Artco, Merek Lokal yang Mendunia

Strategi perluasan bisnis dengan melakukan ekspansi ke dalam pasar dunia sudah banyak diimplemetasikan merek asli Indonesia. Bahkan sejumlah merek lokal mampu bertahan dan bersaing di dalam negeri maupun skala global, salah satunya Artco.

Kendati Indonesia menjadi salah satu negara yang kena imbas akan krisis global dunia, tidak menyurutkan Artco untuk terus menggenjot penjualan dan melebarkan pangsa pasarnya. “Produk Artco memiliki pangsa pasar yang sangat baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Hermansyah Sudarno, Direktur PT Antara Kusuma.

Di dalam negeri, kereta sorong Artco dengan berbagai varian, yakni Artco Merah, Artco Banana Green dan Artco Jumbo telah berhasil dipasarkan ke seluruh propinsi di Indonesia dan banyak dipakai sebagai alat bantu angkut untuk pekerjaaan di perkebunan dan pertanian.

Sementara untuk pasar luar negeri, kereta sorong Artco telah diekspor sejak tahun 2.000 ke negara United Arab Emirates, Afrika Selatan, Oman, Malaysia dan Eropa, dengan komposisi ekspor mencapai 20% dari kapasitas total produksi.

“Penjualan hingga kuartal II-2018 bisa dibilang stabil dan sesuai dengan yang telah ditargetkan. Kami membidik target untuk tahun ini bisa mengalami kenaikan 10-15% baik untuk pasar dalam mau luar negeri,” sebut Hermansyah.

Keberhasilan menembus pasar global sejatinya tak terlepas dari kualitas produk-produk Artco yang diproduksi menggunakan peralatan mesin produksi berteknologi canggih, serta kemampuan meningkatkan inovasi dan rekayasa demi pengembangan konstan kualitas kontrol dan manajemen.

Artco memiliki pabrik yang berada di Tanjung Morawa, Sumatera Utara dengan luas mencapai 20.000 meter persegi. Saat ini pabrik berkonsentrasi untuk pembuatan kereta sorong dengan kapasitas mencapai 8.000 unit per harinya. “Kami akan terus meningkatkan kapasitas produksi dan merambah pasar ke negara baru, seperti Brazil dan Meksiko,” ujar Hermansyah.

Diakui Hermansyah, meski berhasil diterima pasar Indonesia dan lebih dari 60 negara di dunia, Artco bukan tidak memiliki hambatan. Pasalnya, produk kereta sorong merek asing sudah mulai masuk dan membuat persaing semakin ketat.

Sebab itu, Hermansyah berharap pemerintah mendukung produk lokal, dengan mengendalikan jumlah  impor kereta sorong dalam bentuk barang jadi yang masuk ke Indonesia. Padahal, produsen lokal dihadapkan dengan berbagai jenis peraturan Lartas Bahan Baku dalam Bentuk Persetujuan Impor maupun rekomendasi teknis.

“Sebaliknya, untuk barang jadi bebas leluasa diimpor ke Indonesia. Hal ini akan menyebabkan harga produk lokal akan semakin susah untuk bersaing dengan produk impor,” tutup dia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.