Menggandeng Microsoft, Helios Informatika Nusantara meluncurkan layanan baru berbasis komputasi awan bernama Helios Cloud. Layanan ini menyasar bisnis dari berbagai sektor industri, terutama level kecil dan menengah, termasuk startup, agar mendapatkan layanan cloud yang terjamin dan mudah.
Produk yang ditawarkan berupa layanan cloud untuk platform (Paas) dan infrastruktur (Iaas) TI hasil kolaborasi dengan Azure untuk kebutuhan komputasi, analitik, penyimpanan, dan jaringan.
Pelanggan dapat memilih layanan tersebut untuk membuat dan mengembangkan aplikasi baru maupun menjalankan aplikasi yang sudah ada pada cloud termasuk SAP HANA on Azure. Produk lainnya adalah layanan penunjang produktivitas kerja berbasis cloud (SaaS) yaitu Office 365 yang memberikan fleksibilitas dalam mengakses data dan dokumen secara virtual dari mana saja. Layanan yang paling diminati oleh industri kecil dan menengah adalah pengembangan website dan tools untuk berkolaborasi dari Office 365 seperti email, word, excel, dan power point.
Layanan baru ini memberikan jaminan fleksibilitas dalam hal metode pembayaran yang menggunakan model subscription di mana tagihan dihitung berdasarkan penggunaan resources dan service. Selain itu, Helios menawarkan layanan backup as a service dan disaster recovery as a service sehingga pelanggan tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan data demi terjaminnya keberlangsungan bisnis.
Deddy Sudja, Presiden Direktur Helios mengatakan, tren belanja cloud terus meningkat dari tahun ke tahun atas alasan kemudahan, efisiensi biaya dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh layanan ini. Namun tantangannya adalah ketersediaan dukungan lokal yang memiliki responsivitas tinggi terhadap kebutuhan pelanggan maupun kemungkinan terjadinya kendala teknis.
Untuk itu Helios Cloud hadir melalui rangkaian produk dan fitur lengkap yang diperkuat oleh dukungan teknis lokal 24×7 dan fleksibilitas pembayaran agar pelanggan mendapatkan pengalaman adopsi cloud yang nyaman dan mudah. “Kami siap menjadi konsultan bisnis bagi perusahaan yang ingin mentransformasi karyawannya secara system dan cara kerja agar dapat beradaptasi di era digital ini,” ujar Deddy.
Sementara itu, Mulia Dewi Karnadi, One Commercial Partner & Small Medium Corporate (OCP&SMC) Director, Microsoft Indonesia mengatakan, pergeseran di lingkungan kerja tentunya telah menciptakan cara kerja baru, dimana teknologi memampukan kolaborasi yang lebih tinggi antara indiviu dan tim di lokasi dan kelompok yang berbeda.
“Solusi komputasi awan kami menawarkan strategi hybrid yang komperhensif dan alat pengelolaan agar dapat membantu pelanggan mengurangi kompleksitas dan memanfaatkan teknologi komputasi awan hybrid mereka menjadi sebuah solusi bisnis yang tangkas. Perusahaan kini dapat menciptakan aplikasi modern diseluruh lingkungan komputasi awan hybrid, menyeimbangkan fleksibilitas dan kontrol yang tepat,” jelas Dewi.
Dewi menyadari bahwa alat untuk berkolaborasi sangatlah penting untuk dapat bertahan di era transformasi digital ini. Menggunakan Office 365, pelanggan dapat bekerja dalam sebuah tim secara langsung, membantu mereka untuk melakukan hal dengan lebih cepat dengan berkolaborasi serta terhubung di dalam bisnis mereka. “Kami telah menjadi penggerak transformasi digital untuk berbagai bisnis di berbagai negara, dan kami berharap kerja sama ini dapat membantu lebih banyak pelanggan dalam mengembangkan bisnis mereka,” ujar demi.
Komunitas praktisi TI dunia Wikibon memprediksi belanja perusahaan untuk layanan cloud terus meningkat dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 16% dari 2016 hingga 2026. Senada dengan Wikibon, lembaga riset IDC mencatat belanja untuk public cloud di dunia akan naik menjadi $266 milyar pada 2021 di mana industry perbankan, telekomunikasi dan jasa profesional menjadi konsumen teratas dari layanan public cloud tersebut.