Marketing.co.id – Berita Digital | Baru-baru ini Super Micro Computer, Inc. mengadakan acara Supermicro Accelerate Everything di Jakarta. Dalam acara tersebut, Supermicro membagikan pengalaman dimana saat ini seperti yang dialami kebanyakan orang, AI (artificial intelligence) telah bertransformasi menjadi sangat cerdas dan sangat membantu kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut tentu membawa begitu banyak kemudahan, peningkatan produktivitas, transformasi, bantuan, dan kesenangan bagi kita. Bahkan, penggunaan AI menjadi lebih solutif dari hari ke hari. Bayangkan, algoritma AI yang berkembang pesat, chip AI, software AI, bentuk awal AI, dan aplikasi AI, semuanya memiliki potensi besar untuk mengubah bisnis dalam kehidupan kita sehari-hari.
Supermicro menyoroti pertumbuhan AI dan komputasi cloud saat ini dan melihat tren ini sebagai peluang untuk menghadirkan solusi teknologi terkini yang berfokus pada komputasi ramah lingkungan. Inovasi teknologi terbaru Supermicro mendorong pertumbuhan teknologi informasi dan merevolusi infrastruktur data center, akselerasi komputasi, dan bidang penting lainnya.
Green Computing merupakan DNA Supermicro dan tertanam dalam setiap desain. Ketika sebagian besar organisasi menggunakan Green Computing Solution untuk data center mereka, Supermicro menargetkan dapat menghemat biaya listrik sebesar 10 miliar dolar per tahun. Terlebih lagi, pengurangan biaya listrik dari solusi Green Computing Supermicro setara dengan menghilangkan 30 pembangkit listrik berbahan bakar fosil dari planet dan juga setara dengan melestarikan sekitar 8 miliar pohon untuk mengimbangi emisi CO2 sebesar 10 miliar dolar.
Supermicro memiliki portofolio terlengkap untuk mendukung beban kerja AI dan vertikal lainnya. Sistem inovatif ini mencakup sistem pemasangan rak soket tunggal dan ganda bertenaga prosesor Intel Xeon Scalable Generasi Keempat, prosesor AMD EPYC™ Generasi Keempat dalam form factor 1U, 2U, 4U, 5U, dan 8U yang mendukung 1-10 GPU serta pengoptimalan density dengan Sistem SuperBlade® mendukung 20 GPU NVIDIA H100 dalam wadah 8U, dan sistem SuperEdge yang dirancang untuk lingkungan IoT dan edge. Sistem penyimpanan E3.S Petascale yang baru juga menawarkan kinerja, kapasitas, throughput, dan daya tahan yang signifikan saat melakukan training kumpulan data AI yang sangat besar sekaligus menjaga efisiensi daya.
Adapula, rangkaian server baru yang dibangun di atas NVIDIA Grace CPU Superchip masing-masing berisi 144 core dengan CPU ganda yang digabungkan dengan koneksi 900 GB/dtk, memungkinkan aplikasi AI yang sangat responsif dan aplikasi yang memerlukan respons latensi sangat rendah. Dengan CPU yang berjalan pada TDP 500W, sistem ini akan mengurangi konsumsi energi untuk beban kerja cloud-native dan aplikasi AI generasi berikutnya. Untuk mengurangi TCO, Supermicro mendukung arsitektur referensi NVIDIA MGX baru yang akan menghasilkan lebih dari seratus konfigurasi server untuk berbagai aplikasi AI, HPC, dan Omniverse. Arsitektur referensi modular ini mencakup CPU, GPU, dan DPU dan dirancang untuk beberapa generasi prosesor.
Solusi arsitektur atau subsistem Supermicro didefinisikan dan dirancang dengan cermat memastikan semuanya dioptimalkan untuk bekerja menjadi sistem yang berbeda di lini produk yang berbeda dan bahkan pada generasi Potter yang berbeda dengan CPU GPU dari banyak mitra berbeda. Kolaborasi memungkinkan Supermicro merancang produk baru dengan waktu pemasaran yang lebih cepat.
Proses yang dimiliki Supermicro dapat menghemat waktu tunggu pelanggan dengan membuat operasional data center mereka dalam beberapa minggu setelah menerima pesanan lama, bukan dalam beberapa bulan. Bahkan, Supermicro baru-baru ini memperluas fasilitasnya hingga ke AS, Taiwan dan Belanda. Supermicro memiliki kapasitas produksi skala server dan rak yang cukup besar untuk memasok dan melayani permintaan data center di seluruh dunia.
“Kampus Supermicro di Malaysia diharapkan dapat mendukung lebih banyak peluang bisnis baru. Kami percaya kampus ini memiliki kapasitas untuk merancang dan mengirimkan hingga 4.000 rak per bulan dari fasilitas manufaktur Global. Oleh karena itu, guna menunjang permintaan server dan penyimpanan di Indonesia, kami bekerja sama dengan distributor resmi PT EMEDIA Devices, PT. Netweb Teknologi Indonesia dan PT. Synnex Metrodata Indonesia untuk membantu distribusi server ke seluruh Indonesia”, kata Selviany Usman, Sales Director Supermicro Indonesia.
Tonggak sejarah membanggakan lainnya, selama 10 tahun terakhir Supermicro telah menjadi pionir dalam solusi pendingin cair skala rak. Supermicro telah mengembangkan dan memilih komponen terbaik yang menawarkan keandalan tinggi, pemasangan cepat, dan penawaran rak berpendingin cairan dengan perawatan yang mudah. Mulai dari coldplate, manifold hingga Coolant Distribution Unit (CDU) dan bahkan kini solusi turnkey Modular multi-megawatt untuk menara pendingin.
Solusi total terpadu untuk data center pendingin cair ini siap dikirim dengan waktu tunggu minimum dua minggu. Supermicro mengadopsi standar kualitas tertinggi untuk semua komponen guna menjamin tidak adanya kebocoran pada penerapan pelanggan. Desain, pengujian, dan validasi semuanya dilakukan in-house sehingga pelanggan tidak perlu khawatir memasang rak pendingin cair. Solusi ini memungkinkan pelanggan menghemat hingga 92% biaya pengoperasian AC dengan memanfaatkan pendinginan air hangat.
Selain penghematan energi, solusi Supermicro juga menawarkan penerapan rak dengan kepadatan daya hingga lima kali lebih tinggi sehingga mengurangi jejak data center secara signifikan dibandingkan data center dengan solusi pendingin cair ini. Solusi ini telah diterapkan di Amerika Utara serta Eropa. Supermicro sangat antusias untuk membantu pelanggan di Asia Tenggara dan Indonesia untuk memulai perjalanan Green Computing mereka.