Bima Kurniawan: Kegagalan, Dedikasi, dan Kesuksesan

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Bima Kurniawan, Director of Business Development di ITSEC Asia, memiliki perjalanan karir yang unik dan inspiratif. Berikut kisahnya

Marketing.co.id  – Berita Marketing | Memulai karir dari nol tanpa latar belakang yang relevan sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang. Namun, perjalanan karir Bima Kurniawan, Director of Business Development di ITSEC Asia, membuktikan bahwa dengan tekad dan dedikasi, kesulitan tersebut dapat diatasi.

ITSEC Asia sendiri adalah salah satu pemimpin utama dalam bidang keamanan siber di kawasan Asia Pasifik, terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX), dan memiliki lebih dari 300 karyawan. Perusahaan ini menawarkan solusi keamanan siber menyeluruh yang mencakup Layanan Konsultasi, Integrasi Solusi Keamanan, dan Layanan Keamanan Terkelola.

Kepada Marketingcoid, Bima Kurniawan membagikan potongan kisah perjalanan karirnya yang unik dan inspiratif, menunjukkan bagaimana ketekunan dan usaha dapat membawa seseorang meraih kesuksesan di bidang yang penuh tantangan.

Dari Perhotelan ke Keamanan Siber

Bima awalnya merupakan lulusan D3 perhotelan. Di tahun 2000-an, barulah ia masuk ke dalam industri IT dengan bekerja di salah satu perusahaan B2B Farmasi dimana sebelum itu bekerja sebagai Kepala Cabang Travel Agent ke-2 terbesar di Bali dengan jumlah karyawan 350 Orang.

Meskipun pada saat itu ia tidak banyak mengerti tentang dunia IT, namun prinsipnya adalah “Selama masih ada buku untuk dibaca dan ada orang yang bisa ditanya, maka semua tidak ada yang tidak mungkin.” Pada tahun 2002, Bima kemudian pindah ke salah satu perusahaan IT terbesar saat itu sebagai sales. Di perusahaan ini Bima benar-benar belajar banyak dari para seniornya. Hingga pada tahun 2009, Bima berhasil mencapai posisi direktur berkat pencapaiannya yang luar biasa setelah sebelumnya pindah ke beberapa perusahaan IT.

Meski pernah mengalami kegagalan, Bima selalu merasa bahwa peristiwa kegagalan itu adalah semacam teguran dari Tuhan. Ia pun mengimbanginya dengan sedekah. Semakin sulit pekerjaannya maka ia akan semakin memperbanyak sedekah.

Pada tahun 2019, Bima bergabung dengan ITSEC Asia. Ia selalu berusaha membangun dan menjaga relationship dengan para klien-kliennya agar tumbuh kepercayaan terhadap perusahaan. ITSEC Asia ini, menurut penjelasan Bima, tumbuh sangat cepat. “Revenue kita tumbuh dengan baik setiap tahun, harga saham kita juga naik terus,” ujar Bima.

Bicara kompetitor, Bima mengatakan bukan sebuah masalah. Karena, perusahaan yang murni bergerak dibidang cybersecurity di Indonesia itu hanya ITSEC Asia. “Ada beberapa perusahaan IT di Indonesia. Tapi mereka bentuknya divisi atau anak perusahaan. Nggak bisa dong divisi atau anak perusahaan diadu dengan Perusahaan yang spesifik dibidang cybersecurity. Bisnis kita juga terus berkembang, kita telah membuka kantor di Dubai, berikutnya kita akan ekspansi ke negara-negara lainnya,” jelasnya.

Menghadapi Hambatan, Mengantisipasi Tren

Setiap perusahaan pasti menghadapi hambatan. Bagi Bima, hambatan terbesar dalam sebuah perusahaan adalah budaya. “Kadang-kadang ada perusahaan yang culture-nya pelan, kita mau gerak cepat mereka jadi resisten. Sebagai pemimpin, saya harus membuat perubahan. Kita harus punya visi dan misi yang jelas,” ungkapnya.

Mengubah budaya dan mindset orang adalah tantangan tersendiri, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Bima berhasil membawa ITSEC Asia ke arah yang lebih baik.

Bima juga menekankan pentingnya waspada terhadap ancaman siber di era internet seperti sekarang ini. “Bisnis harus lebih aware dengan cyberattack karena kerugiannya sangat luar biasa besar. Edukasi tentang ini masih kurang,” jelasnya. Bima percaya bahwa anggaran terbesar dalam bisnis saat ini harus dialokasikan untuk keamanan siber.

Selain itu, Bima bermimpi dapat berekspansi ke luar negeri karena menurutnya pasar di luar negeri juga sangat menjanjikan. “Setelah Singapura, Australia, United Arab Emirates kami akan ekspansi ke negara lainnya. Intinya semua potensi kita lihat. Klien kita di Indonesia sudah cukup banyak, karyawan kita saja sudah lebih dari 300 orang,” jelasnya.

Dalam menghadapi tren terkini, ITSEC Asia terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk terbaru, salah satunya IntelliBron. Produk ini dirancang untuk berintegrasi ke dalam lingkungan bisnis operasional yang ada, seperti UKM, SDWAN, dan Jaringan Seluler Telekomunikasi.

Bima Kurniawan adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan keinginan untuk terus belajar, seseorang bisa mencapai puncak karirnya meskipun menghadapi banyak tantangan. “Allah tidak menciptakan orang bodoh. Selama ada buku untuk dibaca dan orang untuk ditanya, tidak mungkin kita tidak bisa melakukan apa pun,” pesan Bima kepada generasi muda yang ingin sukses dalam karir mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here