Pengertian, dan Cara Meningkatkan Brand Awareness, Studi Kasus Indomie

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Brand Awareness 101: Pengertian, Cara Meningkatkan Brand Recall, dan Studi Kasus Indomie         Pelajari apa itu brand awareness, perbedaan brand recognition dan brand recall, cara meningkatkannya, serta studi kasus Indomie sebagai contoh keberhasilan.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Salah satu fokus utama para pemasar saat ini adalah bagaimana meningkatkan brand awareness di media sosial. Bukan tanpa sebab, laporan Sprout Social menyebutkan bahwa 77% konsumen lebih mungkin membeli dari brand yang mereka ikuti di media sosial. Artinya, kesadaran merek bukan hanya berpengaruh pada popularitas, tetapi juga keputusan membeli.

Tanpa awareness, konsumen tidak akan mempertimbangkan, apalagi membeli suatu brand. Di sinilah peran kesadaran merek sebagai fondasi funnel pemasaran, baik untuk akuisisi maupun retensi pelanggan.

Artikel ini akan membahas apa itu brand awareness, perbedaan brand recognition dan brand recall, cara meningkatkan brand awareness, optimasi konten dengan AI, dan studi kasus Indomie dalam membangun brand recall.

Apa Itu Brand Awareness?

Brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengenali dan mengingat sebuah merek. Brand awareness membuat konsumen mampu mengidentifikasi brand melalui elemen visual maupun ingatan. Ketika tingkat awareness tinggi, konsumen tidak hanya familiar dengan brand, tetapi juga lebih mudah mempertimbangkannya saat membeli.

Terdapat dua kategori utama dalam brand awareness. Pertama brand recognition. Konsumen mengenali brand saat melihat elemen tertentu seperti logo, warna, slogan, suara, rasa, atau kemasan. Kedua, brand recall. Konsumen mampu mengingat dan menyebut nama brand tanpa clue atau stimulus (unaided recall).

Apa itu brand recognition?

Brand recognition terjadi ketika konsumen bisa mengenali brand saat melihat elemen visual atau sensorik. Contohnya logo McDonald’s, warna ungu Cadbury, atau bunyi “Taa-dum” Netflix.

Semakin kuat identitas visual dan sensorik suatu brand, semakin mudah brand recognition terbentuk.

Apa itu brand recall?

Brand recall adalah kemampuan konsumen mengingat brand tanpa bantuan apapun. Ini adalah tingkat awareness tertinggi, atau dikenal juga sebagai top-of-mind awareness. Contohnya, ketika ditanya “mie instan apa yang kamu ingat pertama kali?”, sebagian besar orang menjawab Indomie. Inilah bukti brand recall yang sangat kuat.

Mengapa brand awareness penting?

Brand awareness adalah langkah pertama dalam customer journey. Dalam model AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action), awareness berada di puncak funnel untuk menarik audiens sebanyak mungkin.

Semakin kuat brand awareness semakin besar peluang konversi penjualan, semakin mudah brand memasuki pasar baru, dan semakin rendah biaya iklan dalam jangka panjang. Selain itu, brand awareness juga meningkatkan kepercayaan, loyalitas, dan word of mouth.

Cara Meningkatkan Brand Awareness

Membangun brand awareness membutuhkan strategi yang konsisten. Mengutip dari Neuronsinccom, berikut beberapa cara efektif meningkatkan brand awareness, baik untuk brand baru maupun brand besar.

1. Maksimalkan Kesan Pertama 

Kesan pertama sangat menentukan. Mere exposure effect menunjukkan bahwa semakin sering seseorang terpapar brand, semakin tinggi tingkat familiaritas dan rasa suka.

Tips meningkatkan brand awareness bagi brand baru adalah gunakan visual sederhana dan fokus pada elemen brand; tekankan logo, warna, dan identitas inti; kemudian sesuaikan kompleksitas konten dengan platform.

2. Tingkatkan Brand Visibility

Rata-rata durasi tonton video iklan hanya 3,4 detik. Oleh karena itu, pastikan identitas brand muncul dalam 1–2 detik pertama melalui logo, warna, atau tagline. Ini dikenal dengan 1-second brand strategy.

3. Konsisten dengan Warna Brand

Warna memiliki pengaruh kuat pada memori. Riset menunjukkan bahwa penggunaan warna brand secara konsisten dapat meningkatkan brand recognition hingga 80%. Contohnya adalah biru tua Tokopedia, merah Coca-Cola, atau hijau Grab.

4. Ciptakan Konten yang Mudah Dibagikan

Konten shareable membantu memperluas jangkauan organik. Format yang efektif untuk meningkatkan brand awareness adalah konten edukasi, konten hiburan, meme, user generated content (UGC), dan kolaborasi dengan influencer.

5. Gunakan AI untuk Optimasi Konten

Tools AI dapat memprediksi perhatian audiens, mengukur kompleksitas visual, dan membantu meningkatkan efektivitas brand placement di konten marketing. Dengan AI, Anda bisa menguji konten sebelum tayang, sehingga lebih efisien dan hasil lebih terukur.

Studi Kasus Indomie

Indomie adalah salah satu contoh sukses membangun brand awareness dan brand recall yang kuat. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di banyak negara di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa. Brand awareness Indomie sangat kuat karena beberapa hal, yaitu:

  • Identitas brand – Warna kuning-merah-hijau yang tampil konsisten.
  • Brand recognition – Rasa khas dan jingle “Indomie Seleraku” melekat kuat di benak konsumen.
  • Brand recall generasi ke generasi – Kampanye TVC dan digital yang konsisten serta relevan bagi semua usia.
  • Emotional branding – Indomie dianggap comfort food dan ikon budaya pop.
  • Distribusi dan eksposur global – Hadir di lebih dari 100 negara dan didorong komunitas diaspora.

Indomie telah menjadi contoh nyata bagaimana brand awareness ditambah dengan konsistensi pengalaman mampu mengubah brand menjadi legenda, bahkan ikon nasional. Untuk membangun brand awareness yang kuat Anda harus memahami perbedaan brand recognition dan brand recall, menjaga visibilitas brand dalam setiap konten, konsistensi identitas visual dan komunikasi brand, serta memanfaatkan AI untuk optimasi iklan dan konten.

Kesuksesan Indomie dalam membangun brand recall kelas dunia bisa menjadi contoh bahwa semakin kuat brand awareness, semakin besar peluang menjadi pilihan utama konsumen.