Asia Tenggara Jadi Basis Serangan Siber Dunia

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Asia Tenggara Jadi Pangkalan Serangan Siber Global, Ancaman Phishing Berbasis AI MeningkatAsia Tenggara Jadi Basis Serangan Siber Global, Ancaman Phishing Berbasis AI Meningkat

Marketing.co.id – Berita Digital | Asia Tenggara semakin menjadi pangkalan serangan siber global, menurut 2025 Global Threat Intelligence Report dari Mimecast. Laporan ini mengungkap tren meningkatnya serangan siber berbasis manusia (human-centric cyber threats), termasuk phishing dan rekayasa sosial yang kini semakin canggih berkat teknologi AI.

Mimecast mencatat sistem yang terkompromi di pusat teknologi berkembang di kawasan Asia Tenggara sering dimanfaatkan sebagai proxy network atau stepping stone untuk meluncurkan serangan global. Hal ini menyulitkan deteksi dan pelacakan sumber serangan.

“Pelaku ancaman tidak hanya menargetkan organisasi di Asia, tetapi juga memanfaatkan infrastruktur yang terkompromi di kawasan ini untuk menyerang global. Kesadaran karyawan dan pertahanan berbasis AI menjadi kunci membangun ketahanan siber,” kata David Sajoto, Vice President & GM Asia-Pasifik dan Jepang Mimecast.

Phishing dan Serangan Sosial Engineering Semakin Pintar

Laporan Mimecast menunjukkan phishing kini menyumbang 77% dari semua serangan, naik dari 60% pada 2024. Teknik seperti ClickFix, BEC (Business Email Compromise), dan phishing berbasis AI meningkat drastis. ClickFix, di mana pengguna ditipu menjalankan perintah berbahaya di perangkat mereka, naik lebih dari 500% pada enam bulan pertama 2025.

Pelaku memanfaatkan platform sehari-hari seperti Adobe Pay, DocuSign, Salesforce, dan DocSend. Bahkan, CAPTCHA digunakan untuk memperlambat deteksi serangan. Ribuan URL berbahaya yang dilindungi CAPTCHA terdeteksi setiap bulan, dengan lebih dari 900.000 deteksi di AS dan Inggris.

Serangan Multikanal untuk Mengelabui Korban

Serangan kini lebih terkoordinasi di berbagai kanal komunikasi, seperti email phishing yang disertai nomor telepon, memanfaatkan teknologi suara AI dan deepfake. Taktik ini membuat serangan lebih meyakinkan dan sulit dilawan.

Beberapa industri menjadi target utama karena aset dan akses informasi sensitif. Pendidikan profesional, TI, telekomunikasi, properti, hukum, dan perhotelan menghadapi risiko tinggi. Laporan Mimecast menyoroti peningkatan serangan terhadap sektor real estate dan manajemen hotel seperti Expedia dan Cloudbeds.

Organisasi di semua sektor perlu meningkatkan kesadaran karyawan, deteksi dini, dan strategi pertahanan berlapis untuk menghadapi ancaman siber yang semakin canggih. Asia Tenggara sebagai hub digital berkembang menghadirkan peluang sekaligus risiko yang harus diantisipasi.