, di situlah lahir peluang. Peluang yang sebelumnya buruk bisa menjadi bagus ketika terjadi suatu perubahan. Demikian pula sebaliknya.

Carilah Masalah

Hal ini tentunya jangan diartikan secara harfiah. Maksudnya di sini adalah banyak orang menghindari masalah, padahal di balik setiap masalah tersimpan peluang. Tak peduli apakah itu masalah Anda sendiri atau orang lain. Di balik setiap masalah tersimpan suatu peluang. Setidaknya dengan memecahkan masalah, Anda bisa menjadi lebih baik dan lebih berpengalaman (sekali lagi tak peduli itu masalah Anda sendiri atau masalah orang lain). Masalah di tempat kerja adalah peluang untuk maju ke promosi atau jabatan yang lebih tinggi, atau mendapat gaji yang lebih tinggi. Mengapa begitu? Jika perusahaan tidak punya masalah yang perlu dipecahkan, untuk apa bos Anda memberikan bonus atau kenaikkan gaji yang besar kepada Anda?

Inspirasi dari Orang Lain

Cara lain untuk mengenali peluang adalah menempatkan diri Anda pada sepatu orang lain. Seandainya saya jadi dia, apa kira-kira peluang yang bisa diraih? Bangun network Anda seluas mungkin. Belajarlah dari orang lain. Ambillah sebanyak mungkin inspirasi dari orang lain. Cari tahu bagaimana orang lain memanfaatkan peluang-peluang di sekeliling mereka. Di balik kesuksesan setiap orang pasti ada cerita panjang tentang kerja keras, nasib baik, keberuntungan, dan lain-lain. Satu hal yang pasti, orang tersebut sudah dalam keadaan yang siap sewaktu peluang lewat di depan mereka.

Keluar dari Zona Aman

Peluang baru yang segar jarang sekali bisa dikenali jika Anda sudah sangat nyaman dengan zona aman Anda. Berada dalam zona aman membuat pikiran Anda tertutup, memasang kacamata kuda, dan berpandangan sempit. Beberapa orang lebih suka menunggu dan berdoa agar peluang datang pada mereka, sehingga mereka tidak perlu mengejar peluang. Bagi mereka yang siap, hal ini mungkin baik. Tetapi bagi mereka yang tidak siap, peluang sebagus apa pun pasti akan terlewat.

Hal yang sama juga berlaku pada posisi kerja Anda sekarang. Kita semua mempunyai zona aman yang mengisolasi pikiran untuk mengenali peluang ketika hal tersebut muncul. Jika sudah merasa puas dengan posisi sekarang, pertahankan saja zona aman Anda. Tapi jika ingin berubah dan berkembang, zona aman Anda itu mungkin adalah penghalang yang terbesar. Hal yang kadang berbahaya, zona aman seringkali memberikan rasa “nyaman” yang sebenarnya palsu.

Jangan Kaku

Jika suatu peluang menanti, tetapi peluang tersebut bertentangan dengan prinsip hidup atau pandangan Anda, maka insting pertama kita adalah mencari sebanyak mungkin alasan untuk tidak mengambilnya. “Wah, itu terlalu sulit, terlalu bahaya, terlalu mahal, atau bagaimana jika gagal, nanti malu dengan yang lain, itu tidak sesuai dengan gaya saya”, serta masih banyak lagi alasan yang lain.

Dengan demikian, hal yang harus dilakukan agar Anda bisa mengenali peluang tersebut adalah menyingkirkan segala prasangka “negatif” yang ada, lalu mulai melihat segala hal positif yang bisa diraih. Lagi pula, itu hanyalah sebuah peluang—bisa jadi buruk, bisa jadi baik. Kadang tidak ada salahnya mencoba.

Jangan mempunyai anggapan atau prasangka bahwa Anda tidak berhak untuk mendapatkan suatu peluang. Sesungguhnya, setiap peluang itu berlaku dan diberikan untuk semua orang di dunia—hanya saja, tergantung dari orang itu siap atau tidak dan mau mengambilnya atau tidak.

“Sukses datang hanya bagi mereka yang siap.”

 (Ivan Mulyadi – dari berbagai sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.