Marketing.co.id – Berita Financial | PT BFI Finance Indonesia Tbk berhasil menyelesaikan paruh pertama tahun 2024 dengan pencapaian yang solid, mengemban strategi pembiayaan yang efektif dan selektif di tengah dinamika ekonomi global saat ini. Perusahaan mencatatkan total aset senilai Rp24,3 triliun per Juni 2024, menunjukkan kenaikan sebesar 0,5% secara kuartalan.
BFI Finance berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp9 triliun, dengan pembiayaan roda empat tetap menjadi mayoritas kontributor, mencapai Rp6,1 triliun. Pembiayaan ini sebagian besar diarahkan untuk mendukung produktivitas modal kerja, mencatatkan managed receivables sebesar Rp22,4 triliun, dengan sektor kendaraan roda dua dan empat mendominasi komposisi sebesar 76,3%.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi dan gejolak global, BFI Finance mampu mempertahankan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) bruto di bawah 1,5%, yang jauh lebih rendah dari rata-rata industri yang mencapai 2,77% menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rasio NPF neto Perusahaan bahkan turun menjadi 0,29%, memperkuat profil risiko yang terkendali.
“Sementara kami menjaga fokus pada kualitas portofolio kredit, kami juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp685,8 miliar untuk semester I-2024,” ungkap Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance.
Di sisi pendanaan, BFI Finance terus melakukan diversifikasi dengan mencatatkan dukungan terbesar dari perbankan dan surat utang/obligasi, yang masing-masing menyumbang 75,6% dan 20,1%. Perusahaan juga merencanakan penerbitan obligasi baru senilai Rp6 triliun di kuartal III-2024 untuk mendukung kegiatan operasional dan strategi pertumbuhan ke depan.
Sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia, BFI Finance telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham dan investor, termasuk melalui keberlanjutan kinerja finansial yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan.