Bosch, perusahaan penyedia layanan dan teknologi global, mengakhiri tahun fiskal 2015 di Indonesia dengan nilai penjualan terkonsolidasi sebesar 1,2 triliun rupiah (81 juta euro). Setelah mengalami pertumbuhan penjualan dua digit yang signifikan – melebihi 40 persen pada 2014, nilai penjualan 2015 mengalami penurunan. Kondisi ini disebabkan oleh one-off effect pada sektor Mobility Solutions di 2014 lalu serta perkembangan ekonomi saat ini.
“Meski kondisi ekonomi berjalan kurang dinamis, kami tetap yakin pada kelangsungan bisnis kami di Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Meningkatnya daya beli akan memberikan kesempatan kepada Bosch untuk terus bertumbuh, terutama pada bisnis otomotif, security systems, dan power tools,” jelas Dr. Ralf von Baer, Managing Director Bosch di Indonesia.
Berdasarkan hasil kinerja 2015, Grup Bosch bertekad meneruskan tren pertumbuhannya tahun ini. Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan nilai penjualan global sebesar 3-5% (dalam nilai tukar yang telah disesuaikan) selama 2016. Dalam konferensi pers tahunan Bosch yang berlangsung di Jerman, CEO Grup Bosch Volkmar Denner mengatakan, “Kami berencana untuk terus berkembang, tidak hanya melalui penciptaan produk-produk inovatif, tetapi juga pada penyediaan layanan yang inovatif.” Dalam bisnis konektivitas, brand ini berfokus pada “3S”: sensor, software, dan service. Perusahaan semakin banyak menerapkan layanan terkoneksi untuk membangun fondasi yang luas dalam bisnis hardware.
Dengan demikian, brand ini tidak hanya mendapatkan keuntungan dari diversifikasi teknologi, tetapi juga dari beragamnya sektor industri dan bidang keahlian yang dikuasai. Divisi Bosch Global Service Solutions yang baru dibentuk, Bosch IoT Cloud yang didirikan beberapa waktu lalu, serta Bosch Smart Home System, yang diluncurkan di awal 2016 kemarin, turut memberikan kontribusi pada pelaksanaan strategi ini.
Di Asia Pasifik, penjualan Grup Bosch selama 2015 mengalami peningkatan dengan nilai total 285,5 triliun rupiah (19,2 miliar euro) sehingga mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 17 persen (selisih 2,8 persen setelah penyesuaian nilai tukar). Nilai tersebut menyumbangkan 27 persen dari total pendapatan penjualan Bosch secara global dan menyamai pencapaian penjualan wilayah Asia Pasifik pada tahun sebelumnya (2014).
Fisamawati