Di awal tahun 1970-an, proyeksi masa hidup perusahaan dalam daftar Fortune 500 adalah 75 tahun. Dan saat ini, harapan hidup mereka ternyata hanya 15 tahun. Dan kemungkinan besar angka ini akan terus menurun! Sebab utamanya adalah mereka tidak cukup lincah (agile) mengikuti tantangan bisnis dan gejolak pasar yang bergerak sangat cepat saat ini.
Hanya mereka yang memiliki budaya inovasi dalam organisasinya yang mampu bertahan dan menjadi pemenang. Sayangnya, banyak karyawan yang enggan melakukan inovasi karena takut gagal dan sudah terpenjara oleh zona nyaman yang dinikmatinya. Apabila perusahaan Anda ingin tetap berada di jalur kompetisi dan tidak tersingkir, ciptakanlah aura inovasi di lingkungan kerja Anda.
Setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan agar aura inovasi terasa di perusahaan Anda. Pertama, tumbuhkan lima keahlian dasar inovasi yaitu associating, observing, experimenting, questioning, dan networking. Setiap orang dibiasakan untuk associating (menghubungkan satu ide dengan ide lain untuk menghasilkan ide baru yang hebat).
Selain itu, kebiasaan mengamati dan melakukan uji coba harus diberi ruang yang luas. Kebiasaan bertanya menjadi hal yang biasa, tanpa dilabeli “kepo”, cerewet, dan label negatif lainnya. Dorong semua karyawan untuk memiliki jaringan yang luas dan aktif di berbagai komunitas agar ide-ide yang berbeda, unik, dan baru terbiasa ada di dalam pikiran semua orang.
Kedua, selalu berpikir ke depan. Terlalu bangga dengan keberhasilan di masa lalu dan hari ini akan mematikan kreativitas dan sulit memunculkan inovasi. Marshall Goldsmith pernah berpesan, “What got you here, won’t got you there….” Sembari terus-menerus melakukan yang terbaik kita perlu membiasakan diri bertanya, “Apa yang akan terjadi 5 atau 10 tahun yang akan datang ya? Terobosan apa yang perlu kita lakukan untuk mengantisipasi kejadian tersebut?”
Ketiga, syukuri dan rayakan. Setiap inovasi pasti ada peluang berhasil dan peluang gagal. Rayakan setiap keberhasilan sebagai bentuk rasa syukur kita. Jangan lupa rayakan pula setiap kegagalan sebagai komitmen bahwa kita tetap bersabar dan akan terus berinovasi. Tidak kapok, tidak mau berhenti, dan terus berinovasi.
Teruslah berinovasi atau Anda terlempar dari kompetisi. Pastikan lingkungan kerja Anda penuh dengan aura inovasi.
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
www.kubik.co.id