Bila Terpaksa Bekerja Dengan Orang yang ‘Nyebelin’

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

marketingKerja bareng dengan orang yang nyebelin di sebelah Anda bisa jadi sangat mengganggu dan melelahkan. Apalagi jika orangnya manipulatif dan suka memanfaatkan.

Teman kerja semacam itu hanya akan memberi pengaruh negatif pada sikap dan unjuk kerja Anda.

Alih-alih fokus pada kerjaan, bisa jadi Anda hanya akan menghabiskan energi untuk menahan emosi dan menjaga sikap. Untungnya, dengan taktik yang tepat, Anda masih bisa produktif  meski di sebelah Anda ada orang yang sangat nyebelin.

Anda tidak mengalami hal seperti itu sendirian. Menghindari orang-orang semacam itu mungkin adalah taktik yang paling sederhana. Namun bagaimana jika Anda tidak bisa menghindarinya?

Suka atau tidak, orang-orang seperti itu memang ada kok di dunia yang fana ini.

Daripada menghindar-hindar terus, cobalah terapkan nasehat-nasehat dari Robert Sutton (pengarang Good Boss, Bad Boss and The No Asshole Rule) :

Kendalikan reaksi Anda

Respon umum terhadap rekan kerja yang menyebalkan dapat berkisar dari perasaan nggak nyaman sampai mungkin permusuhan. Jika anda menghadapi orang seperti itu, jangan pikirkan bagaimana tingkah mereka namun justru pikirkan bagaimana Anda akan bereaksi.
Akan lebih produktif jika Anda berkonsentrasi pada sifat Anda karena Anda lebih bisa mengontrolnya.

Simpanlah rasa tidak suka itu dalam hati

Sambil bekerja dalam ketidaknyamanan, hindari bergunjing dengan rekan kerja yang lain tentang temen nyebelin itu. Kita punya kecenderungan mengeluh pada orang lain. Ini berbahaya karena masalah emosional itu cepat menularnya. Anda dapat menyeret semua orang.
Lagipula mengeluhkan seseorang di kantor malah akan menimbulkan citra negatif bagi Anda sendiri. Salah-salah justru Anda yang dapat cap tidak profesional, sensi atau diberi label sebagai orang yang berkepribadian sulit.

Introspeksi sebelum reaksi

Cobalah pertimbangkan jika yang berkelakuan menyebalkan itu sebenarnya Anda, apakah Anda suka mendapat reaksi seperti yang Anda pikirkan?
Pikirkan lagi apa sebenarnya yang Anda tidak suka dari orang itu. Apakah ada hal spesifik yang membuat Anda kesal?
Apakah hanya karena orang itu mengingatkan Anda pada seseorang di masa lalu yang berkelakuan sama?
Jadi, jika di manapun Anda berada selalu menemukan orang yang harus Anda benci, jangan-jangan Anda sendiri yang bermasalah dengan kepribadian Anda.

Berikan masukan konstruktif

Jika semua hal di depan tadi tak berhasil meredakan emosi Anda, cobalah berikan feedback kepada temen Anda itu. Bisa jadi yang Anda anggap mengganggu sebenarnya hal yang biasa bagi mereka. Jangan mengharap semua orang bisa mengerti isi pikiran Anda seketika.
Tentu bukan berarti Anda harus mengungkit- ungkit segala sesuatu tentang mereka. Cukup fokuskan pada sikapnya yang mengganggu saja. Jika Anda berhati-hati menyampaikannya, bukan mustahil bisa mengubah pendapatnya tentang konsep dirinya

Jurus terakhir: ya udah cuekin aja

Kalo udah mentok semua cara, barangkali ini yang paling baik: cuekin aja. Semau-mau dia, anggap nggak pernah ada di muka bumi ini. Anggap di sebelah Anda bangku kosong. Konsentrasi ke pekerjaan, jangan perhatikan segala tingkahnya. Gitu aja kok repot!

(Wachid Fz/Sumber: Bussiness Harvard Review)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here