Marketing.co.id – CEO Apple, Tim Cook telah meminta maaf kepada pelanggan Cina atas kebijakan garansi perusahaan dan akan meningkatkan layanan pelanggan di negara tersebut.
Permintaan maaf Apple terjadi karena protes yang berlangsung beberapa pekan terakhir dan merupakan tantangan yang dihadapi perusahaan yang menjadikan Cina sebagai pasar penting bagi produk-produknya.
Masalah ini berawal pada International Consumers Day, ketika jaringan televisi terbesar yang dikelola pemerintah menyiarkan laporan investigasi tentang bagaimana perusahaan-perusahaan beroperasi di Cina atau memperlakukan konsumen, salah satunya adalah Apple.
China Central Television mengkritik purna jual iPhone di Cina karena memberikan garansi hanya satu tahun, sedangkan di Cina umumnya pemberian garansi itu dua tahun. Ia juga mengatakan pemilik ponsel juga harus membayar sekitar US$ 90 untuk sekadar mengganti penutup belakang yang rusak.
Apple yang berbasis di Cupertino, California, mengeluarkan pernyataan dalam bahasa Cina, “Kami menyadari komunikasi yang minim dalam proses ini telah membuat orang-orang beranggapan bahwa Apple arogan dan tidak peduli,” tulis Cook dalam pernyataannya dikutip nytimes.com. “Kami mohon maaf kepada pelanggan atas keprihatinan dan kesalahpahaman ini.”
Para Analis berspekulasi bahwa media pemerintah yang terus melawan Apple memiliki tujuan untuk memperlihatkan apa yang bisa dilakukan pemerintah terhadap raksasa teknologi Amerika tersebut.
Kritik terhadap Apple ini bertepatan dengan tekanan pemerintahan Obama pada Beijing terkait isu keamanan cyber dan semakin banyak perusahaan Amerika yang mengeluhkan serangan hacking komputer yang tampaknya berasal dari Cina.
Awal tahun ini, beberapa anggota kongres berusaha membatasi dua pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di Cina – Huawei dan ZTE – untuk melakukan bisnis di Amerika karena khawatir mereka terlibat spionase.
Amerika berharap perusahaan seperti Sprint Nexttel dan SoftBank ikut dalam kesepakatan untuk meredakan kekhawatiran keamanan nasional tersebut. hal ini akan membatasi kemampuan perusahaan gabungan dalam memilih pemasok peralatan telekomunikasi dan sistem, seperti Huawei dan ZTE.
Bill Bishop, analis teknologi di Beijing mengatakan, sulit untuk mengetahui apa yang mendorong media pemerintah melakukan investigasi tersebut. Namun ia mencatat bahwa lonjakan pertumbuhan Apple di Cina mungkin melampaui kemampuan perusahaan dalam melatih dan mempersiapkan tenaga kerja dan tim manajemen untuk mengadapi tantangan pasar Cina.
Sementara itu, Anna Han, profesor hukum di Santa Clara University mengatakan, permintaan maaf Cook merupakan taktik cerdas. Menurutnya, media pemerintah Cina mengambil pendekatan agresif terhadap Apple untuk membantu perusahaan-perusahaan lokal yang bersaing lebih dekat dengan Apple dari waktu ke waktu, seperti ZTE.
Popularitas Apple di Cina terus meningkat dengan pendapatan mencapai US$ 2 miliar tahun lalu. Pada kuartal baru-baru ini perusahaan melaporkan, penjualan di Cina sekitar 13% dari total penjualan perusahaan, naik dari 9% tahun sebelumnya.