Aplikasi Sehati TeleCTG Bantu Bidan Deteksi Dini Gangguan Kehamilan

Marketing  – Sehati TeleCTG bersama Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal beberapa waktu lalu melakukan sosialisasi program dan implementasi penggunaan aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG di daerah terpencil. Untuk pilot projectnya dimulai di Kabupaten Kupang.

Kabupaten Kupang ditunjuk sebagai pilot project karena merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki urgensi cukup tinggi atas tingginya angka kematian ibu dan anak. Salah satu tantangan terbesar mengatasi hal tersebut adalah penyediaan tenaga kesehatan terlatih khususnya dokter dan bidan.

Pilot project ini diadakan selama 3 bulan, dan sudah dimulai sejak Desember 2018. Sebelum program ini berjalan, tim Sehati dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang memilih 14 bidan dari 14 Puskesmas di Kabupaten Kupang untuk diberikan pelatihan dan penyampaian materi tentang faktor resiko gangguan kehamilan dan cara penggunaan alat medis TeleCTG.  Tidak hanya materi yang disampaikan tetapi para bidan juga melakukan praktik langsung ke ibu hamil menggunakan aplikasi dan TeleCTG.

Dr. Ari Waluyo, SpOG, CEO dan Founder Sehati TeleCTG menjelaskan, monitoring yang dilakukan tim ini selain melihat langsung penggunaan Sehati TeleCTG, juga memastikan para bidan yang telah mendapatkan pelatihan bisa menggunakan aplikasi dan alat medis TeleCTG dengan baik dan benar agar saat pilot project berakhir masih dapat digunakan secara berkala.

“Secara geografis letak setiap puskesmas di Kabupaten Kupang cukup berjauhan, jika ditempuh dari RSUD Kabupaten Kupang, terdapat puskesmas yang jaraknya lebih dari 250 kilometer. Hal ini yang membuat para bidan harus lebih cepat saat merujuk ibu Hamil, bukan hanya cepat namun harus tepat. Aplikasi Bidan Sehati dapat mendeteksi dini faktor resiko yang dimiliki ibu hamil sehingga para bidan dapat mempersiapkan rujukan terencana ke depannya,” lanjut Ari.

Penggunaan Aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG sudah 3 bulan pelaksanaannya, pada tahap ini para bidan sudah memasukan data lebih dari 300 ibu hamil dan terdeteksi berbagai macam faktor resiko, adapun faktor resiko terbanyak yaitu Anemia dan KEK (Kekurangan Energi Kronis).

Dengan adanya aplikasi Bidan Sehati ini, para bidan terbantu mendeteksi gangguan kehamilan karena lebih mudah memberikan intervensi. Selain itu dengan penggunaan alat medis TeleCTG ini dapat dengan cepat mendeteksi permasalahan pada janin dan ibu hamil. Bidan juga dapat langsung berhubungan dengan dokter spesialis kandungan sehingga saat ada anjuran merujuk, mereka lebih percaya diri karena sudah ada diagnosis yang lebih tepat.

Melihat semangat para bidan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang sangat mengapresiasi program ini dan berharap untuk ke depannya seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Kupang dapat menggunakan aplikasi Sehati dan alat medis TeleCTG.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.