Marketing.co.id – Berita Marketing | Upaya menilai efektivitas program lingkungan di sekolah kini memasuki tahap baru. Dua instrumen penilaian, IPPLHS dan IPPBLHS, dikembangkan bersama oleh Kementerian Lingkungan Hidup melalui PPGLH, Bakti Barito, dan LabSosio Universitas Indonesia.
Instrumen ini bertujuan mengukur kepedulian siswa dan sekolah terhadap lingkungan, sebagai bagian dari penguatan program Adiwiyata yang sudah berjalan sejak 2006.
Direktur Bakti Barito, Dian A. Purbasari, menyebut bahwa kehadiran alat ukur yang obyektif sangat dibutuhkan untuk memastikan arah kebijakan berbasis data. “Kita perlu alat ukur yang obyektif dan bisa menunjukkan hasil nyata agar seluruh pemangku kepentingan di ekosistem dapat melihat dan merasakan evaluasi secara obyektif,” ujarnya.
Menurutnya, survei awal sudah dilakukan tahun lalu di sejumlah sekolah dasar di Jawa Barat sebagai langkah validasi awal.
Sementara itu, Dr. Sulastri Sardjo dari LabSosio UI menekankan pentingnya pendekatan berbasis data dalam kerja sama lintas sektor. “Dengan pendekatan berbasis data, kita bisa memperkuat kerja sama antara sekolah, pemerintah, lembaga sosial, dan kampus,” katanya.
Uji coba skala nasional akan dilakukan mulai dari SD hingga SMA di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Hasilnya diharapkan dapat digunakan sebagai tolok ukur nasional dalam menilai dan memperkuat praktik pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah.
