Bagaimana Great Place To Work Mengubah Budaya Ruang Kerja?

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

akuisisi pelanggan, mendapatkan pelanggan pertamaMarketing.co.id – Berita Marketing | Great Place To Work®️ Indonesia mengumumkan kembalinya acara tahunan Best Workplaces in Indonesia™️ di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Selasa (31/7). Mengusung tema “Great is Possible”, acara ini merayakan jajaran organisasi yang telah menunjukkan komitmen teguh untuk membina budaya tempat kerja yang unggul dengan Great Place To Work®️ Certification™️.

Great Place To Work®️ Certification™️ adalah sebuah standar yang diakui secara global yang berasal dari data 100 juta lebih karyawan di 150 negara. Saat ini, sertifikasi tersebut merupakan pengakuan yang paling penting untuk meningkatkan employer branding guna menarik talenta terbaik. Sertifikasi ini menggunakan penelitian inovatif untuk membantu organisasi membangun budaya yang mempertahankan bakat dan membuka potensi karyawan.

Perusahaan yang memenuhi batasan kriteria global akan menerima Certification Badge yang berlaku selama 12 bulan. Untuk mendapatkan sertifikasi ini, perusahaan harus melewati proses penilaian ketat, termasuk survei Trust Index™️. Survei ini mengevaluasi kualitas hubungan antar lima dimensi: Kredibilitas, Respek, Keadilan, Kebanggaan, dan Kesetiakawanan. Tempat kerja hebat dan kondusif adalah tempat di mana karyawan merasa bangga dengan pekerjaan mereka, menikmati hubungan antar rekan kerja mereka, dan yang paling penting, mempercayai para pimpinan perusahaan. Perusahaan yang telah memiliki sertifikasi secara otomatis memenuhi syarat untuk masuk ke dalam daftar National Best Workplaces™️.

Evelyn Kwek, Managing Director, Great Place To Work®️ ASEAN & ANZ, menekankan pentingnya kepercayaan di tempat kerja di tengah tantangan yang terus berkembang. Saat ini, kita melihat kesejahteraan karyawan menurun dalam skala prioritas ketika organisasi menavigasi tim multi-generasi, adopsi AI yang cepat, dan kompleksitas lain yang timbul dari peta korporasi yang dinamis.

“Kami menemukan bahwa kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik. Kami menemukan bahwa kepercayaan dibangun dan diperkuat ketika karyawan secara konsisten memiliki pengalaman positif dalam hubungan mereka dengan manajemen, kolega, dan pekerjaan mereka,” ujarnya.

Berdasarkan survei Great Place To Work, Best Workplaces secara efektif telah beradaptasi dengan the new normal melalui integrasi diversity – keberagaman, equity – keadilan, dan inclusion – inklusi (DEI) sebagai strategi utama bisnis mereka. Hal tersebut menumbuhkan budaya inovasi melalui tujuan, struktur, dan teknologi.

Perusahaan-perusahaan yang menerima penghargaan ini unggul dalam tiga bidang: meningkatkan akuntabilitas untuk DEI, memprioritaskan perkembangan serta kesejahteraan karyawan, dan memberdayakan karyawan untuk berinovasi. Mereka memanfaatkan beragam kekuatan tenaga kerja mereka untuk mendorong inovasi dan pengambilan keputusan dan mendukung kesejahteraan karyawan secara holistik.

Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan ini juga menciptakan lingkungan di mana karyawan didorong untuk memberikan feedback dan menghayati nilai-nilai perusahaan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan serta retensi karyawan, tetapi juga meningkatkan proses rekrutmen dan performa perusahaan secara keseluruhan.

Dari sisi kinerja, perusahaan bersertifikat mengungguli perusahaan non-sertifikasi, dengan 86% karyawan inisiatif dalam merekomendasikan perusahaan mereka kepada orang lain. Selain itu, karyawan juga menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk berkomitmen jangka panjang di perusahaan tersebut (51% lebih tinggi), serta melakukan advokasi untuk employer mereka (60% lebih tinggi). Perusahaan-perusahaan penerima sertifikasi ini juga menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan market pasar secara luas, menyoroti manfaat nyata dari budaya tempat kerja yang kuat.

Beberapa perusahaan yang telah memenangkan sertifikasi berbagi tips tentang rahasia mereka dalam mencapai keterlibatan, retensi, dan kebahagiaan karyawan yang tinggi.

“Salah satu fokus kami adalah memastikan orang tua dapat secara bersamaan memperhatikan pertumbuhan anak-anak dan mempertahankan karir. Salah satu anggota tim kami mengajukan resign karena dia memerlukan lebih banyak waktu untuk mengurus anaknya. Kami menyarankan untuk mengambil cuti enam bulan dan kini dia telah kembali bergabung bersama tim sebagai part-timer dan memberikan performa kerja yang sangat baik,” kata Hesty Noviana, Lead Talent Partner, Luminary.

Sementara Andika Bayupati, HR Senior Director, DHL Supply Chain, menambahkan “Setiap tahun, kami memberikan kesempatan pada karyawan kami untuk memecahkan tantangan di negara lain. Komitmen ini membuat mimpi menjadi kenyataan. Kami meningkatkan pengalaman kerja kolega dan mengembangkan bisnis perusahaan di waktu bersamaan.”

“Bersama, kita bisa mewujudkan misi untuk membuat sebuah tempat kerja yang hebat For All™️. Meskipun tantangan yang dihadapi perusahaan sangat banyak, namun hikmahnya adalah tantangan-tantangan tersebut dapat memungkinkan kita untuk tumbuh dan menjadi lebih teguh,” pungkas Evelyn.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here